Diana Samira Eliana seorang gadis SMA yang merupakan pacar dari Dimas Alva Nugraha seorang putra dari keluarga kaya raya yang memiliki pengaruh besar di ibukota, tidak mendapat restu dari orang tua Dimas membuat hubungan mereka penuh dengan masalah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bukan tentang seberapa besar kamu mencintaiku tapi seperti apa cara kamu menerima diriku dengan kesederhanaan yang ku miliki"
•| Happy Reading|•
Malam ini langit penuh dengan bintang-bintang yang indah, dan sepertinya malam ini tuhan sedang senang itu sebabnya tidak turun hujan,memasuki bulan september hujan semakin sering mengguyur ibukota. sudah hampir dua minggu langit hanya dipenuhi oleh awan mendung berwarna kemerahan, jangankan bintang sang rembulan bahkan turut tak ingin menampakan wujudnya.
Bagi kebanyakan orang melihat kumpulan bintang di langit adalah hal yang membosankan dan buang-buang waktu tapi, tidak bagi Diana Samira Eliana menurutnya melihat bintang adalah salah satu cara mengenang masa lalunya yang indah. Bintang merupakan pondasi awal dari hubungan percintaannya yang sangat membekas.
Saat ini, gadis itu tengah sibuk berdiri di depan jendela kamarnya yang berada di lantai dua, terlihat beberapa anak rambutnya yang tak terikat bergoyang mengikuti arah tiupan angin malam.
"selamat malam sirius ku" sapanya sembari melihat langit lalu tersenyum.
Di atas sana, tepatnya di antara berjuta-juta bintang yang terhambur acak ada satu sosok wajah lelaki yang sampai kini masih Diana cintai. Sudah 3 tahun setelah semuanya berakhir tapi, setiap rasa dan kejadian-kejadian indah itu seolah baru terjadi kemarin.
Diana beralih sejenak melihat figura kecil di tangannya, disana terdapat sebuah foto lelaki yang tengah tersenyum manis ke arah kamera. Percayalah cerita Diana dan lelaki itu seolah tak pernah berakhir karena sebelum tidur dia selalu menyempatkan diri untuk membaca tiap-tiap lembar buku harian yang sudah menguning dengan senyum yang terus mengembang bertepatan dengan ingatan tentang hari itu.
"kalau nanti kamu merindukanku carilah aku diantara kumpulan bintang di langit malam"
Perlahan, kalimat yang dahulu diucapkan oleh seorang lelaki di penghujung usianya itu kembali terbesit dalam pikirkan Diana.
Diana mengusap perlahan bingkai kaca di tangannya, berharap lelaki itu datang padanya meskipun itu hanya lewat mimpi dia tak keberatan sama sekali. Dia rindu– rindu akan semua hal yang dahulu pernah mereka lakukan bersama.
Gadis itu sudah begitu rapuh dia sudah tidak mampu untuk terus bertahan, dia tidak bisa terus mengobati rasa rindunya hanya dengan membaca buku harian lama, menatap foto lama, atau bahkan melihat kumpulan bintang-bintang.
tanpa gadis itu sadari beberapa tetes air matanya mulai berjatuhan dan membasahi pipinya, ia berusaha menahan rasa sesak di dadanya, saat seperti inilah Diana merasa kalau dirinya adalah orang paling menyedihkan di dunia ini.
perlahan, tubuh gadis itu terjatuh ke lantai dan disaat yang sama tangisannya berubah menjadi isak kan. Diana menatap sendu sebuah buku bersampul coklat muda di sebelahnya seraya menghapus air mata.
"akhir tak bahagia" itulah judul buku harian Diana yang berisi kenangan-kenangan indah dirinya dengan lelaki yang bernama Bilal, setiap kata yang Diana tulis didalamnya penuh akan arti dari cinta, kebahagiaan, kesedihan, dan pada akhirnya melepaskan.
“maaf Bilal– tapi aku rindu” tuturnya perlahan kemudian membawa buku dan figura tadi ke dalam pelukannya.
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kata jungwon jangan lupa pencet bintang plus coment. Note : tolong ingatkan kalau ada typo