Karenanya #4 (END)

427 34 0
                                    

Aku ingin memastikan ucapan Karin kemarin itu, aku berjalan dengan cepat menuju kelas. Aku lihat di pojok kelas ada sakura sedang duduk di bangkunya sembari membaca buku.

Semenjak ku ajak dia kerja kelompok di rumah dan bertemu dengan ibu, rambut Sakura yang semula selalu diuraikan sekarang jadi selalu diikat ekor kuda. Aku duduk di sampingnya dan menatapnya "Sakura, kenapa kamu tidak menceritakan kehidupanmu padaku?" tanyaku.

Aku lihat tangan Sakura semakin erat memegang buku itu hingga lecek. Sakura langsung berdiri yang membuatku bingung dan dia langsung keluar dari kelas. Hey! aku minta jawaban dari pertanyaanku ini bukan seperti itu!

Aku berjalan mengikutinya dan sudah kuduga dia pasti berjalan menuju atap. Setelah sampai atap, dia berhenti "Aku tau kamu mengikutiku, Sasuke" ucapnya.

Aku diam tidak merespon ucapannya itu. Aku berjalan menghampirinya dan berdiri di depannya yang sedang menundukan kepala. "Jadi, kenapa kamu lari saat aku bertanya?" tanyaku.

Sakura masih diam tidak menjawab pertanyaanku. Aku akan menunggunya sampai dia bisa menjawab pertanyaanku "Apakah kamu tidak percaya kepadaku?" tanyaku sukses membuat dia mendongkan kepalanya dan menatapku dengan tatapan terkejut.

"I-itu tidak benar. Aku percaya padamu Sasuke. Aku sangat jahat bila aku masih tidak percaya padamu yang selama ini telah baik pada ku."

"Lantas, apa yang telah membuatmu tidak menceritakan masalahmu itu?"

Sakura menghela napas dan menatapku dengan tatapan redup itu lagi. "Aku... aku takut kamu akan menjauhiku setelah tau bahwa aku ini anak miskin yang diasuh oleh paman dan bibiku karena aku anak yatim piatu. Aku tidak mau sendirian lagi setelah aku mendapatkan seorang teman sepertimu Sasuke..." tiba-tiba saja dia menangis.

Entah kenapa hatiku sakit sekali mendengar ucapannya itu. Ada perasaan aku ingin melindungi nya. Tiba-tiba saja tubuhku bergerak ke arah nya dan kupeluk dia dengan erat. Tubuhku seperti bergerak sendiri. Sakura diam tidak merespon pelukanku ini. Namun tidak lama kemudian dia membalas pelukanku dan menangis di dekapanku.

Dia mencurahkah semua isi hatinya padaku. Bahwa sebenarnya dia masuk ke sekolah ini untuk jaminan masa depannya. Dia tidak mau merepotkan paman dan juga bibinya, sehingga dia mengambil beasiswa yang ditawarkan sekolah. Dia ingin punya teman di sekolah ini, namun yang ada teman-teman sekelasnya malah membenci dan selalu menatap rendah kepadanya.

Ck, aku rasa aku ingin sekali melenyapkan semua teman-teman yang telah melukai hatinya padahal dia itu tidak bersalah sama sekali.

Aku melepaskan pelukanku dari Sakura dan kupegang kedua pundaknya lembut dan menatap
matanya dengan serius. "Sakura, sudah aku bilang aku ini tidak sama seperti yang lain. Aku tidak peduli apa kekurangan dan kelebihanmu itu, aku pasti akan menerima semua itu." kuusap pipinya yang basah oleh air matanya.

Sakura yang masih menangis menatapku tidak yakin. "Percayalah padaku. Kalau kamu tidak percaya, tunggulah 5 tahun lagi aku pasti akan membuatmu bahagia dan membuatmu menyandang nama Uchiha." Ucap ku tiba-tiba.

Sakura langsung menatap ku bingung. "A-apa maksudmu?"

Aku saja bingung kenapa tiba-tiba saja berkata seperti itu. Kalau saja disini ada lubang besar, aku pasti akan masuk ke dalam sana. Aku terdiam mencari jawaban maksud perkataanku tadi dan aku menghela napas dan menatap Sakura serius. "Ma-maksudku, aku pasti akan melamarmu menjadi istriku. Setelah aku lulus SMA dan Kuliah tentunya." Ucapku malu dan kualihkan tatapanku pada yang lain. Asalkan jangan ke mata Sakura.

Entah kenapa suasana di antara kami menjadi canggung seperti ini. Posisiku yang kurang enak karena aku masih memegang pundak Sakura dan jarak kami mungkin cuma tiga puluh senti. "Benarkah?" ucap nya memastikan perkataanku tadi.

Aku menatap mata Sakura kembali dan tatapannya itu memastikan bahwa aku ini benar atau bohong atas ucapanku itu. Baiklah, sebaiknya aku mengakui perasaanku ini. "Iya. I love u, Sakura." ucapku jujur dan juga tulus.

Kulihat wajah Sakura bersemu namun dia tersenyum dan menatapku dengan tatapan bahagia. Tiba-tiba saja dia menangis kembali namun sekarang sembari tersenyum. "Me too, i love u, Sasuke." ucapnya.

Ucapannya itu sukses membuatku tersenyum senang juga. Aku merasa bahwa aku ini seorang laki-laki paling bahagia di dunia ini. Sakura, kau adalah seorang wanita yang sukses menarik perhatianku dan membuatku jatuh hati pada mu. Kau adalah yang pertama juga terakhir bagiku. Aku pasti akan menepati janjiku, untuk mu seorang...

.

.

.

.

.

THE END

Hehehe bayangin aja akhirnya gimana. Pokoknya Sasuke menepati janjinya kok 😛🙏

Next kita liat lagi au sasusaku ku yang sudah kubuat dulu apa yaa

Btw, ada yang punya ide mungkin ingin dibuatkan cerita sasusaku seperti apa?

2 Agustus 2023

Collection Story of SasuSaku By Azn489Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang