nine - clouds

1.8K 191 9
                                    

Setelah turun dari mobilnya, Mingyu berjalan memasuki area perusahaan dengan wajah datarnya. Ia hanya memakai baju kasualnya seperti biasa yang sebenarnya tidak layak untuk digunakan pergi ke kantor. Ia menunggu lift terbuka dan masuk, menuju lantai di mana ruangan Chanyeol berada. Begitu sampai, ia langsung melangkah menuju ruangan Chanyeol,  membuka pintunya dan masuk begitu saja.

Chanyeol yang duduk di kursi kerjanya langsung bangkit duduk, ia berjalan menghampiri Mingyu dengan menggebu-gebu, menampilkan wajah marahnya dan begitu berdiri di hadapan pria Kim itu, ia memukul wajah Mingyu hingga terhuyung. Ia menghembuskan napasnya dengan kasar. "Kau! Kau menculik Wonwoo?!" tanyanya seru dan marah.

Mingyu mengusap ujung bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah, ia menoleh dan menatap Chanyeol dengan seringai kecilnya. "Kenapa hm? Kau bahkan tidak mencarinya selama ia menghilang." jawab Minggu kemudian.

"Itu karena aku pikir Wonwoo kabur!" ia mendekat dan meraih kerah baju Mingyu, mencengkeramnya dengan kuat hingga buku-buku jarinya memerah. "Aku juga meminta bantuanmu untuk mencarinya dan kau menolak, karena kau pelakunya Mingyu!" serunya sembari mendorong tubuh Mingyu dengan kasar.

Pria Kim itu mengibaskan bajunya, ia menatap Chanyeol dengan tatapan datar, tak memedulikan bagaimana marahnya Chanyeol sekarang. "Kau memintaku datang hanya untuk ini?" tanyanya.

"Untuk ini kau bilang? Aku memintamu datang untuk membahas mengenai perusahaan tapi malah.. kemarin Wonwoo datang padaku dan ia bilang kau menculiknya. Apa sebenarnya maumu Mingyu!? Aku tidak pernah mengusikmu dan kenapa kau mengangguku dan Wonwoo huh?!"

"Hanya ingin." jawab Mingyu dengan santai.

"Hanya--" Chanyeol benar-benar sudah tidak bisa berkata-kata lagi, ia mengacak rambutnya frustasi. "Benar apa yang ibu bilang.. seharusnya aku tidak diam saja ketika ayah akan menyerahkan perusahaan ini padamu." ia menatap Mingyu dengan lekat. "Aku tidak akan.. membiarkan kau merebut perusahaan ini." tegasnya.

Mingyu menyunggingkan senyum tipisnya. "Kau bodoh atau bagaimana huh? Kau tidak tahu siapa pemilik perusahaan ini?" Mingyu berjalan mendekat ke arah Chanyeol. "Ayah hanya menjabat sebagai pemimpin perusahaan, tapi pemiliknya adalah ibuku.." lanjutnya.

Rahang Chanyeol mengeras, selama ini ia diam dan tak memedulikan perusahaan akan jatuh ke tangan siapa, karena memang Mingyu-lah yang berhak untuk mendapatkannya. Tapi melihat bagaimana Mingyu bersikap seperti ini sampai menculik Wonwoo, ia sama sekali tidak mau mengalah.

Chanyeol menelan ludahnya dengan kasar. "Lalu apa? Kau akan mengambil alih perusahaan huh? Kau tidak punya apa-apa Mingyu, kau selalu menolaknya juga." balasnya.

Pria Kim itu menggelengkan kepalanya. "Aku bukan sepertimu yang mendapatkan sesuatu hanya karena diberi orang lain Chanyeol, aku memperjuangkan apa yang aku inginkan." balas Mingyu, ia menghela napasnya panjang dan terkekeh pelan. "Termasuk apa yang aku lakukan pada kekasihmu itu." lanjutnya.

Dahi Chanyeol mengernyit bingung. Mungkin benar dengan apa yang dikatakan oleh Wonwoo bahwa Mingyu menculik Wonwoo bukan karena dendam atau ingin mengusik Chanyeol perihal urusan perusahaan, tapi karena Mingyu benar-benar jatuh cinta pada kekasihnya itu. "Aku tidak akan membiarkanmu menyentuh Wonwoo lagi.. tidak, aku tidak akan membiarkan kau bertemu dengannya." tegasnya.

"Kau yakin?" Mingyu melebarkan senyumannya, memperlihatkan kedua taringnya dengan menatap Chanyeol remeh. "Kau tahu kenapa Wonwoo kemarin bisa datang padamu?" Mingyu bertanya sembari berjalan ke arah sofa di ruangan tersebut. "Karena aku melepasnya, bukan karena Wonwoo berhasil kabur." lanjutnya. Ia hanya ingin memanasi Chanyeol.

Pria Park itu berbalik, menatap Mingyu dengan tatapan tajam nan marah. "Kau.. sungguh jatuh cinta padanya?" tanyanya kemudian.

Mingyu yang sudah duduk di sofa ruangan tersebut terdiam selama beberapa saat sebelum dirinya menjawab, "hanya untuk bermain." tanpa menoleh ke arah Chanyeol.

The AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang