EN- [Chapter: 22] 몰랐어;

288 35 23
                                    

"Aku tak percaya jika Sally melakukan hal seperti ini" Savines sudah berada di rumah kembali. Mereka masih tidak percaya dengan apa yang baru saja di ceritakan pria di kedai sebelumnya.

Sally, seorang yang memang belum terlalu Savines kenal itu ternyata adalah orang yang kejam.

Perlukah Savines memusuhinya?

Tidak mungkin jika mereka menyelesaikan kasus ini sedangkan pria tadi atau lebih di kenal Jophan (?) mengatakan bahwa Sally 'lah yang memulainya bukan?

Yang membunuh Sally juga bukan Jophan. Lalu, apa yang harus mereka lakukan?

"Savines...." Jungwon mendengarnya. Suara perempuan yang terdengar menyedihkan dapat di tangkap oleh indra pendengaran Jungwon. Tidak, bukan hanya Jungwon, yang lain juga mendengarnya.

Mereka menolehkan kepala ke segala arah untuk melihat siapa yang memanggil Savines.

Beberapa saat hening. Saat di pikir-pikir, Savines seperti tidak asing dengan suaranya. Tapi..... Siapa???

"Savines... Kumohon, percayalah" Suara itu lagi.

"Sally?" gumam Jungwon sembari menajamkan pendengarannya.

"Iya. Ini aku, Sally"

"Mau apa kau kesini?" sinis Niki.

"Payah! Ini rumahnya bodoh!" sahut Sunoo sembari menoyor kepala Niki.

"Aku lupa, aku terlalu kesal dengannya" sahut Niki dengan raut muka kusut.

"Kalian mempercayai ucapan Jophan?" suara Sally kembali terdengar walau tanpa wujudnya.

"Menurut mu saja" ketus Heeseung.

"Di mana kau? Tak perlu bersembunyi. Kau saat itu hanya sembunyi karena kau tak tau di mana tempat persembunyian Mr. Jophan bukan? Kau hanya mengarang saat itu" tambah Niki.

"Jangan seperti itu. Bisa jadi Mr. Jophan  yang berbohong. Kita harus tetap menghormati Sally karna dia dengan lapang dada memberikan tumpangan rumah untuk kita" Sela Sunoo menggebu-gebu.

"Aku sungguh tidak berbohong, Aku berani bersumpah. Jophan yang menipu kalian. Percayalah" mohon Sally dengan nada memelas.

"Sebenarnya, siapa yang mengatakan kebenaran? Aku jadi muak lama-lama" marah Jay dengan dada yang naik turun.

"Aku tahu!" Semua atensi kini tertuju kepada Jungwon.

"Cepat katakan! Jangan membuatku tambah marah!!" kesal Niki dengan mengepalkan tangannya lucu.

"Pasti Pemilik kedai tahu" lanjut Jungwon dengan senyum aneh dan bola mata yang berbolak-balik dari arah kanan ke kiri dan seterusnya hingga Jake bersuara.

"Tahu dari mana kau jika pemilik kedai tahu?" selidik Jake.

"Feeling ku itu kuat. Jangan meragukan diriku" Jungwon memuji diri sendiri dengan seringaian yang menurutnya seram namun menurut Savines, seringaian itu lebih jatuh ke kata, aneh.

"Baiklah, ayo pergi!!" seru Sunghoon dengan tangan yang mengacung ke depan, mengarah pada pintu keluar.

Savines berjalan keluar dari rumah tanpa memperdulikan setan yang memandang mereka lelah.

'Bisa-bisanya aku tidak di anggap' batin Sally menggerutu. Padahal ia sudah mati-matian bisa berbicara dengan Savines. Sedangkan mereka sendiri malah meninggalkannya dengan begitu mudah? Benar-benar!!

𝐌𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫𝐲 | 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang