STARGAZING (GXG)

BAB 10

Di luar, cuaca semakin dingin namun suasananya nampak nyaman dan hangat karena dipenuhi dengan banyaknya dekorasi dan lampu yang terpajang di jalanan.

Lisa dan Jennie berada di rumah. Lisa sedang menyiapkan makanan sementara Jennie sedang menonton TV di ruang tamu.

Mereka menyiarkan Film yang sangat menarik sehingga membuat Jennie menaruh perhatian sepenuhnya pada layar TV.

Itu adalah film Natal di mana Jennie belajar banyak hal. Dia menyaksikan sepasang kekasih mendekorasi rumah mereka dengan berbagai hal. Mereka menghias pohon, makan, membuka kotak hias, mereka bersenang-senang bersama dan Jennie juga ingin melakukannya.

Dia hendak pergi ke tempat Lisa berada, tapi satu adegan lagi menarik perhatiannya.

"Aku tidak pernah menyesal setelah setuju untuk tinggal bersamamu," kata seorang wanita pada pasangannya. "Karena berkat itu sekarang aku bisa memanggilmu Yeobo (panggilan sayang suami-istri)."

"Jennie ayo makan!" panggil Manoban dari dapur.

✧｡･ﾟ･✧｡･ﾟ･✧

Nayeon datang ke rumahnya untuk mengajari Jennie. Mereka berdua sudah lama mengunci diri di ruang belajar Lisa dan ketika satu jam berlalu, pintu ruangan akhirnya terbuka menandakan bahwa kelas Jennie sudah selesai. 

Nayeon keluar diikuti oleh Jennie yang tampak begitu bahagia.

"Aku pulang," kata Nayeon pada Lisa, lalu berbalik ke arah Jennie.
"Sampai jumpa di kelas lain Jennie."

Pintu depan ditutup dan Jennie berlari untuk duduk di sebelah Lisa yang ada di ruang tamu.

"Apa kamu mau begadang semalaman sambil menonton film bersamaku?" Lisa menyarankan dan Jennie mengangguk semangat.
"Kalau begitu aku akan mengambil popcorn, aku akan segera kembali."

Jennie mengangguk lalu mengambil remote untuk mencari film. Tak lama kemudian, Manoban datang dengan satu wadah penuh popcorn di tangan kirinya sementara ditangan kanan ada satu genggam popcorn yang sedang dia makan. Dia memberikan wadah itu kepada Jennie yang tersenyum.

"Terima kasih Yeobo."

Mendengar itu, Lisa mulai tersedak popcorn karena keterkejutannya. Dia batuk mati-matian untuk menenangkan tenggorokannya. Lisa lalu minum air dan ketika dia sudah lebih tenang, dia menatap Jennie.

"A-apa yang kamu katakan?" Dia bertanya dengan bingung.

"Lili adalah suamiku, dan aku Istrinya Lili," kata si bungsu dengan gembira.

"Apa?" Dia mengerutkan kening.
"Siapa yang memberitahumu itu?"

"Nayeon bilang Suami Istri adalah orang yang tinggal bersama dan sangat menyukai satu sama lain dan kamu mengatakan kepadaku bahwa kamu menyukaiku," jelasnya dengan yakin akan kata-katanya.
"Di film, mereka memanggil satu sama lain dengan sebutan Yeobo."

Jennie kemudian melompat ke pelukan Lisa untuk memeluknya. Lisa mengambil beban Jennie di lengannya, tetapi segera meletakkannya kembali di kursi.

"Tidak Jennie, tidak seperti itu."

Antusiasme Jennie seketika surut, wajahnya yang bersemangat berubah menjadi kekecewaan.

"Bukankah kamu suamiku?"

"Tidak, Jennie, bukan seperti itu....”

"Apa Nayeon bisa menjadi suamiku?"

"Tidak," jawabnya segera. 
"Pertama izinkan aku menjelaskan."

"Tapi aku ingin punya suami satu!"  tuntutnya sambil menyilangkan tangan dan mengerutkan kening. "Jika Lili bukan suamiku, maka Nayeon yang akan menjadi suamiku.”