Halooo Semua!!!
Jangan lupa buat vote dulu dan comment ya!!!
Biar author makin semangat lanjutin!!!Happy Reading<3
~~~
"Nih permen."
Pagi ini Kanna dengan semangat membara 45 membagikan permen kepada siapapun yang ia temui. Berkeliling kesana kemari membawa totebag hitam yang berisikan 4 bungkus permen dengan 2 rasa yang berbeda. Dengan wajah ceria dan senyum yang mengembang, gadis itu menyapa dan memberi semangat tak lupa memberi 3 buah permen sebagai pemanis di pagi hari.
Kanna bisa menjadi gadis yang sangat ceria seperti matahari yang bersinar. Tetapi ia juga bisa menjadi pendiam dan redup seperti rembulan tanpa cahaya. Dua sisi yang sangat bertolak belakang, seperti ada dua sosok yang tinggal di dalam dirinya. Tetapi bukan berarti Kanna memiliki kepribadian ganda. Keduanya tetap Kanna, tetapi dalam sosok yang berbeda.
Karena hari ini Kanna dalam mood yang sangat baik, ia juga ingin membagikan semangat kepada semua insan di sekolah ini. Menurutnya, setidaknya permen yang ia berikan bisa memberi rasa manis pada kehidupan yang pahit.
Tak lupa makanan kucing selalu siap sedia di dalam tasnya. Katanya, ia ingin akrab dengan semua kucing di muka bumi bahkan jika di luar angkasa ada makhluk hidup berbentuk kucing, Kanna akan dengan senang hati merawatnya. Ia sangat menyukai hewan bahkan ulat bulu yang terkadang orang geli sekalipun.
Arsha yang sedari tadi hanya memperhatikan dari kejauhan akhirnya menghampiri Kanna karena pria berperawakan tinggi itu tak sabar untuk mendapatkan permen dari gadis manis bernama Kanna. Padahal itu hanya permen biasa yang bisa ditemukan dimana saja. Tetapi entah kenapa saat ini Arsha sangat menginginkan permen dari Kanna.
Angin berhembus menerpa wajah Kanna serta rambutnya yang tergerai indah. Gadis itu melihat sisa permen di totebag hitamnya yang sudah habis tak tersisa. Akhirnya Kanna menghentikan melakukan aksi bagi-bagi permen gratisnya. Dan sayangnya Arsha datang terlambat.
Tiba-tiba Arsha menyodorkan tangannya memberi isyarat meminta permen. Dengan polosnya gadis itu melihat tangan Arsha lalu melihat wajah Arsha dan menggeleng dengan wajah murung. Memperlihatkan isi tasnya yang benar-benar habis tak ada apapun.
"Abis Sha." Menatap Arsha kasihan karena sepertinya pria dihadapannya terlihat sangat kecewa.
"Beneran ga ada lagi?"
Kanna menggeleng perlahan, pria itu pun menunduk dan menarik kembali tangannya. Menangkap raut lucu Arsha yang mirip dengan anak kucing membuat lekukan setengah lingkar di wajah manis Kanna, reaksi lucu Arsha mampu membuat gadis dengan lesung pipi itu tertawa. "Pfftt, ahahahahaha. Lo bisa buat ekspresi gitu juga ya Sha?" Yang disebut pun hanya mengerutkan kening pertanda bingung, apakah ekspresi kecewanya begitu terlihat?
"Yang disini emang abis, tapi khusus lo udah gue siapin. Tenang aja," Kanna mengacungkan jempolnya. Ucapan Arsha mampu mengubah ekspresi kecewa Arsha menjadi berbinar sampai senyum mengembang di wajahnya. "Tunggu disini ya, gue ambil dulu di kelas." Arsha hanya mengangguk patuh dengan senyum yang tak pudar sekalipun.
Tak lama kemudian Kanna datang dengan membawa kotak kecil seukuran telapak tangan berwarna navy. Kening Arsha berkerut ditemani tatapan bingung meminta penjelasan Kanna akan kotak yang saat ini berada di tangannya. Ia hanya meminta permen, bukan hadiah? Seingatnya ulang tahunnya sudah lewat? Mengapa ia mendapat kado sekarang?
Yang ditatap pun dengan polosnya menjawab, "Itu permen, tapi dibungkus pake kotak." "Kenapa? Ga mau ya?"
Buru-buru pria itu segera memasukkan kotak kecil ke dalam saku celananya sebelum Kanna berubah pikiran untuk mengambilnya. "Mau lah, gue cuman bingung aja kok dikasih kotak bukan permen."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHANNA [On Going]
Teen Fiction'When the Sun finds it's Light' "Terkadang banyak lara tersimpan rapat dalam topeng berukir senyum Menyimpan dan menahan perih luka yang tak terobati sekian lama Dan akhirnya menjadi kawan dengan sengsara dalam kegelapan" ...