Acc Skripsiku, please! #1

151 25 4
                                    

Perasaan waktu kecil, gak pernah kebayang dalam dirinya menikah dengan sosok yang lebih tua. Yang gak lebih kebayang, dia menikah dengan dosennya sendiri. Ya, Sasuke menikah dengan dosennya, Sakura.

Sasuke mahasiswa akhir S1 jurusan Manajemen, menikah dengan Sakura yang merupakan dosen di jurusannya yang sudah S2. Bahkan sedang S3. Kenapa masih mahasiswa Sasuke sudah menikahi dosennya itu? Sasuke itu punya usaha. Sambil kuliah, dia usaha. Usahanya sudah terbilang maju dan berkembang pesat. Tentunya gak sendirian, tapi bersama kakaknya.

Intinya, mereka berdua dikenalkan oleh kedua orang tuanya. Walau berbeda nyaris lima tahun, mereka tidak masalah. Dirasa cocok setelah beberapa kali bertemu, akhirnya mereka menikah. Sudah jadi rahasia umum bahwa Sakura-sensei merupakan istri dari mahasiswa manajemen, Uchiha Sasuke.

Sasuke sebenarnya sudah mau keluar dari kuliah. Dia merasa buat apa kuliah, toh dia udah jadi pengusaha sukses. Karyawan dia aja bahkan banyak S1. Tapi dia urungkan niatnya begitu mendapat nasihat dari Sakura. Sebelum mereka menikah. "Setidaknya kamu punya pengalaman mengenyam pendidikan S1 untuk diceritakan ke anakmu kelak. Lagian kita tidak tau kedepannya usahamu seperti apa. Pokoknya ayo selesaikan kuliahnya!"

"Sensei mau bantu?"

"Tentu saja. Saya dosenmu!"

Nah seperti itu lah mereka bersatu menjadi dua insan yang terikat oleh pernikahan. Kehidupan pernikahan mereka biasa aja. Ya layaknya rumah tangga pada umumnya. Pernikahan mereka baru lima bulan, terbilang masih pengantin baru. Mereka masih adaptasi satu sama lain.

Pagi hari Sakura siap ke kampus, Sasuke yang merupakan mahasiswa akhir masih malas-malasan di kasur. "Pokoknya selesaikan bab empatmu itu, Sasuke-kun! Aku tunggu di kampus buat bimbingan!"

"Kenapa gak di rumah sih, sensei sayang?"

"Jangan mencampurkan kehidupan pribadi kita dengan pendidikanmu ya, Sasuke-kun!"

Sakura sudah siap. Dia berjalan mendekat ke arah Sasuke yang masih duduk di kasur. Sedari tadi Sasuke hanya melihat gerak-gerik istrinya yang bersiap kerja. Sakura memeluk Sasuke dan memberikan ciuman di pipi. Sedangkan Sasuke dia balas peluk Sakura dan mencium kening Sakura. "Jangan dibuat susah dong bimbingannya. Aku capek!"

"Aku juga capek!" Sakura mencubit pelan pinggang Sasuke sampai dia mengaduh.

"Udah ah, aku berangkat!"

Istrinya itu sangat dewasa sekali. Benar-benar mencirikan female alpha. Apa-apa bisa sendiri. Bukan Sasuke yang memanjakannya, justru Sasuke yang dimanja oleh Sakura. Gak malu? Ngapain malu. Toh Sakura istrinya, Sasuke juga menikmatinya. Dia tetap menjalankan peran suami kok. Memberi nafkah, bahkan rumah yang mereka tinggali adalah hasil dari usaha Sasuke.

"Ah sepertinya aku harus kontrol ke pabrik, sebelum ke kampus!"

Sasuke bangun dari tidurnya, merapikan kasurnya. Setelahnya dia bersih-bersih diri. Tak lupa sarapan yang dibuat oleh Sakura. Sasuke sudah ada janji dengan dosen pembimbingnya di jam 10 pagi. Jadi mumpung baru jam delapan, Sasuke kontrol dulu pabrik atau perusahaannya.

.

"Ini sudah saya revisi. Kamu itu salah satu owner, sudah pastinya banyak data yang bisa dijadikan data untuk skripsimu. Ini masih ada yang kurang!" Sakura memberikan setumpuk kertas kepada Sasuke.

Sasuke menerima kertas itu dan melihat beberapa coretan dari dosen tersayangnya itu. Pasti aja nemu kekurangan dari skripsinya Sasuke. Tolong kenapa istrinya kalau mode jadi dosen itu menyebalkan! Rasanya Sasuke pengen tarik istrinya itu pulang ke rumah, tarik ke kasur, dan menciumnya dengan brutal karena dia kesal sama istrinya itu!

Oke stop Sasuke atas pikiranmu yang begitu! Sasuke menghela nafas dan menatap Sakura. "Ha'i, arigatou sensei! Ak- saya akan revisi skripsi saya!"

"Bagus! Saya tunggu tiga hari lagi!"

Apa?! Kenapa tiba-tiba ada batas waktu? "Kenapa?" Sakura menatap heran.

"Sejak kapan ada deadline?!"

"Biar kau termotivasi, Sasuke!"

"Besok aku ada rapat sama tim perusahaan!" Sasuke tiba-tiba ngobrol jadi tidak formal.

"Pokoknya kerjakan!"

Sasuke agak mengerang, sebal melihat istrinya kalau sudah begitu. Sakura tersenyum tipis "Aku akan kasih kamu hadiah kalau bab empat selesai."

"Gak mau!" Sasuke agak ngambek.

"Serius? Padahal hadiahnya sangat luar biasa!"

Sasuke menatap Sakura agak penasaran. "Apa?"

"Ya kerjakan dulu bab empatnya, Sasuke-kun!"

"Iya-iya!"

Sasuke langsung pergi keluar dari ruangan Sakura dengan perasaan sebal. Mahasiswa yang sedang menunggu di luar menatap Sakura heran. "Aduh abis diapain ya? Mana sekarang aku yang mau revisi..."

.

Sasuke tidak pulang ke rumah, tapi ke tempat usahanya. Kita sepakati saja tempatnya disebut pabrik. Usaha Sasuke dan kakaknya di bidang makanan ringan. Jadi tempat pabrik itu tempat produksi, tempat bos, tempat rapat, semuanya ada di satu tempat. Tapi Sasuke menyebutnya pabrik.

Sasuke duduk di ruangannya dan segera menyalakan komputer. Dia mengambil kertas revisian itu dan mengerjakannya dengan cepat. "Hah kek nemu aja kekurangannya. Padahal kata Kakashi-sensei sudah pas. Emang ya jiwa dosen muda itu begitu membara. Untung istri sendiri!"

Sasuke mencari artikel yang dia mau melalui browser. Ada iklan yang memperlihatkan gambar sebuah keluarga kecil. Ada ibu, ayah dan seorang anak perempuan. Anak ya? Bisa gak ya Sasuke dan Sakura punya anak? Bisa sih, secara mereka rutin melakukan hubungan yang menghasilkan anak. Hanya saja, memang belum saatnya.

Lagian Sasuke ataupun Sakura gak terlalu begitu menggebu ingin punya anak. Mereka kenalan aja belum lama, jadi untuk sekarang mereka masih tahap mengenal satu sama lain. Ya bisa dikatakan sedang bangun cinta. Walau begitu, Sasuke dalam hatinya tetap ngarep ingin punya anak.

Dia penasaran nanti gimana cara dirinya dan Sakura yang terkenal sangat mandiri itu merawat anaknya. Ah pasti gemas sekali. Sasuke jadi semangat untuk mengerjakan skripsinya, biar dia cepat lulus. Setelah lulus bisa fokus ke perusahaannya dan istrinya. Siapa tau nanti kalau ada anak gak keteteran karena dia sudah beres skripsinya.

.

Sasuke-kun💙
Aku gak pulang, mau nginep di pabrik. Mau nyicil skripsi di sini biar gak dimarahin sama dosen aku!
[Foto komputer menyala memperlihatkan progres skripsi Sasuke]

Sasuke-kun💙
Pastikan rumah dikunci. Tidur yang nyenyak, oyasumi🫶🏻

Begitulah pesan teks yang dikirim oleh suaminya. Pantes saja sudah nyaris jam sembilan malam, suaminya itu belum keliatan. Sakura tertawa membaca teks bubble pertama. Mahasiswa kesayangannya itu masih ngambek, makanya nginep di pabrik.

Sakura
Iya, sayang. Jangan paksakan diri, begadang secukupnya aja. Oyasuminasai, suami💙

"Cepet selesaikan skripsinya, Sasuke-kun. Aku gak sabar ngasih hadiahnya!" Sakura sudah berbaring sembari mengusap perutnya, supaya dia bisa tidur lebih cepat. Kebiasaan setelah menikah, biasanya perutnya diusap oleh Sasuke sebelum tidur.

Apakah Sasuke beneran mengerjakan skripsinya?

Kita tunggu di chapter selanjutnya, xixi

TBC

Hahaha ini tiba-tiba terbesit. Gimana? Aneh ya? Wkwkwk

06 Oktober 2025

Collection Story of SasuSaku By Azn489Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang