REMBULAN

17 6 0
                                    

15 [Rembulan]

"Tuhan mengirimkan kamu bukan sebagai masa depan, melainkan sebagai kenangan indah yang dapat di kenang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuhan mengirimkan kamu bukan sebagai masa depan, melainkan sebagai kenangan indah yang dapat di kenang"





•|HAPPY READING|•






Hari ini terasa cukup berat bagi Diana tapi, semua kelelahannya serasa lenyap karena lelaki yang saat ini duduk di depannya.

"Ada yang salah sama mukaku?" Tanya Bilal karena sendari tadi gadis dihadapannya terus menatap wajahnya.

Diana menggeleng pelan, lalu kembali melihat sekeliling saat ini mereka tengah duduk di sebuah warung makan mie ayam di pinggir jalan yang kata Bilal langganan ibunya.

"Kamu tau dulu waktu kamu awal masuk sekolah aku comblangin kamu sama Audy eh malah aku sama kamu yang jadian" ucap Diana tiba-tiba, Bilal yang mendengar ucapannya kekasihnya itu yang awalnya sedang meminum jus jeruk refleks terbatuk-batuk karena tersedak.

"Audy sama aku? Secocok itu dimata kamu?" Tanya Bilal dengan wajah cengo sangking syoknya.

"Kan dulu, kalau sekarang kamu cocoknya sama aku" Diana menggenggam jemari tangan Bilal yang menganggur di atas meja.

Bilal tersenyum seraya menatap wanita cantik di depannya ini.

"Etdah buset ini mau pacaran atau mau makan? " Tanya mamang penjual mie ayam yang sedang membawa nampang berisi dua mangkuk mie ayam.

Refleks Diana segera menarik tangannya yang sedang menggenggam jemari tangan Bilal dan tersenyum kaku karena salah tingkah.

"Dasar anak muda jaman sekarang" batin mamang tersebut kemudian menggeleng pelan.

"Makasih mang" ucap Diana saat kedua mangkuk mie ayam di hidangkan di meja.

"Silakan di nikmati" setelah berucap pendagang tersebut kembali masuk ke dalam untuk membuat pesanan lainnya.

Bilal menggambil mangkuk milik Diana seperti biasa dia akan memotongkan baso menjadi beberapa bagian agar memudahkan Diana untuk memakannya.

"Makasih" Diana tersenyum sembari melihat tindakan kecil Bilal yang selalu berhasil membuatnya bahagia.






•••







Lampu-lampu jalan menemani perjalanan mereka tak hanya itu canda tawa dari kedua insan tersebut berhasil membuat keduanya semakin nyaman satu sama lain.

"Bilal, kenapa kamu bisa suka sama aku? " Bilal berpikir sebentar lalu menjawab pernyataan Diana.

"Aku ngk punya alasan, saat melihat kamu aku langsung jatuh cinta" lelaki itu melirik ke arah kaca spion melihat Diana yang salah tingkah di belakangnya.

BILAL |[•YANG JUNGWON•]|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang