Typo bertebaran, mohon tandai bila ada kesalahan⚠️🙏
———-----———Seorang gadis mungil dengan topi ulang tahun di kepalanya itu meninggalkan ruang makan sesudah merayakan harinya. Dengan langkah pincang ia menghampiri peri kecil sembari membawa boneka kesayangannya.
Alena yang pada saat itu berusia 7 tahun meraih tangan peri kecil itu dan menangis meminta maaf.
Tatapan tajam yang ditujukan pada Alena membuat gadis itu menunduk sedih. Tiba-tiba terdengar panggilan dari Rena membuat peri itu melepas pegangan Alena dan berlari meninggalkannya.
"Alena, hei. Sayang ayo bangun."titah Rena menepuk-nepuk punggung membangunkan putrinya.
Melihat Alena membuka mata dan mengambil posisi duduk, Rena tersenyum dan bangkit memakai jas kerjanya.
"Hari ini mama sibuk, mungkin bakal pulang larut. Kamu di rumah aja besok baru sekolah, oh iya seragam baru kamu udah mama siapin di lemari."ujar Rena.
Alena hanya berdehem sebagai jawaban sembari bermain ponsel. Tak lama sebuah pesan masuk menarik perhatiannya.
Tresa
|kita ketemu di tempat biasa
|Soal cewe yg lo maksud waktu ituBelum sempat membalas pesan tersebut suara ketukan dari balik pintu menarik atensi keduanya.
"Nya, maaf di depan ada yang nyari non Alena."kata bi Hanum memberi tau.
"Siapa, bi?"tanya Rena.
"Katanya dari pihak kepolisian, nya."jawab bi Hanum lalu meminta izin untuk pergi.
"Kamu habis buat ulah apa lagi, Alena?"sambar Rena.
Sedang sang empu mengangkat bahu acuh seraya mengikat rambut seadanya sebelum turun ke bawah masih dengan piyamanya.
🖤🖤🖤
Keringat membasahi pelipis gadis itu menandakan ia baru saja selesai berolahraga. Kini Natalie berjalan sendiri menyusuri lorong menuju ruang ganti dengan menenteng paper bagnya.
Namun melihat kehadiran Samudra di depan sana membuat langkahnya berubah arah dan mengejar lelaki itu.
"Sam!"panggilnya bersemangat.
"Lo mau kemana?"tanya Natalie mengatur nafasnya.
"Lo ngapain di sini?"tanya Samudra balik.
"Nyamperin lo, kayaknya buru-buru emang mau kemana? Mau bolos ya?"tanya Natalie dengan mimik wajah tengilnya.
Mendapat pengabaian Natalie segera menahan setir Samudra. "Mau bolos kan? Gue ikut."
"Lo bisa susul pulang sekolah nanti."
"Emang lo mau kemana?"
"Yuna."
"Yuna? Lo mau jenguk dia?"tanya Natalie dan langsung saja naik ke boncengan Samudera, memeluk lelaki itu sebagai kesempatan. "Kalau gitu gue ikut."
🖤🖤🖤
Asap putih itu mengepul setelah dihembuskan. Alena menengok ke sekitar halte tempatnya berada, menunggu Tresa yang sebentar lagi akan tiba. Suatu pemandangan menarik perhatiannya dimana Biru nampak berlari dengan segenggam bunga sembari menertawakan seseorang yang mengejarnya berkoar-koar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruined Canvas
Roman pour AdolescentsAnmalva Helena. Perempuan berparas cantik, dengan rambut panjang hazelnut khasnya dapat memikat para kaum adam dengan mudah, tak terkecuali Biru dan Samudra. Namun di balik kecantikan dan kepopulerannya nyatanya malah membuat Alena benci dengan hidu...