Bab 9

822 111 3
                                    

Hari, Minggu, dan Bulan telah berlalu.  Sementara itu, hubungan Lisa dan Jennie tumbuh seperti bunga matahari di musim semi. Seringkali mereka mengungkapkan perasaan satu sama lain bahkan tanpa mereka sadari.

Kasih sayang mereka, datang dari kenangan yang tak terhitung jumlahnya yang telah mereka lalui bersama sehingga membuat mereka menjadi lebih dekat.

Jennie menjadi sangat pintar dan Lisa tahu jika itu karena Nayeon mengajarinya dengan sangat baik. 

Sekarang Jennie bisa berbicara lebih lancar dengan kata-kata yang sudah dia ketahui. Dan, meskipun masih ada kata-kata dan hal-hal yang tidak dia ketahui, namun gadis itu selalu belajar dengan cepat.

Suatu malam, Jisoo pergi mengunjungi rumah Manoban. Jennie sedang mandi, Lisa akan mencuci piring, sementara Jisoo tengah melihat gambar yang menempel di pintu kulkas.

"Jennie sangat menyukai langit ya?" Dia bertanya pada Lisa.

"Ya, akhir-akhir ini dia banyak menggambar langit," jawabnya sambil melanjutkan pekerjaannya mencuci piring.

Jisoo hendak berhenti melihat gambar, tapi ada satu gambar yang menarik perhatiannya.  Itu adalah gambar sebuah taman yang di taman itu terdapat boneka berbentuk kelinci yang sedang memandang ke atas dengan mata tertutup, boneka itu disinari oleh gelombang cahaya yang datang dari cahaya bintang jatuh. 

Jisoo terkejut dengan kemiripan gambar itu dengan ingatan saat dia membuat keinginan pada bintang-bintang dan Jisoo tidak bisa menahan rasa ingin tahunya akan hal itu.

"Lisa, apa kau sudah melihat gambar itu?" Manoban mengalihkan pandangannya dan menemukan salah satu dari banyaknya gambar Jennie.

"Ya, ketika dia menunjukkannya kepadaku, dia mengatakan jika boneka kelinci itu adalah temanku, dan aku pikir itu kau karena setahuku, kau suka dengan kelinci, tapi aku tidak begitu yakin."

Kebingungan yang luar biasa seketika di rasakan oleh Jisoo.

"Bagaimana dia bisa tahu kalau malam itu...."

Jisoo tidak menyelesaikan pertanyaannya karena jika dia menyebutkan malam itu dia membuat permintaan, Lisa pasti akan mengolok-oloknya.

"Malam itu?" Manoban balik bertanya tentang pertanyaan Jisoo.

"T-tidak, aku hanya sedikit bingung."

Manoban menatap Jisoo dengan aneh saat dia melepas sarung tangan pencuci piringnya lalu mengeringkan tangannya.

"Kau aneh," katanya. "Ngomong-ngomong, aku harus pergi berbelanja, bisakah kau menjaga Jennie sebelum aku kembali?"

"Bukannya Jennie suka berbelanja," kata Jisoo.

"Aku tahu, tapi jika dia keluar setelah mandi, dia bisa sakit, ini sudah malam dan sudah mulai musim dingin, itu tidak akan baik untuknya." Lisa melihat waktu di jam tangannya.
"Tolong jaga dia Jisoo, aku tidak akan lama."

Manoban meninggalkan rumah dengan cepat dan Jisoo mengarahkan dirinya untuk mengamati gambar-gambar Jennie yang lain. 

Di salah satu gambar, dia melihat planet bumi dan di atas planet itu terdapat sebuah titik berkedip menonjol yang membuat Jisoo sangat bingung karena gambar itu sangat nyata, seolah-olah bisa dilihat dari bumi.

Tiba-tiba Jennie muncul dari pintu dapur dengan rambut basah dan sudah memakai piyama.

"Jichuu?" tanyanya langsung.

"Lisa harus pergi berbelanja."

Jennie segera menggelengkan kepalanya.

"Lili pergi membeli kue tapi kenapa Lili tidak mengajakku," katanya sambil menyilangkan tangan dengan kesal. Tertawa pelan, Jisoo mencoba menghiburnya.

STARGAZING (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang