EN-[Chapter: 25] Don't Cry!;

264 35 18
                                    

Berbulan-bulan telah berlalu. Tidak ada tanda-tanda bahwa pemilik kedai akan pulang.

Dan harapan Savines telah musnah. Hanya keheningan yang tercipta di dalam istana.

Tidak ada yang berminat memulai pembicaraan ataupun sekedar bersuara. Mereka seakan bisu dan buta.

Bagai tak melihat orang lain di sisi mereka. Tidak ada interaksi walaupun sekedar menyapa.

Savines berbeda. Mereka berubah.

Selama ini pula tidak ada masalah. Hanya masalah lalu yang belum terselesaikan.

"Savines" suara lirih dan serak akhirnya keluar dari belah bibir tipis milik Heeseung.

Ia bosan. Heeseung ingin hidup seperti dulu. Di mana ketika mereka sedang tidak melakukan apapun, mereka akan berburu, berlatih atau bahkan hanya sekedar bermain ditaman. Entah itu bercanda gurau, bercerita bersama atau bahkan saling mengejar dan mengeluarkan tawa bahagia.

Savines merindukan semua momen itu.

Kapan hari itu akan kembali?

Jikalau hari itu akan kembali, Heeseung berdoa agar hari itu akan segera datang. Jika hari itu datang hanya dengan satu cara yaitu mengorbankan seseorang, Heeseung akan maju. Ia rela mati agar Savines dapat tertawa bahagia kembali.

"Ayo bermain di taman" lanjut Heeseung dengan tatapan kosong dan nada bicara yang terdengar lemah.

"Hyung..." lirih Sunoo dengan mimik muka sedih.

"Kita kunjungi pendekat Lim. Setelah itu, kita berburu dan menjualnya ke pemilik kedai. Akankah hari itu kembali?" Mata Heeseung berkaca-kaca ketika mengingat semua kenangan bahagia sebelum semua masalah ini bermunculan.

"Jangan seperti itu" Jay menahan air matanya. Kenapa Heeseung harus berucap seakan hari bahagia itu tidak akan pernah kembali? Menjengkelkkan!

"Kau ingin cosplay menjadi sadboy?" Julid Sunghoon dengan ingus yang mukai keluar.

"Dulu kita tidak peduli dengan masalah karena ada pendekar Lim yang akan membantu kita. Dia adalah Werewolf yang berkelainan namun hatinya sangatlah baik. Pendekar merawat kita dengan baik. Dia seperti orang tua ku"

"Pemilik kedai? Dia sudah menjadi teman baik ku. Dia adalah my beastie yang ter-the best. Aku menganggapnya sebagai pamanku sendiri"

"Kemana orang yang aku sayang?.... Aku... Merindukan mereka...." isak tangis mulai keluar dari belah bibir merah ranum milik Heeseung.

"Kau membuatku menangis!" gerutu Sunoo yang sudah basah kuyup di bagian wajahnya akibat buliran-buliran air asin di dalam kelopak matanya yang terjatuh.

"Siapa yang menyuruhmu menangis?" bantah Heeseung.

"Mari berdoa untuk mereka yang telah tiada" Jake menyatukan kedua tangannya di ikuti yang lain.

Mereka memejamkan mata dan menunduk. Berdoa agar mereka yang telah tiada tenang, dan bahagia di atas sana.

Genangan air yang sebelumnya menggenang pada kelopak mata Savines jatuh. Hidung memerah dengan bibir bergetar.

Mereka merasa kehilangan. Suara isak tangis bersahutan dengan ingus yang melelah.

Pipi dan kantung mata Savines basah kuyup.

"huaaa!!" Tangisan Savines pecah. Mereka duduk melingkar dan memeluk satu sama lain.

"Jika aku.... Gugur nanti... Tolong maafkan... Aku..." Jungwon berucap disertai isak tangis yang kian mengeras.

"Maafkan aku.... Karena menyusahkan kali...an..." Sunoo mengusap air matanya.

"Maaf... karena sebagai orang tertua,.... aku tidak bisa menjaga kalian..." Heeseung mengeratkan pelukan.

"Maaf aku sering hilang...." Jake menunduk dalam.

"Maaf Niki merepotkan.... Karena takut darah..."

"Maaf... Aku terlalu random dia saat... Suasana serius..." Sunghoon menarik ingusnya.

"Maaf,... Aku suka memarahi kalian... Apalagi kepadamu Sunoo..." Jay menatap Sunoo penuh sesal. Sedangkan Sunoo membalasnya dengan tatapan sinis.

Pelukam Savines semakin erat. Seakan besok mereka berpisah. Savines tidak mau melepaskan pelukan itu.

"BERJANJILAH AGAR TETAP BERSAMA!! JANGAN GUGUR SEBELUM SEMUA INI TUNTAS!!!" Teriak Savines bersama dengan lantang dan keras.

"Don't cry Savines!!!" mereka melepas pelukkan dan mengusap air mata masing-masing. Saling melempar senyum dengan pipi dan hidung yang memerah. Jangan lupakan dengan ingus yang seakan ingin keluar itu...

.
.
.
.
.

Sebuah salah paham datang, membuat masalah ikut bermunculan....

Hidup yang sebelumnya lancar, kini sudah di penuhi oleh keluhan.

Hanya rasa lelah yang mereka dapatkan.

Hanya bisa memendam rindu, tanpa mengungkapkan.

Apa yang mampu di lakukan? Semua sudah menjadi kenangan.

Kini, masa depan buruk mengintai. Percuma melindungi orang. Pada akhirnya kaulah yang akan terserang.

spoiler for you.

(Jika membacanya dengan seksama, maka kalian akan memahaminya)

.
.
.
.

.

TBC

FYI; I bakal (mengusahakan) up setiap 10 hari sekali (kalo up pas hari jum'at berarti double)
Mulai sekarang kalian panggil I lall (Laylla) & lall panggil kalian lall⍟ver.

Harus setuju!!

THV FOR 8K VIEWERS!
(Nanggung bet cuy, padahal kalo {kurang lebih} 50x di baca lagi bakalan 9K Viewers!!)
Pokoknya, everything is the best! 👍👍

𝐌𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫𝐲 | 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang