HALOOO READERS!!!
Jangan lupa add ke perpustakaan kalian biar selalu dapet notif part terbaru yaa!!!
Dan selalu vote juga comment biar author makin semangat nulisnyaa><
Yang mau share juga boleh bangettt!!!
Terimakaciii and enjoy reading!!!<3
~~~
"Sialan." Batin Kanna.
Gadis itu bersama dengan seorang pria tampan dengan aura dingin dan terlihat datar, tetapi seketika berubah saat mendengar gadis yang bersamanya memanggil nama seseorang yang tentunya sangat ia kenal.
Kedua insan yang dipanggil pun terkejut dan menoleh ke sumber suara. Kanna menoleh melihat reaksi Arsha, tak disangka pria itu terlihat cukup tenang. Apakah karena Arsha sudah biasa bersikap tenang dimanapun?
"Ah hai Ra, Van." Sapa Arsha kembali, sedangkan Kanna hanya tersenyum kikuk.
"Kak Kanna! Ga disangka kak kita ketemu disini! Kakak cari buku apa?" Tanya Naura yang terlihat riang karena bertemu dengan Kanna.
"Ah itu, cuman temenin Arsha beli buku aja Ra."
"Ah gitu kak."
Entah kenapa Elvan mengamati dengan tatapan curiga. Alisnya berkerut tanpa senyum sedikitpun. Elvan yang sudah mengenal Arsha sejak kecil sedikit curiga akan sikap Arsha yang menurutnya sedikit berubah sekarang. Sebelum Elvan bertanya kepada Arsha, pria itu segera memotong pertanyaan Elvan.
"Sha, lo-"
"Oh iya Na, gue udah selesai. Lo ada buku yang mau dibeli juga ga Na?" Tanya Arsha memperlihatkan buku yang ia pegang sedari tadi.
Kanna menggeleng, "Mau bayar?" Dan mendapat anggukan dari Arsha. "Yauda kalo gitu gue duluan ya Ra, Van." Ucap Arsha meninggalkan Naura dan Elvan yang hanya membalas dengan senyuman dan anggukan.
"Van, kayaknya mereka semakin deket ya terus cocok juga." Naura tersenyum menatap kedua insan yang sedang membayar buku di kasir. Berbeda halnya dengan Elvan yang menatap mereka dengan penuh rasa curiga dan mengganjal.
~~~
Kamar bernuansa abu-abu dan putih dengan dekorasi yang sederhana membuat kamar ini terlihat begitu tenang dan elegan. Beberapa sertifikat dan medali perlombaan juga beberapa foto berbingkai yang tertata rapih di meja juga dinding kamar milik seseorang bernama Arsha. Didalamnya ada sang pemilik yang terbaring diatas ranjang dengan balutan sprei berwarna putih.
Menatap langit-langit berwarna putih senada, sembari memikirkan beberapa kalimat dari seorang gadis yang terkadang merasuk ke dalam hatinya tanpa aba-aba. Kalimat yang bisa menyadarkannya tentang bagaimana kehidupan ini berjalan. Tentang bagaimana manusia berkawan dengan masalah juga labirin pikirannya masing-masing. Tentang segala kerja keras setiap makhluk hidup yang terkadang kita menganggapnya sebagai hal yang sepele. Dan tentang sejuta harapan yang meninggi seiring bertambahnya masalah setiap insan di dunia ini.
Sebelum mengantar Kanna pulang ke rumahnya setelah sekolah selesai. Arsha mengajak Kanna makan terlebih dahulu, tempat makan yang dipilih Kanna adalah soto daging yang berada tepat di pinggir jalan dengan meja yang menghadap ke jalan, memperlihatkan suasana kota besar tetapi tidak dengan insan didalamnya.
"Hidup manusia itu bermacam-macam ya Sha." Kanna tiba-tiba membuka pembicaraan setelah mereka selesai makan. Arsha hanya menoleh mengikuti arah mata Kanna memandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHANNA [On Going]
Teen Fiction'When the Sun finds it's Light' "Terkadang banyak lara tersimpan rapat dalam topeng berukir senyum Menyimpan dan menahan perih luka yang tak terobati sekian lama Dan akhirnya menjadi kawan dengan sengsara dalam kegelapan" ...