Ternyata... #4 (END)

249 16 0
                                    

Akhirnya acara perpisahan kelas XII telah tiba. Banyak sekali kelas XII memakai baju formal. Mereka sangat beda sekali, sangat cantik dan tampan. Seharusnya kelas X-XI tidak diwajibkan ke sekolah, tapi kalau ingin melihat dan mengucapkan selamat kepada kakak kelasnya boleh.

Aku duduk di kursi panjang yang berada di dekat pintu aula. Di sini banyak sekali anggota OSIS yang sedang menerima tamu atau murid kelas XII. Aku dan Naruto-senpai malah lihat-lihat orang yang berlalu-lalang. "Senpai, katanya Hinata padus loh." Aku menyenggol pinggangnya.

"Iya aku tau. Semalam dia chat bahwa dia ikut padus di perpisahan kali ini." Wajah Naruto-senpai sedikit bersemu.

Aku tertawa menatapnya, gemas sekali ya orang yang sedang jatuh cinta. Acara perpisahan pun dimulai. Di rundown acara, ada sambutan dari ketua OSIS sekarang sekaligus ketua pelaksana acara perpisahan ini.

Sasuke-senpai langsung naik panggung dan gemuruh tepukan tangan terdengar di seluruh penjuru aula. Sasuke-senpai memegang mic dan berdehem dan mulai berpidato. Aku langsung mengambil foto dia dari kejauhan menggunakan kameraku. "Gak bilang bawa camera nih."

"Senpai gak nanya."

"Foto-foto yuk!" ajaknya.

Kami langsung mengambil beberapa foto berdua. Tidak sadar bahwa Sasuke-senpai telah mengakhiri pidatonya dan sudah berdiri di depanku. "Hey Sasuke, mau ikut di poto?" ajak Naruto-senpai.

Sasuke-senpai hanya diam dia langsung duduk di sampingku. Aku menatapnya. "Sambutannya bagus." Ucap ku.

Padahal aku tidak mendengar seoenuhnya sih. Tapi bagus kok awalan sambutannya. Ini semua gara-gara Naruto-senpai mengajakku foto. "Alasan, kamu gak denger sambutan ku." Ucapnya penuh penekanan.

Aduh, ketahuan deh. Naruto-senpai dengan randomnya mengarahkan kamera ke depan kita sehingga kamera itu menyorot kita bertiga. Klik, Naruto-senpai memotret kami yang sedang tegang-tegangnya.

Naruto-senpai melihat hasil poto tadi. Aku langsung mengambil kameraku yang dipegang terus oleh Naruto-senpai. Di sana terlihat Sasuke-senpai yang memasang wajah datar kearah camera, aku yang tersenyum canggunh Naruto-senpai? Dia seolah ingin menciumku. Bisa dibayangkan?

Tiba-tiba saja Sasuke-senpai berdiri dan langsung berdiri di depan Naruto-senpai yang sedang terkekeh. "Kau punya maksud apa untuk dekat dengan Sakura?!" tanya nya dingin.

"Hah? Gak ada maksud untuk mendekati Sakura kok." Ucap Naruto-senpai dengan santai nya.

Aduh kenapa ini? Sasuke-senpai menatap dingin dan dendam ke arah Naruto-senpai. Kenapa lagi Naruto-senpai santai sekali? "Apa hubunganmu dengan Sakura?" t

"Hubungan ku dengan Sakura hanya sebatas adik-kakak kelas saja kok."

Sejenak Sasuke-senpai terdiam mendengar ucapan Naruto-senpai. Tiba-tiba dia menarik tangan ku. "Ikut aku." 

Aku langsung dibawa Sasuke-senpai keluar dari aula dengan berjalan terburu-buru. Banyak sekali orang-orang menatap kami heran. Ternyata aku dibawa Sasuke-senpai ke halaman belakang. Dia melepaskan tanganku sedikit kasar. Ih kenapa sih dia? Aku menatap dia yang memunggungiku "S-sasuke-senpai..."

Dia membalikkan badannya ke arahku dan menatap mataku tajam. "Apa mau mu?" tanya nya.

Hah? seharusnya itu pertanyaanku padanya. "Hah? a-aku tidak mengerti, S-sasuke-senpai."

"Apa maksudmu berdekatan dengan si Namikaze itu di depanku? Membuktikan bahwa dia itu selingkuhanmu, gitu?" Tanya Sasuke-senpai. Keterlaluan, ini fitnah masuknya.

Collection Story of SasuSaku By Azn489Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang