Karenanya #3

347 37 0
                                    

Hoam... entah kenapa belajar di kelas saat ini sangat membosankan sekali. Ku lihat teman sebangku, Sakura dengan serius mendengar pelajaran yang disampaikan oleh guru di depan kelas. Sekali-kali dia menulis sesuatu di catatannya. Lucu sekali kamu, Sakura. "Tugas halaman 145 yang ada di buku paket kerjakan secara berkelompok. satu kelompok terdiri dari dua orang. Kalian bebas bisa berkelompok dengan siapa saja." Instruksi guru di depan kelas.

Banyak sekali teman-teman sekelas untuk mengajak sekelompok dengan ku. Aku bingung harus sekelompok dengan siapa. Ku lihat Sakura menghela napas, tak sengaja aku mendengar dia bergumam "Mungkin aku akan mengerjakan tugas ini sendirian lagi."

"Aku akan sekelompok dengan Sakura." ucapku tegas dan sukses membuat semua teman-teman sekelas yang mengajak untuk sekelompok bersamaku terkejut. 

"Heeeee! kok sama si murid khusus itu sih?" ucap salah satu teman sekelasku.

"Ya aku ingin saja." 

Sejenak mereka semua menatap Sakura makin merendahkan dan langsung pergi dengan perasaan kecewa. "Kenapa kau ingin sekelompok denganku?" tanya nya.

"Ingin saja." 

Biasanya kalau ada kegiatan kerja kelompok untuk dua orang aku selalu dengan Suigetsu karena waktu itu cuma dia teman dekatku di kelas yang ku percaya. Namun karena sekarang aku dan Suigetsu beda kelas, jadi aku tidak bisa mengajaknya. Entah kenapa, aku malah memilih Sakura untuk menjadi teman sekelompokku. "Kita kerjakan tugas ini di rumahku" ucap ku padanya.

Sakura hanya mengangguk merespon ucapanku barusan. Sakura kau adalah seseorang selain Karin dan Suigetsu yang ku bawa kerumahku...

.

.

Pulang sekolah telah tiba, aku memasukkan kembali bukuku kedalam tas. Aku telah siap pulang dan menatap Sakura yang juga telah siap. Aku keluar kelas diikuti olehnya. Sepanjang perjalanan menuju gerbang, entah kenapa aku merasa semua orang menatapku heran dan ada juga yang menatap dengan tatapan merendahkan. 

Hah, kenapa dengan tatapan mereka itu? Aku mendengar ada seorang berkata "Kenapa si murid khusus itu berjalan mengikuti Sasuke?"

Oh ternyata karena Sakura mengikutiku ya. Ku lihat ke belakangku dan ada Sakura berjalan sembari menundukkan kepalanya. Dia selalu seperti itu saat orang-orang menatapnya rendah. Aku langsung menarik tangannya dan mempercepat jalan menuju gerbang di mana mobil jemputanku menunggu. 

Semua orang menatapku terkejut karena aku tiba-tiba menarik tangannya. Tapi aku tidak peduli dengan mereka. Lalu aku menyuruhnya untuk masuk ke dalam mobil yang sudah ada di gerbang, dia menurutiku dan aku duduk di sampingnya.

Sepanjang perjalan, Sakura hanya menatap jendela mobil melihat pemandangan sekitar. "Kau terkenal." Ucapku tiba-tiba.

"Terkenal? Kau juga. Tapi kita terkenal dalam hal yang berbeda. Aku terkenal karena aku murid khusus dan kamu karena kamu orang berada." Ucap nya sembari menatapku.

Matanya, matanya itu kembali meredup. Aku tidak suka dengan tatapan matanya yang redup itu. "Matamu..." dia menatap ku bingung. 

"Matamu, aku tidak suka melihat matamu redup saat kau ditatap rendah oleh orang-orang di sekolah. Sebenarnya matamu itu indah sekali, Sakura. Apalagi kalau kau sedang menatap buku, aku suka sekali" Ucap ku jujur padanya.

Dia menatapku sedikit tidak percaya. Hening terjadi di antara kami, aku tidak tau harus bicara apalagi. Jadi aku menunggu responnya. "Terus, apa maumu, Sasuke?" tanyanya padaku.

"Aku ingin matamu tidak meredup terus." aku menatapnya serius.

Sakura terdiam namun pada akhirnya dia tersenyum tipis menatapku. "Aku tidak yakin akan mengabulkan permintaan mu itu." ucap nya.

Collection Story of SasuSaku By Azn489Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang