•••
Beberapa saat setelah baku hantam, KRAKEN tepar semua.
"Udahlah! Nyerah aja!" Seru Gugun sambil memegangi tangannya yang sedikit terkilir.
Wajah mereka sedikit babak belur. Tapi tampang babak belur itulah yang menambah pesona mereka. Sangat seksoi kawan! Lynne juga tambah badas!
"Guys mending cabut yuk!" Bisik Exel.
Mereka semua mengangguk.
"Awas kalian! Tunggu aja nanti KRAKEN pasti win!"
"Kita tunggu." Balas Kevin. Mereka menampilkan senyum remehnya.
Mereka semua pergi menggunakan motornya.
Inti ECLE juga menghela nafas lega.
"Lo gak papa Gun?" Tanya Lynne khawatir.
"Terkilir dikit gapapa lah."
"Kalian gapapa juga kan?" Tanya Lynne pada yang lain.
Mereka mengangguk. Tetapi Jergan menggeram rendah.
"Lo bodoh apa tolol? Look at yourself first." Ujar Jergan.
"Hehe. Udah ah yuk balik obatin sendiri sendiri. Udah malem. Gue duluan! Bye guys! Hati hati kalian." Ia berjalan menuju motornya yang lebih jauh di depan kemudian pergi.
"Lynne emang se baik itu." Gugun tersenyum. Mereka semua menyetujui nya kemudian pulang.
•••
Kemarin malam, ia di marahi habis habisan oleh bundanya karena babak belur. Alhasil, Lia marah dengan Lynne. Bisa bisanya Lynne membahayakan dirinya sendiri pikirnya.
"Bund, udah dong jangan marah,"
Lia bergeming. Ia tak terusik oleh suara Lynne. Ia seperti itu karena Lynne tidak hanya sekali pulang dengan wajah penyok, tapi berkali-kali. Bahkan Lynne pernah mendapatkan luka tusuk di tangan kirinya. Ia mendapatkan luka itu disaat baku hantam tentang problem Gugun sama KRAKEN.
Lia tidak tahu bahwa Lynne leader dari ECLE. Lynne sangat rapih merahasiakan kedudukan itu. Pulang malam dengan dalih main bersama Hely.
"Yayaya bund maapin." Ia menampilkan puppy eyes nya.
Bunda kalah, ia menghela nafas pasrah.
"Lynne Belvina Chalinda, janji gak gitu lagi?"
"Iya bundanya aku, janji!"
"Kalo gitu lagi, kamu bunda coret dari kartu keluarga!" Lia menatap tajam Lynne.
Lynne mengangguk takut. Ia benar-benar takut di keluarkan dari kartu keluarga. Sebab, bunda tak pernah main main dengan ucapannya.
"Yaudah yuk sarapan." Tatapan mata nya melembut. Lynne kembali tersenyum.
"Yuk!"
Selesai sarapan dan pamit kepada bundanya, Lynne pergi ke sekolah.
Di parkiran, ia di pertemukan dengan gerombolan Prince.
"Kiw kiw! 08 berapa neng?" Canda Delvin.
"083457689540." Ujar Lynne dengan cepat. Kemudian berlalu dari hadapan mereka.
"Eh anjir! 08 berapa tadi?" Tanya Delvin panik.
"083457689540." Prince sedikit terkekeh. Ia hafal nomor Lynne di luar kepala. Dan ia tau, itu bukan nomor telepon nya. Astagaa sebucin itu Prince.
Delvin kemudian mendial nomor tersebut dan diangkat.
"Halo, dengan siapa?" Itu suara Jergan. Lynne kebetulan hafal nomor nya. Jadi ia iseng menyebut nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/346306773-288-k923764.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lynne Universe!
Teen Fiction••• "Mak! Mau ayah!" "Hah?!" ••• "Kiw cowok!" "Apa cewek?" ••• "Mau... record your voice boleh?" "Of course, boleh. But, why?" "Takutnya gue lupa suara lo." ••• Murni hasil pemikiran sendiri!! Plagiat menjauh!!! Start: 28 Juli 2023 End: --- A story...