05

497 30 3
                                    

Jeff menatap nanar kertas yang ia pegang, lalu mengalihkan atensinya kepada anak tunggalnya.

"Jadi ini alasan kamu tiba-tiba manja ke daddy? Biar gak dimarahin?" Tanya Jeff.

Jeff sedikit menahan emosi nya, bagaimana tidak? Nilai ulangan fuaiz merosot parah, Jeff dan Ta bukanlah orang tua yang akan menuntut anaknya untuk selalu berprestasi atau bernilai tinggi. Tetapi Jeff sedikit kecewa kepada fuaiz, pasalnya fuaiz tidak pernah mendapat nilai rendah tetapi setelah fuaiz mengikuti dance, fuaiz jadi sedikit menyepelekan.

"Daddy ngasih izin sama kamu buat ikut dance itu karena daddy percaya kalo kamu bisa bagi keduanya dengan baik. Tapi liat? Hah... Gatau lagi daddy mau ngomong apa" sambung jeff, ia memijit keningnya yang terasa pusing.

Fuaiz hanya menunduk takut melihat Jeff ketika sedang marah.

"Maafin aiz, janji ini yang terakhir kali nya dad, nanti aku tingkatin lagi ya?" Ucap fuaiz sambil menatap jeff, berharap sang daddy bisa menyetujui hal itu.

"Ini kenapa ribut-ribut?"
Belum sempat Jeff menjawab, Tiba-tiba Ta datang, sehingga mengalihkan atensi keduanya.

Jeff tidak berkata apapun dan hanya menyerahkan hasil ujian fuaiz kepada Ta. Ta mengambil kertas itu dan sedikit kaget dengan nilai yang tertera.

"Ini punya adek?" Tanya Ta.

"Ya siapa lagi, mulai besok kamu ga usah ikut dance lagi, kamu dirumah aja." Ucap Jeff.

Fuaiz yang mendengar itu langsung mendongak menatap jeff, ia menggeleng tidak setuju dengan ucapan sang daddy.

"Dad, gamauu... Biarin aiz ikut ya, janji deh bakal belajar lebih giat, yayaya" mohon fuaiz kepada Jeff.

"Gak ada bantahan" ucap jeff lalu pergi dari kamar fuaiz.

Fuaiz menangis menatap Ta seperti meminta bantuan, Ta yang melihat itu menghampiri fuaiz dan memeluk anak kesayangannya. Ta mengusap punggung fuaiz berharap tangisannya segera reda. Walaupun Ta terkesan keras kepada fuaiz, tapi ia sangat menyayangi putra nya itu.

"Mom, aku gamau berhenti buat dance hiks.." ucap Fuaiz.

"Kamu tenang dulu ya, ga ada yang bisa bantah daddy, tapi nanti mom coba bicara sama dad ya.. adek jangan nangis, nanti kepalanya pusing." Ujar nakunta sembari menenangkan putranya.

.

🐾🐾🐾

.

Sesuai keputusan Jeff tempo hari, Fuaiz tidak datang untuk mengikuti pelatihan dance.

Hal itu membuat JJ selaku mentor fuaiz sedikit bertanya-tanya dimana muridnya itu. Sudah hampir 3 hari fuaiz tidak datang, biasanya pemuda kecil itu akan selalu bersemangat jika berlatih.

JJ menghampiri Lotte yang sedang mengamati beberapa gerakan muridnya.

"Kak.." panggil JJ.

"Ehh... Kenapa?" balas Lotte memusatkan perhatiannya ke JJ.

"Fuaiz kenapa ga masuk lagi ya, lo tau gak kenapa dia ga masuk?" Tanya JJ.

Lotte juga sama heran nya dengan JJ, ia sama sekali tidak melihat fuaiz.

"Gue juga gatau dia kenapa, om Jeff juga ga ada ngehubungin sih." Ujar Lotte.

JJ semakin bingung, kemanakah murid nya itu. JJ menghela nafas dan kembali memeriksa gerakan muridnya.

Tak terasa waktu berlalu sangat cepat, waktu sudah menunjukkan jam pulang, JJ yang sedari tadi tak fokus hanya menimang-nimang apakah ia harus memeriksa fuaiz kerumah nya? Tapi tunggu, ia tidak tau alamat fuaiz. Baiklah itu akan ia pikirkan nantinya.

ASMARALOKA || JJFUAIZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang