Hari ini adalah hari keberangkatan mereka untuk ke Cina menemui renjun, pukul 8 pagi semua anggota keluarga Jung sudah berada di bandara. Jaehyun serta Taeyong mengantarkan anak, menantu serta cucu-cucunya untuk ke Cina.
Jisung sangat senang karena ingin bertemu renjun, chenle juga sudah berceloteh ria di gendongan Mark.
"Daddy nanti kita bertemu mami injun kan?" Tanya Jisung
Jeno mengangguk "hm, jika di sana tidak boleh nakal"
"Jie tidak pernah nakal" Jisung mengerucutkan bibirnya sebal
Jaemin hanya menggeleng "sudah sudah, jie sini dengan Buna"
Setelah mendengar suara keberangkatan pesawat yang akan di tumpangi mereka, barulah keluarga Jung tersebut berpelukan lalu pamit karena ingin meninggalkan bubu dan Daddy selama 1 Minggu.
"Jaga diri baik-baik bubu, jangan suka mengerjakan pekerjaan rumah. Bubu suka sakit pinggang" ingat Haechan
"Iya tidak"
"Bubu ingin di bawakan oleh-oleh apa?" Tanya Jaemin
"Bubu tidak ingin apapun, kalian pulang dengan selamat saja bubu sudah senang"
Jaehyun lanjut memeluk dua cucu nya, chenle mencium wajah kakek dan Jisung yang memeluk jaehyun dengan erat.
"Baiklah, ayo berangkat sebelum kita ketinggalan pesawat "
"Dadah~~~ bubu"
--
Sejak 2 menit yang lalu, mereka sudah menginjakkan kakinya di bandara internasional cina dan menunggu mobil sewaan mereka selama di Cina
"Kita tidak mengabari renjun?" Tanya Haechan
"Jangan Echan, kita buat surprise untuk injun"
Haechan mengangguk semangat "baiklah"
Tak lama mobil mereka datang, mereka menyewa 2 mobil untuk masing-masing satu. Chenle sudah tertidur di baby stroller nya dan Jisung berada di gendongan Jeno.
Walaupun umur Jisung sudah 4 tahun dan perawakan Jisung yang tinggi namun kedua orangtuanya masih tetap suka menggendongnya.
"Kita bertemu di hotel?" Tanya Jeno
Mark mengangguk "aku akan langsung ke hotel Karena chenle sudah tertidur"
"Baiklah Hyung, aku akan berjalan-jalan sebentar"
Setelahnya mereka berpisah, Jeno yang akan berjalan-jalan dan Mark yang pulang ke hotel.
"Hyung kita akan kemana?"
"Berjalan-jalan, aku ingin kau menikmati liburan kita"
Jaemin mengangguk dan melihat Jisung yang sudah duduk manis di kursi belakang dengan Boneka kelinci favoritnya yang ia bawa dari Korea
"Kau ingin mengunjungi kakek dan nenek dong?"
Ah Jaemin lupa jika ia mempunyai kakek dan nenek di Cina.
"Uhm bagaimana jika setelah kita bertemu dengan renjun?"
"Baiklah itu terserah mu sayang"
Jaemin tersenyum manis dan lanjut melihat pemandangan dari kaca samping mobil. Tak beda jauh dengan korea sebenarnya namun rasanya tetap berbeda saat di Cina.
"Ingin makan? Atau ke mall?" Tanya Jeno
"Makan saja Hyung, jie sepertinya lapar"
"Jie atau kau yang lapar?" Ledek Jeno
"Ugh! Jie! Bukan Nana"
Jisung terkekeh kecil melihat Buna nya yang tertangkap basah jika ia lapar namun menggunakan alasan Jisung yang lapar.
Jeno tertawa "oke oke jangan berteriak"
Jaemin memalingkan wajahnya sebal dan melipat tangannya di dada tanda ia sedang kesal.
Langsung saja Jeno mencari restaurant dan pilihannya jatuh ke restauran berbintang yang berada di Shanghai. Setelah makan mereka lanjut untuk berburu barang-barang untuk oleh-oleh padahal mereka pulang masih satu Minggu lagi namun Jaemin sepertinya kalap saat melihat deretan barang-barang yang mencuri perhatian nya.
3 kantong besar belanjaan sudah memenuhi mobil mereka dan yang membelinya hanya menampilkan senyum manis serta mata bulat berbinar nya yang lucu, membuat Jeno dan Jisung tak tega untuk memarahi Buna Nana.
"Hihi terimakasih Hyung"
Jeno hanya mengangguk dan menggiring keluarganya untuk memasuki mobil karena mereka akan ke hotel untuk istirahat sebelum besok menemui renjun.
Sesampainya di hoten, Jisung memiliki kamar sendiri karena bocah itu dengan kekeuh ingin memiliki kamar sendiri. Jadilah Jeno memesan kan satu kamar lagi walaupun Jaemin sempat menolak tapi berkat aegyo Jisung yang jarang di tampakkan itu keluar membuat Jaemin memeluk dan menciumi wajah Jisung bertubi-tubi karena merasa gemas.
"Jaga diri baik-baik oke? Jika terjadi sesuatu langsung lari ke kamar Buna dan Daddy"
"Iya Buna"
"Jika jie ingin makan, datang saja ke kamar Buna"
"Iya Buna"
"Baju-baju jie sudah Buna rapihkan jadi jie jangan mengambilnya asal-asalan. Mengerti?"
"Mengerti Buna"
"Ah satu lagi, jangan mandi terlalu lama. Kau sebenarnya mandi atau apa saat di kamar mandi hm? Buna saja sampai bingung"
Jisung menyengir lucu "jie main dengan bebek"
Tak heran, Jisung memang masih menyimpan bebek karetnya Walaupun sekarang sudah sekolah dan bukan rahasia lagi. Bahkan bebek karetnya juga ikut serta liburan ke Cina karena Jisung diam-diam membawanya di tas.
Apalagi didukung oleh kakeknya jaehyun yang selalu senang membelikan mainan bebek pada Jisung sejak kecil jadilah anak itu tak bisa lepas pada bebek-bebek kuning yang akan berbunyi ketika di pencet.
"Mengerti kan apa yang Buna bilang tadi?"
"Mengerti Buna"
"Sudahlah sayang, jie hanya akan tidur di depan kamar kita bukan pergi jauh yang mengharuskan kita tak bertemu Jisung lagi" ucap Jeno sedikit jengah
Jaemin mengerucutkan bibirnya "Nana khawatir Hyung"
"Tidak apa-apa, biar jie mandiri juga"
"Uhm baiklah"
Setelah itu Jisung masuk ke kamarnya sendiri yang tepat berada di depan kamar pasangan tersebut. Mark dan Haechan sendiri hanya berbeda 1 kamar dengan mereka
TBC
Jangan lupa vote and koment

KAMU SEDANG MEMBACA
After Married
FanfictionDIHARAP UNTUK MEMBACA "PAK DUDA" TERLEBIH DAHULU!! Kisa Jeno dan Jaemin yang berlanjut usai mereka menikah hingga 2 tahun dan si kecil Jisung yang perlahan tumbuh remaja di Sertai bumbu-bumbu kehidupan dari keluarga tersebut. WARN!! bxb Nominist Ma...