2

68 26 1
                                    

•••

Jam sekolah sudah selesai waktunya para murid pulang ke rumahnya masing-masing.

"Lyn gue udah di jemput, duluan ya?"

"Iya, hati hati."

"Bye,"

"Hm." Hely sudah pergi keluar kelas, masih ada 5 murid yang belum keluar. Sementara Lynne masih membereskan buku-bukunya.

Kemudian ia pun keluar kelas. Saat Lynne melewati koridor, di wc yang ada di ujung, ia mendengar suara seseorang seperti sedang kesakitan.

"Akh!"

"Kenapa harus sekarang sih! Akh!"

Lynne melangkah perlahan mendekati sumber suara.

Dan ia melihat seorang laki laki terduduk di lantai sambil memegangi dadanya dan tangan kanan nya mencari sesuatu di dalam tas nya. Lynne panik ia langsung membantu lelaki itu.

"Lo kenapa?" Lynne panik sendiri.

"To-tolong gue, ca-cari obat di dalam tas i-itu," lelaki itu berucap terbata bata.

Lynne yang melihatnya semakin panik. Ia berusaha mencari obat yang di maksud. Dan akhirnya ketemu.

"Nih!"

Lelaki itu menelan obat tersebut tanpa air.

Setelah Lynne perhatikan, ternyata itu adalah Prince, lelaki yang eye contact dengannya tadi dikantin.

Merasa sudah lebih baik, Prince menolehkan kepalanya ke seorang gadis di sebelahnya yang sepertinya sedang melamun. Ia mengayunkan tangannya di depan wajah Lynne.

"Hei," tegur Prince.

Lynne tersadar dari lamunannya.

"Eh lo gak papa?" Tanya Lynne.

"Gak papa."

"Kenalin gue Lynne,"

"Prince. Makasih udah nolongin gue tadi."

"Iya sama-sama." Jawab Lynne. "Kalo udah baik baik aja gue duluan ya mau pulang," lanjutnya.

"Iya hati hati."

"Hm, lo juga." Lynne berjalan meninggalkan ruangan itu dengan jantung yang berdetak abnormal.

Prince menatap punggung Lynne yang menghilang dari pandangannya. Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun tetapi pikirannya sedang kalut.

Dia udah tau gue sakit, gue harus buat dia tutup mulut. Batin Prince.

•••

"Napa jantung gue konser ya?!" Pekik Lynne tertahan. Saat ini dia sedang berjalan ke parkiran.

Ternyata dari arah yang berlawanan ada seorang pria seumuran bunda Lia yang berlarian dengan wajah panik seperti sedang mencari seseorang.Pria itu menghampiri Lynne.

"Permisi, kamu liat anak kecil cowok 4 tahunan ini fotonya." Ujar pria tersebut.

"Maaf om, saya gak liat." Jawab Lynne.

"Kalau kamu liat hubungi saya ya." Pria itu memberikan kartu nama nya.

"Iya." Pria itu pun berlarian lagi mencari anak itu dan meneriakkan nama Emmilio.

Lynne melihat kartu yang ada di tangannya. Disitu tertera nama Weltan Elang Bagaskara dan nomor telepon nya.

Ia memasukkan kartu itu kedalam saku nya dan melanjutkan acara pulang ke rumah setelah berbagai hambatan ia lalui.

Lynne Universe! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang