EN- [Chapter: 37] Nuts Vampire;

179 28 47
                                    

Jadi di buka 'kan? Kalo gitu, yuk rayain ultah Mas Hee sama-sama, sambil baca Savines.
Happy Reading Beastie!!

.

Silaunya mentari membangunkan seorang empu yang kini terbaring di atas tanah penuh rerumputan hijau.

Ia mengedipkan matanya dengan pelan berkali-kali berusaha menetralkan silau yang melanda.

Tangannya perlahan naik untuk menghalau sinar matahari yang begitu terik.

Tak lama berselang, sebuah suara membuatnya mengernyitkan dahi.

Empu itu dengan cepat mendudukkan diri dan mencari sumber suara. "Savines?" Gumamnya pelan sambali menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Jungwon! Jungwon bangun! Hey Jungwon!!"

"Eugh... " Jungwon melenguh pelan. Ia membuka matanya perlahan sebelum terbatuk saat merasa sesuatu yang aneh di tenggorokannya.

Selesai meredakan batuk, hal pertama yang ia lihat adalah ke enam temannya. Mereka menatap dirinya dengan pandangan khawatir bercampur dengan rasa kagum.

"Kenapa?... Dimana?... Apa... Yang terjadi?" Gumam Jungwon yang sedang di bantu oleh Jake untuk mendudukkan diri.

"Kau tak apa?" Sunoo dengan cepat memeluk Jungwon dengan erat.

"Kau baik-baik saja? Ada yang terasa sakit? Mungkin perutmu terasa mual? Kepalamu pusing? Lenganmu nyeri?" Tanya Sunoo beruntun.

Jungwon yang masih lemas hanya menggelengkan kepalanya tanda jika ia baik-baik saja.

Savines dengan cepat memeluk Jungwon dengan tangis yang pecah. "Tuhan, apa yang terjadi hingga Savines berada di sini sekarang?"

"Memang apa yang terjadi?" Gumam Jungwon membuat pelukan Savines terlepas.

"Kami juga kurang tahu. Ini bagai mimpi tapi semua mengalami. Sebelumnya kau di gigit Zombie bahkan kau sampai terinfeksi. Saat kami akan pergi dan meninggalkanmu, sebuah cahaya datang ketika kita menyatukan tangan. Setelah itu kami tak ingat apa-apa" Jelas Sunghoon.

"Di gigit Zombie? Lalu di mana kita sekarang? Bagaimana dengan Istananya?" Tanya Jungwon ketika sudah mengingat kejadian di hari sebelumnya.

"Kami kurang tahu"

"Kita dimana?"

"Hutan Pulchra" Jawab Niki seadanya.

"Aku memiliki firasat aneh. Ayo ke istana" Ucap Jungwon lalu berdiri dari duduknya dan berjalan pergi meninggalkan Savines.

"Kau mau kemana?!" Jay mencekal tangan Jungwon. "Kau belum pulih sepenuhnya" Lanjut Jay.

"Aku merasa akan mendapatkan sebuah kunci jawaban. Baiknya kita segera kesana" Ucap Jungwon sembari menarik tangannya dan berlari menuju istana.

Hal itu membuat Savines mau tidak mau mengikuti Jungwon.

Ketika lima orang itu berlari mengikuti arah jalan Jungwon, salah satu di antaranya di seret dan dengan cepat di bekap mulutnya membuat sang empu tak bisa berteriak meminta tolong ataupun berlari mengejar temannya.

.

Sesampainya mereka di dekat gerbang istana, hal pertama yang mereka lihat adalah keadaan istana yang sangat berantakan.

Bekas darah yang membentuk tangan tercetak jelas di tembok bahkan di jendela membuat Savines menatap nanar istana mereka.

𝐌𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫𝐲 | 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang