12. 3 Weeks

10.7K 737 2
                                        

Haechan memelototkan matanya dengan wajah menganga saat dokter sudah selesai menjelaskan keadaan Jaemin. Tidak-tidak Haechan mana paham bahasa cina, ia tadi hanya mendengarkan penjelasan Mark yang bilang jika Jaemin hamil.

Mark saja harus memutar otak untuk mengetahui kosa kata yang dokter ucapkan tadi.

"3 Minggu?" Gumam Haechan

"3 Minggu apa?" Tanya Jaemin yang baru saja duduk setelah selesai diperiksa

Haechan menoleh "na? Kau akan memiliki anak"

"Nana sudah memiliki anak! Jie kan anak Nana dan Jeno Hyung"

Haechan menggeleng "bukan itu"

"Eung? Lalu?"

"Kau hamil!" Celetuk Mark

Uhuk!!

--

"Jadi aku muntah-muntah karena ada baby di perut mu?" Tanya Jeno

Jaemin mengangguk dengan wajah berseri-seri, ia mengelus perutnya yang masih rata tersebut. Senyum manisnya tak pernah luntur sedetik pun saat membayangkan jika ia akan memiliki bayi

Ah! Doa Jeno terkabulkan ternyata, dulu ia pernah berdoa agar fase mual dan muntah ia yang menjalani karena tidak tega dengan Jaemin. Dan sekarang lihat! Doanya terkabul karena sekarang ia lah yang mengalami fase tersebut.

Jeno tidak jadi mengeluh jika begini, karena ini memang terjadi karena anaknya ia rela. Jeno tidak bisa membayangkan jika yang mengalami nya Jaemin pasti anak itu sudah menangis sejak tadi dan akan terus merengek, Jeno mana tega. Jadi ia rela saja jika harus merasakannya

"Jie pasti sangat senang saat tau akan memiliki adik"

Jeno mengangguk sambil mengelus pelan rambut halus Jaemin.

"Jie pasti sangat senang"

Tak lama pintu ruang rawat Jeno terbuka, ternyata perawat yang ingin mengganti infus Jeno yang hampir habis lalu setelah itu keluar. Menyisakan sepasang suami-istri yang masih merasakan kebahagiaan sejak mengetahui kabar gembira tersebut

"Jadi kau harus pulang oke? Biar aku disini dengan Mark Hyung" ucap Jeno

Jaemin menggeleng "tidak mau!"

"Sayang? Kau sedang hamil jadi tidak boleh kelelahan"

"Tapi Nana tidak lelah Hyung"

"Tidak tidak, ibu hamil harus tidur dengan nyaman jadi sekarang pulang bersama Haechan oke?"

Jaemin memajukan bibirnya dengan kesal, Haechan dan Mark sedang di kantin untuk membeli minum karena mereka memang sedang haus.

Pintu ruang rawat Jeno kembali dibuka lalu muncul Mark dan Haechan yang membawa beberapa makanan serta minuman.

"Kenapa wajahmu?" Tanya Haechan heran

Tak ada Jawaban yang Haechan dapatkan, membuat istri Mark itu mendengus sebal.

"Chan pulanglah dengan Nana, biar Mark Hyung saja yang disini" suruh Jeno

"Ah aku tau kenapa wajahnya menjadi aneh" ucap Haechan dengan nada sindiran membuat Jaemin mendengus keras

"Jeno benar, kau pulang saja dengan Haechan" timpal Mark

Merasa sudah kalah, Jaemin akhirnya mengalah dan ikut pulang bersama Haechan. Mereka dijemput supir keluarga lai karena mobil Mark berada di rumah sakit. Tak mungkin juga mereka berdua mengendarai mobil untuk pulang sedangkan mereka tak terlalu tau jalanan kota Shanghai.

Pukul setengah 3 dini hari mereka sampai di kediaman lai yang masih terang benderang karena penghuninya belum tidur.

"Bagaimana keadaan Jeno? Apakah penyakitnya serius?" Tanya renjun

Haechan menggeleng "tanya saja dengan Nana, dia yang menyebabkan Jeno mual dan muntah"

Jaemin mendelik tak terima "ish! Bukan Nana tau!"

"Hei sudah malah bertengkar" lerai renjun

Guanlin hanya menyimak perdebatan mereka, sudah lama juga tidak melihat ketiganya adu mulut.

"Jeno Hyung mual dan muntah karena Nana sedang hamil" ucap Jaemin dengan bangga

"Hah?!"

Guanlin dan Renjun tentu terkejut dengan perkataan Jaemin, Haechan sendiri sudah berlalu untuk kekamar chenle juga Jisung.

"K-kau hamil?" Tanya renjun dengan wajah Bingungnya

Jaemin mengangguk semangat "iya kata dokter kandungan nana sudah 3 Minggu"

"Tapi kenapa kau tidak menunjukkan tanda-tanda kehamilan?"

"Tidak tau"

"Jaemin tidak mengalami fase morning sickness karena yang mengalaminya Jeno jadi Jaemin mungkin akan mengalami masa ngidamnya di trimester kedua nanti" sahut guanlin

"Ah jadi ini alasan Jeno mual"

"Jadi Jeno sampai kapan akan di rawat?" Tanya guanlin

"Hanya sampai besok sekalian menghabiskan satu infus lagi"

Mereka mengangguk mengerti "kau tadi membangunkan Haechan karena mengidam ingin dibuatkan kimchi jjigae ya?"

Jaemin terkekeh "sepetinya aegi menginginkan masakan mami echil nya"

Renjun cemberut "curang, harusnya aegi menginginkan masakan mama injun dulu"

"Aegi pasti akan merepotkan mama injun dan papa linlin nanti"

"Tidak ada yang merepotkan. Aku senang mendengar kau hamil"

Dan di angguki oleh guanlin "jika kau menginginkan sesuatu jangan sungkan untuk meminta"

"Baiklah terimakasih renjun dan guanlin Hyung"


TBC
Mari vote and koment

After Married Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang