EN- [Chapter: 18] Dream Or Not:

419 78 30
                                    

lall comeback!

Bacanya santai aja ya...
Ini agak panjang karena aku udah lama gak up.


HAPPY READING lall⍟ver!!!!

.
.
.
.

"Kalau begitu, apakah semua keluarga Raja telah tiada?" Sunoo rupanya masih ingin tahu mengenai masa kerajaan.

"Semuanya mati. Bahkan hingga prajurit. Satupun tak tersisa" jawab Jay seadanya.

"Kalau begitu, siapa yang membunuh prajurit Raja kedua jika Raja saja mati duluan?" Heran Sunoo dan menatap yang lain penuh tanya.

"Menggunakan mantra mungkin. Atau Raja bisa jadi menyuruh prajurit untuk membunuh satu sama lain. Prajurit itu 'kan patuh kepada Rajanya" Sunghoon kembali membuka mulut.

Seketika wajah Sunoo berubah masam. Ia tak puas dengan jawaban itu. "Bisa saja mereka kabur" tutur Niki dan Sunoo langsung menganggukinya.

"Benar kata Niki!"

"Memang untuk apa kau bertanya sabanyak itu? Sangat penting 'kah?" Heeseung mulai menginterogasi Sunoo yang sepertinya masih ada banyak pertanyaan akan terlontar jika tak ada yang menghentikan pria bermata rubah itu.

"Hanya memastikan. Tapi jika di dengar, cerita kalian dengan cerita sejarah itu mirip" Jawab Sunoo lalu membaringkan tubuhnya ke kasur empuk yang ia duduki sebelumnya.

'Dari cerita memang mirip, tapi kenapa tak ada cerita versi lain? Kenapa kebohongan ini yang orang-orang ketahui?!!' kesal salah satunya lalu mendengus.

"Aku ke kamar dulu" Jungwon berpamitan dengan muka yang ia tekuk. Lalu berjalan menuju kamarnya.

"Kenapa dia?" heran Jake yang di jawab dengan endikan bahu.

"Kalau begitu, aku ke kamar" Pamit Jay bersama Heeseung dan mulai berlalu dari kamar Sunoo, Jake dan Niki.

"Niki, ayo main!" Ajak Sunoo dan kini tersisa Sunghoon dan Jake di kamar.

"Aku numpang istirahat" Sunghoon membaringkan badanya dan menyelimuti diri. Menutup mata dengan tenang dan mulai menjelajahi dunia yang terlihat namun tak di rasa.

Sedangkan Jake, ia masih lelah dengan kejadian sebelumnya membuat ia enggan keluar. Jadilah ia ikut tidur. Kasurnya berukuran besar sehingga muat untuk dua orang. Tidak, tiga malah. Biasanya Jake tidur dengan Sunoo dan Niki.

.
.
.

Jam menunjukan pukul 22:05, Savines tengah bersiap untuk tidur kecuali Jake dan Sunghoon yang sudah terlelap sedari tadi. Tak lupa mereka membersihkan kasur terlebih dahulu lalu membaringkan tubuh yang terasa akan remuk ketika di pukul.

Saking lelahnya, baru saja mereka membaringkan tubuh, mata yang baru menutup dan selimut yang baru di gunakan itu kini terdiam. Suasana sunyi dan pada detik selanjutnya, suara dengkuran yang pelan muncul dari belah bibir mereka.

Sepertinya menjadi Savines sangat melelahkan.

.
.
.

Mentari kini sudah memuncukkan diri. Embun-embun membeku karena suhu yang mulai menurun. Akibatnya, Savines lebih memilih terlelap dengan selimut yang melilit tubuh lelah itu. Masih asyik menjelajahi alam mimpi rupanya.

𝐌𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫𝐲 | 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang