TULISAN BILAL

44 10 0
                                    

05 [ Tulisan Bilal ]

"Terkadang cara terbaik untuk mencintai adalah melepaskannya, ibarat kamu menyukai kupu-kupu yang indah tapi kamu tak ingin kalau dia mati jadi kamu melepaskannya kembali membiarkannya terbang walaupun hati tak rela jika kehilangannya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terkadang cara terbaik untuk mencintai adalah melepaskannya, ibarat kamu menyukai kupu-kupu yang indah tapi kamu tak ingin kalau dia mati jadi kamu melepaskannya kembali membiarkannya terbang walaupun hati tak rela jika kehilangannya"

•|HAPPY READING|•


Seorang anak lelaki baru saja bangun setelah ditemukan pingsan saat jam pelajaran.

"Bau obat" lirihnya sembari berusaha membangunkan tubuhnya sendiri dari tempat tidur.

"Bilal"

Dengan cepat ibunya memeluk tubuh anak lelakinya itu kemudian mulai menangis.

"Mama kenapa?"

Pertanyaan lelaki itu membuat sang ayah ikut menghampirinya.

"Kita bakal berobat"

Ucap sang ayah dan membuat Bilal bingung karena tak mengerti maksudnya berbicara begitu.

Saat itu Bilal masih berusia 14 tahun, dia pikir dia ke Singapura untuk liburan dengan keluarganya tapi ternyata dia pergi kesana untuk melakukan pengobatan.

"Adikmu itu sakit Sandra! kita ke sini buat ngobatin Bilal dan kamu malah mikir buat pergi jalan-jalan?!"

Nadya terus memarahi anak sulungnya yang berusia 16 tahun itu karena terus memintanya untuk berkeliling Singapura.

Di sisi lain Bilal yang mendengar itu merasa bingung dia tak merasa sedang sakit tapi, kenapa ibunya bilang kondisinya tidak sedang baik-baik saja.

setiap pukul 10.00 pagi Bilal akan di bawa kedua orangtuanya menuju rumah sakit untuk melakukan pengecekan.

"Kanker ini sudah memasuki stadium lanjut"

Saat itu lah bilal sadar kalau sakitnya bukan seperti demam,flu atau batuk akan tetapi otaknya lah yang memiliki masalah.

Sejak hari itu bilal menjadi anak yang lebih pendiam dan tak mau mengeluarkan pendapatnya mengenai hal apapun, dia hanya pergi sekolah,pulang,makan dan duduk di kamarnya selama berjam-jam.

Melihat adiknya hanya seperti itu setiap hari membuat sadra iri, kenapa hanya dirinya yang diberikan tanggung jawab berlebih.

Awalnya itu hanya perasaan iri kecil namun kemudian ia merasa kalau orang tuanya tidak adil, kedua orangtuanya hanya peduli pada bilal dan mulai melupakannya.

BILAL |[•YANG JUNGWON•]|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang