✧。・゚・✧。・゚・✧
Keesokan paginya Lisa bangun dengan punggung yang terasa sakit. Itu menandakan bahwa Sofa jelas bukanlah tempat yang nyaman untuk tidur.
Dia bangun lalu melepas selimut dan berjalan turun untuk pergi ke dapur menyiapkan sarapan dengan keadaan tidur yang masih memanipulasi tubuhnya.
Tak lama setelah itu, Lisa tiba-tiba mendengar suara keras yang datang dari lantai dua rumahnya sehingga membuat dia akhirnya bangun sepenuhnya dan mengingat situasi jika ada seorang gadis yang tak dikenal ada di kamarnya.
Desahan frustrasi keluar dari bibir tebalnya. Dia kemudian berbalik naik ke kamar untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Ketika membuka pintu, Lisa berpikir akan menemukan sesuatu yang rusak, namun apa yang dia temukan justru bola selimut yang ada di lantai dengan sebuah lubang kecil yang memperlihatkan wajah mengantuk Jennie yang mengintip keluar.
Pemandangan yang begitu menggemaskan tetapi sayangnya Lisa tidak terbiasa dengan itu sehingga dia tidak tahu bagaimana harus berakting.
“Bangun dari lantai,” perintahnya sambil mendorong tumpukan selimut dengan kakinya.
Sebagai tanggapan, Jennie hanya mengeluh, dia bahkan tidak mau membuka matanya.
“Apa kau tidak mendengarkanku.” Manoban membungkuk untuk mengambil selimut dari gadis berambut coklat yang akhirnya membuka mata ketika melihat Lisa mengambil selimut darinya.
Jennie dengan enggan duduk di lantai, lalu melipat tangannya dan memasang wajah cemberut. Sementara Lisa mendecakkan lidahnya saat melihat sikap itu.
“Apa? Sekarang kau kesal? Aku hanya menyuruhmu untuk bangun.”
Jennie memalingkan muka masih dengan tangan disilangkan.
“Lagi pula, memangnya kau tidak lapar?”
Jennie memiringkan kepalanya saat mendengar kata itu dan Lisa memperhatikan raut wajah kebingungan itu.
“Apa kau tidak tahu apa itu lapar? Hebat sekali!” protesnya.
Saat itu terdengar suara aneh, dan itu adalah suara perut Jennie yang keroncongan karena lapar.
Namun, Jennie tidak mengetahui perasaan itu sehingga dia dengan takut menyentuh perutnya lalu mencoba untuk bangkit dari lantai, tetapi dia terjatuh. Dan itu mengingatkan Lisa jika gadis asing itu tidak bisa berjalan.
“Itu namanya lapar,” kata Manoban. “Perutmu menginginkan makanan, itulah mengapa dia mengeluarkan suara seperti itu.”
Jennie mengerti lalu dengan senyuman yang menggemaskan dia menganggukkan kepala sementara Lisa mengangkat sebelah alisnya sambil memalingkan muka.
“Kau benar-benar aneh, terserahlah... ayo sarapan.”
Hanya dalam satu malam Lisa telah menyadari bahwa Jennie benar-benar nol pengetahuan tentang berbagai hal.
Keingintahuan membunuh Lisa, tetapi untuk saat ini, dia memilih untuk tidak dulu mencari penjelasan yang pasti. Karena dia sadar jika dia tidak akan diberi tahu oleh gadis asing yang tidak bisa berbicara.
Lisa tidak perlu mengetahui banyak hal tentang Jennie, karena untuk saat ini yang terpenting adalah, dia perlu menemukan orang tua Jennie.
✧。・゚・✧。・゚・✧Lisa meninggalkan semangkuk ramen dan sumpit di depan gadis asing. Selanjutnya dia duduk di kursinya dan mulai melahap makanannya.
Tak lama kemudian Manoban menyadari bahwa Kim hanya memperhatikannya makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STARGAZING (GXG)
RomanceLalisa manoban adalah seorang gadis dengan kepribadian acuh tak acuh, dingin, anti sosial dan lebih suka menyendiri. Suatu malam dia mendapati dirinya terjebak dalam situasi yang melibatkan seorang gadis asing yang sangat bertolak belakang dengannya...