Diana Samira Eliana seorang gadis SMA yang merupakan pacar dari Dimas Alva Nugraha seorang putra dari keluarga kaya raya yang memiliki pengaruh besar di ibukota, tidak mendapat restu dari orang tua Dimas membuat hubungan mereka penuh dengan masalah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku rela melakukan apa demi kamu, tapi jangan pernah menyuruh ku untuk melupakanmu"
•|HAPPY READING|•
Dimas tersenyum kecut saat pesannya yang sudah dari semalam ia kirim tak kunjung di baca oleh Diana.
Dia sudah bukan siapa-siapa bagi Diana tak ada gunanya ia terus berharap, Diana sudah bahagia dengan orang lain.
Brakk
Satya mendobrak pintu kamar Dimas keras, dia baru saja mendapatkan kabar kalau beberapa anak buahnya di bantai habis-habisan oleh Mahesa dan kawan-kawan motornya.
Satya tak tau pasti siapa yang membocorkan kepada Mahesa keberadaan anak buah nya yang pasti dia harus segera membuat Dimas sadar tentang sesuatu hal.
Satya sudah kesal sendiri dia tidak mendapatkan Nayla, anak buahnya luka-luka dia rugi banyak hal karena berurusan dengan Dimas dan mantan pacarnya.
"Cukup, gue udah muak, batalin pernikahan ini!" Teriak satya saat berhasil menerobos masuk ke kamar Dimas, sudah 5 bulan dia ingin masuk kesana tapi, Candra menghalanginya dan mengancamnya.
"Gue mau lo pergi ngejar Diana, gue ngelakuin ini bukan karena gue cinta sama Nayla" ucapan Satya membuat Dimas terkejut apa kenapa Satya tiba-tiba berubah.
Satya sudah tidak peduli dengan Nayla, ibunya, tahtah atau apapun itu yang dia mau adalah Dimas kakaknya bahagia bersama Diana, karena Satya tau kebahagiaan Dimas hanya ada di gadis itu, sudah 5 bulan terakhir ini Dimas menolak makan minum dia hanya keluar rumah untuk bersekolah dan berjalan dengan Nayla itu pun karena paksaan.
Dimas adalah lelaki yang pintar di sekolah tapi karena hal ini dia menjadi malas belajar padahal sebentar lagi dia akan lulus, dia juga menjadi sering sakit-sakitan Satya tak boleh membiarkan hal ini terus terjadi atau tidak Dimas akan kehilangan nyawanya nanti.
Terlebih Nayla ternyata adalah gadis yang tidak baik, beberapa hari yang lalu tanpa sengaja Satya melihatnya berjalan dengan lelaki lain padahal statusnya sudah menjadi tunangan kakaknya, benar-benar gadis murahan.
Dari sinilah Satya berfikir dia tak perlu cinta untuk hidup, lebih baik dia mengurus harta Chandra dan ibunya sedikit lalu pergi keluar negeri dan hidup tanpa penekanan disana.
"Gue ngk bisa apa-apa Satya, kekuasaan yang sebenarnya ada di Candra biarpun gue anak kandungnya gue juga ngk bisa nentang dia" ucap Dimas sembari menatap Satya dengan tatapan yang amat sangat menyedihkan.
"Bangun, kita hadapi dia bareng-bareng" ucap Satya dengan lantang dan penuh keyakinan.
Ini adalah saat yang tepat juga bagi Satya dia tak mau hidup gila seperti ini terus dia harus bisa keluar dari rumah ini.