Kalung #3 (END)

328 24 6
                                    

Seminggu sudah, Sakura menghindari Sasuke. Tak dipungkiri kerinduannya makin menjadi kepada lelaki tampan itu. Menghindari Sasuke adalah siksaan tersendiri bagi Sakura, apalagi... karena hal yang sangat ceroboh seperti ini. Sakura menghela napas, duduk termenung di depan balkon kamarnya. Tiba-tiba, saku celana rumahannya bergetar, Sakura pun merogoh ponselnya.

"Sasuke-kun?" terlonjak kaget, Sakura menatap panik layar ponselnya. Sebenarnya ia senang sekali kekasih tampannya tersebut sedang mencoba menghubunginya, namun bayangan kalung itu kembali menyadarkan Sakura akan ketakutannya. "Angkat atau tidak, ya?" gumam Sakura ragu.

Tapi akhirnya, Sakura mendekatkan ponsel tersebut ke telinga kanannya dengan ragu-ragu... "Mo-moshi-moshi..."

"Hn. Kau kenapa?" tanya Sasuke to the point.

"A-aku tidak apa-apa kok, Sasuke-kun..."

"Kau baik-baik saja, 'kan?" suara itu terdengar datar dan sedikit dingin, Sakura menggigit bibirnya karena semakin sedih saja. "Sekarang, temui aku di taman, seperti biasa. Aku tunggu 20 menit."

PIP.

Sambungan pun terputus. Sakura langsung bergegas mengganti pakaiannya, lalu berjalan keluar dengan langkah tergesa-gesa.

"Hey sakura, mau kemana? Ini sudah sore" tanya Mebuki menutup bukunya di ruang tengah ketika melihat anaknya sedikit berlari-lari.

"A-aku mau menemui Sasuke-kun," jawab Sakura dengan nada terburu-buru, menghentikan langkahnya sejenak.

"Semoga berhasil. Ah ya... kau harus diantar oleh supir." pesan Mebuki. Sakura mengangguk tidak ingin memperlama obrolan dengan ibunya yang bisa saja menjadi sangat cerewet itu jika dibantah. Sakura pun berlari ke arah garasi dan meminta sang supir untuk mengantarnya.

.

.

.

Tidak lama kemudian, Sakura sudah sampai di taman. Tempat dimana Sasuke menyuruh sakura untuk datang. Sakura pun turun dari mobil dan langsung berlari ketempat dimana Sasuke berada. Sedangkan mobil keluarga Haruno, sudah berjalan kembali meninggalkan majikannya.

"Hah.. maafkan aku Sasuke-kun. Hah... aku terlambat datang." Ucap Sakura tersengal seraya memegang lutut di hadapan lelaki tampan yang sedang duduk di bangku taman.

"Hn."

Sakura merasakan adanya nada dingin dari Sasuke, ia pun menegakan tubuhnya, masih berusaha mengatur napasnya. Semilir angin sore pun berhembus ke arah mereka, menerbangkan rambut merah muda Sakura yang kini merasa semakin canggung.

"Kenapa kau menghindariku?" tanya Sasuke memecahkan keheningan dengan wajah datar dan tatapan dingin, Sakura membelalakan matanya kaget.

"I-itu..."

"Dan dimana kalung yang kuberikan? Kenapa tidak kau pakai?" tanya Sasuke seakan menyerang setelah melihat kearah leher kekasihnya. Sakura yang sudah sedari kemarin menahan tekanan karena kehilangan kalung itu pun hanya tertunduk dengan punggung yang perlahan bergetar...

"Ka-kalung itu... hi-hilang, S-Sasuke-kun..." Sakura terbata berusaha menahan tangisannya.

"Hilang?" Sasuke berkata ketus, Sakura masih terdiam enggan menatap sepasang iris kelam kekasihnya. "Aku kecewa padamu. Kukira kau dapat dipercaya untuk setia padaku dan mencintaiku. Tapi ternyata..."

Collection Story of SasuSaku By Azn489Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang