04. Pagi ceria

12.1K 1K 72
                                        

Malam tadi akhirnya Jisung di boyong ke kamar Jeno dan Jaemin untuk tidur bersama tentunya membuat Jisung sangat bahagia dan memeluk kedua orangtuanya dengan erat selama tidur.

Pagi ini Jaemin bangun terlebih dahulu, wajah yang selalu murung itu sekarang sudah sedikit bercahaya. Dengan semangat Jaemin turun ke lantai 1 untuk menyiapkan sarapan meninggalkan Jeno dan Jisung yang masih asik bergelut dalam selimut tebal

1 jam berkutat di dapur, akhirnya Jaemin sudah selesai dengan beberapa menu sarapan pagi ini. Hanya tinggal membangunkan suami dan anaknya lalu menyuruh mereka siap-siap

"Jie? Ayo bangun" dengan lembut Jaemin membangunkan Jisung

Tak susah membangunkan Jisung, terbukti anak itu sekarang sedang terduduk dengan rambut acak-acakan dan wajah bantal. Terlihat sangat lucu apalagi wajah Jisung yang sedikit bengkak akibat bangun tidur

"Lucu sekali" Jaemin mencubit pelan pipi Jisung lalu terkekeh setelahnya

Membuat Jisung sadar sepenuhnya saat cubitan Buna nya ia rasakan. Sudah lama sepertinya Jaemin mau mencubit pipinya yang saat ini sudah sedikit tirus akibat terlalu memikirkan Buna jadi ia sering telat makan dan berakhir melewatkan jam makannya.

"Bunaaa" rengek jie dengan manja

Jaemin tertawa membuat Jisung memandangnya dengan penuh binar. Buan nya tertawa!

"Ayo mandi lalu sarapan hm? Buna sudah menyiapkan makanan kesukaan jie"

Dengan semangat Jisung mengangguk dan menuruni ranjang untuk pergi ke kamarnya sendiri, karena baju sekolahnya berada di sana dan semenjak Jisung sekolah anak itu akan bersiap-siap Sendiri tanpa bantuan orangtua. Terlihat sangat mandiri

Sekarang tinggal Jeno yang harus ia bangunkan, Jaemin juga merasa sudah lama ia tak membangunkan Jeno seperti sekarang. Biasanya saat ia bangun dan turun untuk menyiapkan sarapan, Jeno akan dengan sendirinya bangun tanpa bantuan Jaemin.

"Hyung? Jeno Hyung" ucap Jaemin dengan sedikit mengguncang badan Jeno

Jeno sendiri sebenarnya sudah bangun sejak Jaemin memasuki kamar dan ia hanya memejamkan matanya. Mendengar pembicaraan Jaemin dan Jisung membuat Jeno tersenyum lega dalam hati karena sudah bisa mengembalikan Jaemin yang dulu walaupun memang Balum sepenuhnya

"Hyung ayo bangun~~ Nana ingin menyiapkan baju jie" rengek Jaemin dengan mengerucutkan bibirnya lucu

Jeno tidak kuat!

"Hah! Aku tidak kuat" ucap Jeno tiba-tiba dan langsung memeluk Jaemin dengan erat

"Ugh! Hyung berat!!" Pekik Jaemin yang terkejut dengan pergerakan Jeno tiba-tiba

Cup
Cup
Cup
Cup
Cup

Wajah Jaemin jadi sasaran kecupan Jeno, membuat Jaemin semakin memberontak dalam dekapan suaminya.

"Kau lucu sekali" dengan gemas jeno memeluk Jaemin bak guling

"Lepas Hyung! Ugh!" Jaemin memberontak

"Tidak! Aku sangat merindukan Nana ku yang ini"

"Hyung! Kau harus ke kantor"

"Aku akan cuti hari ini, ingin memeluk nana ku seharian" dengan gemas Jeno mencium pipi Jaemin

"Ugh!"

Jisung hanya menggeleng melihat kedua orangtuanya, ia sudah selesai bersiap dan akan turun ke bawah namun saat melewati kamar orangtuanya yang pintunya tidak di tutup malah melihat pemandangan yang sangat romantis.

Jisung tak ingin menganggu karena mereka jarang sekali seperti itu, jadi anak itu diam-diam pergi ke lantai 1 untuk sarapan sembari menunggu kedua orangtuanya.

"Hyung!" Pekik Jaemin

Jeno tertawa "hahaha"

"Hyung mandi saja, Nana ingin ke kamar jie"

Setelah melepaskan pelukannya, Jaemin langsung ke kamar Jisung untuk melihat anak sulungnya. Namun saat sampai ia tak menemukan Jisung di manapun Bahkan kamar mandinya juga kosong.

"Ah? Apakah Jisung sudah selesai?" Gumamnya lalu turun ke lantai 1 untuk mengecek Jisung

"Jie?"

Yang di panggil menoleh dengan mulut penuh makanan.

"Astaga jie! Buna mencari mu ternyata sudah di sini"

Jisung menyengir lalu mengunyah makanannya dengan cepat sebelum menjawab Buna nya.

"Maaf Buna tadi jie melihat Buna dengan Daddy berpelukkan jadi jie kebawah sendiri"

Jaemin mengerucutkan bibirnya lalu menghampiri anak sulungnya yang sudah terlihat tampan. Semakin besar Jisung semakin tampan seperti Jeno, membuat Jaemin terkadang mengangumi paras rupawan Jisung

Cup

"Selamat pagi jie"

Jisung membeku dengan wajah lucu, sudah sangat lama ia tak mendapatkan kecupan selamat pagi dari Buna nya.

"B-buna?" Jisung gugup

"Um? Jie ingin apa?"

Jisung tersenyum lalu menggeleng "selamat pagi juga Buna"

Jaemin terkekeh "mau Buna suapi?"

Mata sipit Jisung berbinar mendengar perkataan buna nya, dengan semangat ia mengangguk dan menyerahkan piringan ke Jaemin untuk di suapi

Jisung dengan lahap makan, dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajahnya, ia sangat bahagia sungguh!

Suara sepatu menggema dari arah tangga, lalu munculah Jeno dengan pakaian kantornya yang sudah rapih. Perlahan senyum bulan sabitnya muncul saat melihat istri dan anaknya sedang sarapan dan Jaemin menyuapi Jisung dengan telaten

Jeno tidak jadi ambil cuti karena sekretaris nya tadi mengabari jika hari ini mereka akan bertemu klien penting.

"Nana? Sayang?" Panggil jeno

"Apa Hyung?"

"Hyung juga mau di suapi"

Jaemin memandang aneh suaminya "Hyung sudah besar kenapa minta di suapi"

"Tapi Hyung ingin di suapi"

"Hyung makan saja sendiri, Nana sedang fokus menyuapi jie"

Jisung terkikik "Daddy makan saja sendiri"

Jeno menatap tajam Jisung "diam kau"

Jisung menjulurkan lidahnya mengejek Jeno lalu menerima suapan Jaemin sambil memandang Jeno dengan tatapan menjengkelkan.

Membuat Jeno bersungut-sungut lalu duduk dengan benar dan mulai menyantap makanan dengan wajah tertekuk dan sebal. Ia kalah dengan Jisung!




TBC
Anaknya mereka nanti maunya cewe apa cowo?

After Married Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang