Ternyata... #3

144 15 0
                                    

"Aduh... punggung ku sakit sekali." 

Aku memberanikan diri membuka mata dan terlihat Naruto-senpai sangat dekat sekali dengan ku. Apa Naruto-senpai yang tadi memelukku? Ku lihat banyak sekali yang mengelilingi kami. Ada Sasuke-senpai menatapku tajam dan emm... khawatir? Naruto-senpai langsung melepaskan pelukannya padaku. "Kamu gak papa?" tanyanya dengan nada khawatir.

"Enggak papa." Tapi aku memfokuskan menatap Sasuke-senpai.

Sasuke-senpai langsung menghela nafas lega. Mungkin dia memang khawatir kepada ku. "Hey kamu, bawa barang itu! Yang lain nya kembali bekerja!" Teriak Sasuke-senpai sembari menepuk-nepuk tangannya.

Orang yang disuruh Sasuke-senpai langsung membawa barang yang berserakan itu. Sedangkan tadi orang-orang yang mengelilingi kami pun bubar. Aku mendengar ada dua orang cewek berbisik "Ih Sakura gak tau malu ya? dipeluk oleh laki-laki lain di depan pacarnya malah masang wajah tanpa dosa."

Apakah aku seperti itu? Aku menatap Sasuke-senpai yang ternyata masih berdiri di depanku dan Naruto-senpai yang duduk di sampingku. "Sa-sasuke-senpai." aku mencoba memanggilnya dengan agak takut. 

"Sebaiknya kamu istirahat. Setelah membaik, bantu kami." Setelahnya, Sasuke-senpai pergi dari hadapanku.

.

Akhirnya pekerjaan medekor aula selesai tepat pukul 3 sore. Aku di sini juga sedikit membantu mereka kok. Ku lihat para panitia memasang wajah puas. Bahkan sampai ada yang teriak-teriak kesenangan. Sasuke-senpai yang berdiri disamping ku juga tengah memasang wajah puas. "Aku ikut puas juga telah membantu anggota OSIS, yah walau tadi aku sedikit membuat kekacauan." Naruto-senpai menatap hasil dekorasi dengan puas juga.

Aku menganggukkan kepala setuju dengan ucapan Naruto-senpai. "Makanya jangan india-indiaan di aula. Karma tuh buat kamu yang suka bikin Sasuke ce- aww! Sakit tau." Shikamaru-senpai menatap sebal Sasuke-senpai.

Entah kenapa Sasuke-senpai mencubit pinggang Shikamaru-senpai sehingga perkataan Shikamaru-senpai terpotong dengan jeritan nya. "Ce? Ce apa?" Naruto-senpai penasaran.

"Ceroboh mungkin." Sasuke-senpai asal tebak.

.

Sekarang aku sudah berada di depan rumah. Aku diantar oleh Sasuke-senpai. "Ano... Sasuke-senpai terimakasih ya. Maaf, tadi aku di sana malah membuat kekacauan." Sungguh aku benar-benar merasa bersalah.

"Hn. Masuk lah kerumah." Ucapnya dengandatar.

Aku langsung menganggukkan kepala ku. Sasuke-senpai langsung pergi dengan motornyadan aku pun langsung masuk ke dalam rumah.

.

Besoknya, aku sekarang sudah berada di sekolah. Perpisahan kelas XII akan dilaksanakan lusa nanti. Tapi persiapannya sudah dari sekarang. Sasuke-senpai bilang sih biar gak ribet nantinya, mumpung aula tidak dipake olahraga untuk seminggu ke depan. 

Saat aku sedang berjalan dengan tenangnya menuju kelas, tiba-tiba saja ada seseorang memegang tangan kananku. siapa dia? Tidak sopan sekali. Ternyata Naruto-senpai. Naruto-senpai tersenyum dengan polosnya. "Lepas tangan ku, senpai!" Aku coba menepis tangan Naruto-senpai tapi susah sekali!

"Gak mau!"

"Aku tidak ingin orang lain salah menilai kedekatan kita, senpai." Bisikku padanya.

"Ah orang lain saja yang tidak tau bahwa kita ini hanya punya hubungan adik-kakak kelas saja. Lagian, kamu juga ingin lihat Sasuke-mu cemburu kan? Ayo kita buktikan." Naruto-senpai tetap memegang tangan kananku.

Banyak sekali murid-murid menatap ku dengan tatapan tidak menyangka. Sampai ada yang berbisik-bisik sembari menatap ku aneh. Ya ampun, orang-orang mulai menatapku dengan berbagai tatapan. Ku lihat Naruto-senpai biasa-biasa saja tuh tampang nya. 

Aku sudah keringat dingin. Takut banget orang-orang salah paham. Tuh kan, terlihat di depan kita ada Sasuke-senpai sedang menatapku dan Naruto-senpai dengan tatapan... tajam. Dia pasti salah sangka. "Hallo Sasuke." Sapa Naruto-senpai dengan polosnya.

"Lepas!" Aku mencoba melepaskan tangan Naruto-senpai dari tanganku.

"Lepas apa Sakura?" Naruto-senpai memasang wajah so bingung.

Aku menatap Sasuke-senpai yang masih menatapku dan Naruto-senpai tajam. Apa dia cemburu? Selama aku dan Sasuke-senpai pacaran, aku belum pernah melihat nya cemburu kepadaku. "Ayo Sakura, aku antar kamu ke kelas!" Naruto-senpai menarik tanganku untuk mengikutinya.

Mau tidak mau aku mengikuti langkah Naruto-senpai dan meninggalkan Sasuke-senpai yang menatap ku tajam dan... tatapan apa itu? Kecewa, kah? Ah tidak mungkin. Kini aku dan Naruto-senpai sudah sampai di depan kelas. Naruto-senpai langsung melepaskan tanganku. "Nah Sakura, sudah sampai di kelas." Dia nyengir, memasang wajah tanpa dosa juga.

"Naruto-senpai! Kenapa gak dari tadi lepasin tanganku?! Pasti Sasuke-senpai salah paham dengan kedekatan kita!1 Tanggung jawab ah kalau Sasuke-senpai nanti marah sama aku!!!" Sumpah aku kesel banget sama Naruto-senpai!

"Tanggung jawab? Sejak kapan aku menghamili mu Sakura?"

Argh... Disaat seperti ini dia malah bercanda. Aku langsung masuk ke dalam kelas ku dengan kesal. Terdengar Naruto-senpai tertawa terbahak-bahak. "Dilihatin Hinata tuh, malu!" Teriak ku dari dalam kelas.

Naruto-senpai langsung berhenti tertawa dan langsung lari entah kemana. RASAIN!

.

Istirahat tiba, aku istirahat bersama sahabatku bernama Yamanaka Ino. Dia adalah sahabatku dari zaman aku SMP. Kita berjalan menuju kantin bersama. "Sakura, kamu itu pacar Naruto-senpai atau Sasuke-senpai sih?" 

"Ya Sasuke-senpai lah. Mana mau aku sama si Naruto-senpai!" 

Setelah sampai kantin, aku dan Ino memesan makanan, lalu kami duduk di bangku yang ada di kantin. "Tapi, kenapa Naruto-senpai selalu berduaan dengan kamu?" 

"Aduh Ino, kamu kan tau dia itu senior aku di PMR. Jadi aku dan dia itu akrab. Lagian aku dan dia dekat itu karena kita punya urusan." Tiba-tiba saja aku merasa geli ketika menyebutkan urusan.

"Urusan apa?" 

"Rahasia." Ucap ku penuh misteri.

Kalian mau tau aku sama Naruto-senpai punya urusan apa? Ya urusan untukpendekatan Hinata dengan Naruto-senpai juga cara membuat Sasuke-senpai cemburu kepadaku. "Udah mau main rahasia-rahasian nih sama sahabat sendiri? Kamu itu pacarSasuke-senpai tapi kamu jarangberduaan dengan Sasuke-senpai malahsering berduaan dengan Naruto-senpai.Nah itu yang bikin aku dan murid-murid lain nya bingung." 

Iya sih yang dikatakan Ino itu benar. SecaraSasuke-senpai itu orang nya sibuksekali. Jadi untuk berduaan saja susah banget. Kemarin saja jalan-jalan malahmengamati orang yang mendekor aula. Nasib, punya pacar yang supersibuk.



TBC

15 Oktober 2023

Collection Story of SasuSaku By Azn489Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang