BAB 6

966 147 6
                                    

Sabtu tiba dan keduanya siap untuk pergi ke tempat kerja Lisa.

Lisa adalah seorang pelayan di sebuah kedai kopi di Seoul. Atasannya bernama Jeongyeon, dia adalah gadis dengan usia yang sama, tetapi telah berhenti belajar untuk mengelola kafetaria orang tuanya, Tuan dan Nyonya Park. 

Lisa mendapatkan pekerjaan itu berkat fakta bahwa Jeongyeon memujanya karena suatu alasan dan Manoban bersyukur bahwa pemiliknya sangat menyukainya karena jika tidak dia mungkin sudah kehilangan pekerjaan itu sejak lama.

"Hanya beberapa menit lagi dan kita akan sampai," kata Manoban.

Jennie mengangguk dan terus berjalan sambil memegangi tas punggung Lisa. Setelah kejadian dalam perjalanan ke rumah Nayeon di mana Jennie menghilang, Lisa memutuskan untuk mengambil beberapa tindakan, jadi dia memberi tahu Jennie jika setiap kali mereka keluar, gadis bermata kucing harus memegang jaket atau ranselnya.  Dengan begitu Lisa tidak akan melupakan kehadirannya.

 
Tak lama kemudian mereka sampai di tempat Lisa bekerja. Mereka berdua masuk dan langsung mendekati Jeongyeon.

 
"Aku pikir kau tidak akan datang," kata Jeongyeon sambil menyilangkan kedua tangan di dada.  "Sekarang katakan padaku, apa alasanmu dan mengapa kau berbohong?"

"Mengapa aku harus membuat alasan jika aku bisa mengatakan yang sebenarnya? Pertama, aku tidak punya pacar dan kau sudah tahu itu, kedua aku percaya bahwa tidak ada tindakan yang lebih bodoh daripada mempercayai kata-kata orang lain yang belum tentu benar, itu akan membuatmu menjadi orang yang  bodoh juga."
 
"Aku bodoh?!" Seru Jeongyeon tersinggung.

“Tentu saja, bahkan lebih bodoh, karena mempercayai sesuatu yang Somi ceritakan tentangku meskipun kau tahu bahwa aku tidak pernah dekat dengan siapapun. Selain itu, pernahkah kau melihat aku berbicara dengan Somi?” Jeongyeon dengan malu-malu menyangkal dan akhirnya dia mulai mengerti.
"Tentu saja tidak, karena dia bahkan bukan siapa-siapa bagiku, dia hanyalah seorang pengganggu.”
 
Jeongyeon mengangguk malu.

"Maafkan aku, Lisa, aku benar-benar merasa bersalah padamu. Aku hanya stres karena sepanjang minggu ini penjualan menurun. Beberapa anak laki-laki yang biasa kesini tidak membeli apapun karena tidak melihatmu. Itu sebabnya ketika Somi mengatakan itu, aku pikir itu akan menjadi alasan yang bagus supaya kau mau datang," jelasnya setelah itu menghela napas. 
"Kau boleh pergi jika kau mau, aku benar-benar minta maaf karena tidak memikirkan semuanya."

"Aku datang karena mengikuti perintah. Kau memintaku untuk bekerja hari ini dan itulah yang aku lakukan sekarang, tetapi sebagai gantinya, kau lebih baik membayarku jika kau tidak ingin aku memberi tahu orang tuamu bahwa kau membuatku datang bekerja di hari liburku."

Jeongyeon menelan ludah dengan gugup lalu dia mengangguk, kemudian pandangannya beralih ke gadis berambut coklat yang sedang melihat sekeliling sambil memegang ransel Lisa dengan satu tangan.

"Ah, siapa dia?" Tanyanya dengan rasa ingin tahu.

"Aku tidak ingin memberitahumu," Lisa mengatakan itu lalu berbalik ke arah Jennie. "Ayo pergi."

Manoban mengabaikan Jeongyeon dan berjalan ke meja dekat konter agar dia bisa mengawasi Jennie saat dia bekerja.

"Duduk di sini." gadis yang lebih muda menuruti Lisa.
"Aku akan sering datang oke? Jadi jangan bangun dari sini saat aku pergi."

"Iya, Lili," kata Jennie dan Lisa tersenyum mendengarnya.
"Kamu sudah belajar dengan baik dengan Nayeon ya?"

Kim mengangguk bangga pada dirinya sendiri. Lisa kemudian mengeluarkan ponselnya lalu menghapus password  agar gadis yang lebih muda bisa menggunakannya. 

STARGAZING (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang