~~~
"Sialan, kenapa gue malah ada disini si." Umpat Kanna dalam hati, karena saat ini gadis itu berada di kantin bersama dengan Arsha, Elvan, Galang dan Daffa.
"Sialan Galang, semuanya gara-gara cecunguk satu itu. Awas lo Lang!!!" Batin Kanna. Gadis itu benar-benar kesal dengan Galang saat ini, karenanya ia harus berada disituasi yang sangat canggung. Kanna benar-benar ingin pergi dari sini. Padahal tadi ia hanya berniat untuk membeli cemilan dan kembali ke kelas, bukan untuk berkumpul di kantin bersama dengan 4 orang yang sangat ingin ia hindari terutama Arsha.
Kembali ke sebelum Kanna berada di situasi itu, "Oh iya Sha, kemaren gue liat lo pulang bareng cewek itu siapa Sha?" Tanya Galang penasaran dan membuat temannya yg lain pun ikut terkejut.
"Hah? Siapa Sha? Ga biasanya lo pulang bareng cewek kecuali ada kerkom bareng?" Bahkan Daffa yang sedang yang sedang mabar bersama Elvan pun ikut menyahut.
Elvan sedikit terkejut, tetapi ia hanya melirik dan menunggu jawaban Arsha tanpa berkata sepatah kata pun. Sebelum Arsha menjelaskan Galang ikut menambahkan,
"Oh iya bener juga, tapi kayaknya kemaren gue liat mukanya ga asing deh, kalo ga salah namanya... Kendy... eh apa Kekey oh! Kenna ya anak ips yang kadang absurd itu!"
Arsha hanya bisa menghela nafas, "Keanna Lang, panggilannya Kanna."
Elvan hanya mengernyit heran dan terlihat acuh tak acuh walaupun sebenarnya ia juga penasaran.
Galang hanya menyengir, "Nah itu! Maksud gue Sha hehe."
"Hah? Tumben banget lo, ga biasanya lo begitu Sha. Kenapa?" Tanya Daffa tanpa mengalihkan pandangan dari gadgetnya.
"Kenapa apanya? Gue cuman mau anter karena liat dia sendirian nunggu di halte."
"Bener apa bener ni Sha kiw, lo ga bohong kan?" Goda Galang sembari menusuk lengan Arsha dengan telunjuknya. Yang digoda hanya menanggapi dengan helaan nafas pasrah dan tidak berniat untuk menyanggahnya.
"Gue jadi mau kenal juga deh, kelihatannya dia asik banget dan lucu juga." Matanya pun mencari ke seluruh penjuru kantin yang sangat ramai dan tanpa disangka,
Sayangnya saat itu Kanna kebetulan melewati meja Arsha dan teman-temannya. Karena kantin ramai gadis itu hanya ingin lewat jalan yang lebih cepat untuk sampai ke kelasnya. Tetapi tak lama kemudian gadis itu kembali merutuki kebodohan dirinya, menyesali kenapa ia dengan percaya dirinya melewati jalan yang seharusnya ia hindari.
Galang yang melihat Kanna melewati dirinya tidak akan meninggalkan kesempatan ini untuk mengajak Kanna bergabung dengan mereka. Pria dengan gigi gingsul yang terlihat cukup manis itu berdiri dan menarik pergelangan tangan Kanna. "Kanna?" Tanyanya dengan senyuman yang mengembang di pipinya.
"Iya?" Jawab Kanna setenang mungkin walaupun di dalam hatinya ia ingin sekali berteriak disini. "Sialan apaan lagi ini?!" Umpatnya kesal.
"Duduk disini aja, kantin lagi rame, gabung bareng kita." Ajak Galang penuh harap.
Kanna melirik sekilas ke arah Arsha, dan yang dilirik pun malah membuang muka berpura-pura tidak ingin tahu masalah yang dihadapi oleh dirinya. "Brengsek lo Sha. Malah diem aja." Kanna membatin.
Kanna kembali tersenyum, "Ah gue mau ke kelas kok Lang, makasih tawarannya."
"Eh kenapa? Yang disini ga keberatan kok, ya kan Sha?" Tanya Galang menoleh meminta persetujuan.
"Hm? Oh iya gapapa kok Na. Duduk disini aja." Arsha tersenyum, tetapi bagi Kanna senyuman itu terlihat menjengkelkan. Jawaban Arsha hanya membuat gadis itu semakin sulit menolak tawaran pria yang masih saja memegang pergelangan tangannya tanpa berniat melepaskan sebelum ia menjawab 'iya' akan tawarannya.
"Tuh Na Arsha bilang gapapa. Sini aja ya? Gue juga mau kenalan sama lo."
"Ah tapi gue-" Belum selesai berbicara, ucapan Kanna terpotong kala Daffa, yang daritadi hanya terdiam tiba-tiba membuka suara dan membuat Kanna semakin ingin membalikkan meja yang ada di depannya saat ini.
"Gapapa disini aja, gue sama Elvan ga ngerasa keganggu Na. Elvan juga biasa aja tuh." Elvan yang namanya disebut hanya melirik sekilas dan kembali fokus melihat layar gadgetnya yang menampilkan game bertema survival.
"Sialan bodoamat soal Elvan yang biasa aja, udah jelas disini yang ga biasa aja itu guee gueeee dasar cecunguk keparat lo Lang. Daffa juga mending lo diem aja." Batin Kanna, ia semakin geram.
Melihat suasana kantin yang mulai sepi membuat beberapa pasang mata yang ada disana melihat ke arah mereka berada, apalagi dengan posisi Kanna yang pergelangan tangannya masih dipegang oleh Galang mungkin akan membuat gosip terbaru di sekolah ini.
Dan mungkin mereka akan berfikir bahwa Kanna, adalah gadis yang sangat sombong dan jual mahal sehingga nanti ia akan dibenci dan mendapat perlakuan sinis hanya karena menolak tawaran yang diinginkan oleh sebagian orang. Dan Kanna tidak mau itu terjadi. Walaupun terlihat cuek, jauh di dalam lubuk hatinya ia tidak ingin dibenci oleh orang-orang.
Mau tak mau, gadis itu pasrah menuruti keinginan Galang dan akhirnya ia duduk menggantikan tempat Galang sebelumnya, yaitu disamping Arsha. Galang pun pindah ke hadapan mereka berdua dan bersebelahan dengan Elvan.
Melihat ekspresi Kanna yang terlihat sedikit kesal dan tidak nyaman malah membuat Arsha sedikit gemas dan tertawa tanpa sadar.
"Pfft," Tangannya mencoba menyembunyikan tawanya.
Gadis yang berada disampingnya pun kesal dibuatnya, jika ia tahu bahwa dirinya tidak nyaman kenapa malah tidak membantunya agar tidak berada disini.
"Apa lo? Apa yang lucu?!" Bisik Kanna pelan tetapi rasa kesalnya terasa.
"Gapapa Na, pft."
"Oh lo mau rahasia lo kesebar Sha?" Kanna memberikan senyum mengintimidasi dan mendapat balasan yang tak terduga.
"Hm? Silahkan aja, lagian lo ga punya bukti. Kita liat siapa yang bakal lebih dipercaya disini. Gue... atau lo." Senyum mengintimidasi Arsha membuat Kanna kembali mengingat saat itu. "Sialan, ternyata bukan dia, tapi gue yang ada di genggamannya." Kanna membatin.
Semuanya gara-gara cecunguk berisik bernama Galang itu pikir Kanna.
"Oh iya Na. Sejak kapan deket sama Arsha? keliatannya hubungan lo berdua baik." Tanya Galang penasaran dengan mata berbinar.
"Deket? Kenapa lo bisa mikir gitu Lang?"
"Iya soalnya kemarin gue liat lo berdua pulang bareng."
Ah, jadi ini sebabnya Galang mengajaknya bergabung. Karena ia pikir dirinya dekat manusia yang selalu memasang topeng ini.
Gadis itu menghela nafas kasar, "Itu semua ga kayak yang lo pikirin Lang, kemarin itu cuman-"
"Aww!"
Suara seorang gadis yang familiar itu menarik seluruh perhatian di kantin dan membuat ucapan Kanna terpotong sebelum menjelaskan semuanya kepada Galang.
"Apalagi ini?!" Batin gadis itu dan menghembuskan nafas kasar.
________________________________________
Gimana harinya semua???
Semoga baik dan tetap baik.
Penasaran ga sama apa yang terjadi di kantin???
Baca terus dan jangan lupa vote, comment, share, and add library ya cingtahhh untuk menghargai kerja keras authorr!!!
See u!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHANNA [On Going]
Teen Fiction'When the Sun finds it's Light' "Terkadang banyak lara tersimpan rapat dalam topeng berukir senyum Menyimpan dan menahan perih luka yang tak terobati sekian lama Dan akhirnya menjadi kawan dengan sengsara dalam kegelapan" ...