Setelah berlalunya hari, Tanpa Lisa sadari, banyak hal yang telah berubah dalam kehidupannya.
Meskipun itu detail kecil, tetapi sedikit demi sedikit menjadi lebih terlihat. Warna gelap yang biasanya ada di mana-mana sekarang hawa suram itu sudah disertai dengan sentuhan warna, baik dari boneka beruang yang dipajang, bantal warna-warni yang disukai Jennie atau beberapa mainan yang dibelikan Lisa untuk gadis yang lebih muda.
Di dapur biasanya hanya ada makanan instan dan soda, tetapi sekarang sudah ada banyak jenis makanan dari sayur-sayuran, buah-buahan dan makanan lainnya yang manis-manis seperti yang disukai Jennie. Itu tidak biasa bagi Manoban, tetapi secara internal dia senang dengan gaya hidup barunya.
Dihari sabtu sore, Lisa dan Jennie sedang berada di ruang tamu saling menemani. Gadis yang lebih tua sedang menonton TV sedangkan gadis yang lebih muda duduk di atas karpet sambil menggambar dan mewarnai dengan gembira.
Jennie kemudian menyelesaikan gambarnya lalu menunjukannya kepada Lisa yang segera mengalihkan pandangannya dari televisi untuk melihat apa yang Jennie tunjukkan padanya. Itu adalah gambar di mana ada tiga orang, satu berpakaian hitam dan satu lagi berambut coklat.
"Ini aku dan yang ini kamu?" tanya Lisa sambil menunjuk karakter yang ada di gambar dan Jennie mengangguk senang.
Manoban tersenyum dan mengangguk, tapi kemudian, dia melihat orang ketiga dalam gambar itu. Itu adalah seseorang tanpa wajah, itu hanya siluet yang memegang tangan Lisa di gambar sementara ada gambar hati di tangan mereka. Di langit ada Jennie yang menatap keduanya sambil tersenyum.
"Siapa gambar ketiga dan mengapa dia memegang tanganku? Itu tidak nyata tetapi itu sudah membuatku jijik."
Jennie mengernyit mendengar itu.
"Orang spesial," kata Jennie.
Lisa terkejut saat melihat gambar itu lagi terutama pada karakter Jennie.
"Dan mengapa kamu menggambar dirimu sendiri di langit? Apa kamu sedang terbang atau apa kamu pikir kamu seorang bintang?"
"Jika kamu senang, berarti aku berhasil memenuhi harapanmu."
Manoban menatapnya dengan bingung.
"Betapa hebatnya imajinasi yang kamu miliki, tetapi kamu seharusnya menggambarkan dirimu sebagai seorang pesulap karena itu lebih dapat dipercaya daripada berpikir bahwa sebuah bintang bisa mengabulkan permintaan. Bagiku bintang-bintang sangat tidak berguna karena...."Lisa berhenti berbicara ketika dia merasakan bantal menabrak wajahnya. Dia menatap Jennie yang mengerutkan alis sambil menyilangkan tangan di dada.
"Aku berbicara tentang bintang yang sebenarnya, bukan tentangmu bintang kecil!" bentak Lisa sambil membalas Jennie dengan tatapan kesal yang sama.
"Bedebah!" Jennie berteriak.
Lisa mengangkat alis dan membuka mulutnya karena terkejut mendengar kata itu.
"Apa kamu bilang?"
Jennie sudah tidak terlihat kesal dan mulai tertawa.
"Keparat!" seru Kim lagi sambil tertawa.
"Apa kamu tahu apa arti kata-kata itu?"
Jennie menggelengkan kepala.
"Nayeon bilang kata itu digunakan saat kita kesal." Jennie menjelaskan dengan polos.
"Si bodoh itu," gumam Lisa di antara giginya.
Bel pintu rumah tiba-tiba berbunyi. Lisa jelas tidak mengharapkan tamu, tapi dia tetap pergi untuk melihat siapa itu. Ketika dia membuka pintu dia menemukan Jisoo tersenyum seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
STARGAZING (GXG)
RomanceLalisa manoban adalah seorang gadis dengan kepribadian acuh tak acuh, dingin, anti sosial dan lebih suka menyendiri. Suatu malam dia mendapati dirinya terjebak dalam situasi yang melibatkan seorang gadis asing yang sangat bertolak belakang dengannya...