Stars

834 97 10
                                    

Pagi yang cerah dikeesokan harinya. Seolah mengajak para kaum rebahan untuk tidak bermalas-malasan dan memulai kegiatan yang produktif dihari ini meskipun hari ini masihlah termasuk hari libur bagi para pelajar.

Sakura telah bangun dari tidurnya. Bahkan sudah selesai dengan ritual mandi paginya yang membuatnya terlihat sudah sangat rapih dan siap. Rencanannya pagi ini ia akan turun kebawa untuk sarapan

Ya, Sakura telah bertekat. Setelah kemarin malam yang telah ia habiskan dengan tangisan, dan semalam yang ia habiskan dengan menyembuhkan luka hatinya. Dipagi ini, ketika membuka matanya, ia telah bertekat untuk tidak akan terpengaruh lagi dengan ucapan dari Izuna Uchiha serta perlakuan para saudara tirinya

Sakura tidak punya rencana untuk berlarut-larut tenggelam dalam kesedihannya. Karena ia memang gadis yang seperti itu. Cepat untuk melupakan kesedihannya

Oh Come on, dimana predikat bar-bar Sakura yang telah melekat padanya jika ia terpuruk begitu lama hanya karena sepatah kata semacam itu

Lagipun kalau dipikir-pikir gadis itu bahkan pernah mendapat perkataan yang lebih kejam dari itu

Jadi tidak seharusnya ia memasukkan hal itu terlalu dalam dihatinya. Kemarin itu mungkin Sakura hanya terbawa perasaan akibat tekanan yang diberika lingkungan baru serta para Uchiha itu

Maka dari itu, pagi ini dengan sweater oversize berwarna pink soft serta celana legging sebetis berwarna putih. Sakura telah siap untuk menghadiri ritual makan pagi dimeja makan bersama para saudara tiri Uchiha nya

Dan disinilah ia, didepan pintu yang menghubungkan dengan ruang makan. Tanpa basa-basi Sakura langsung memasuki ruangan tersebut yang sekejap langsung disambut tatapan oleh beberapa pelayan yang sepertinya menyaksikan peristiwa dua malam lalu, atau bisa saja hal ini sudah tersebar dari mulut kemulut para pelayan sehingga kini semua pelayan telah mengetahuinya, yang menjadi asal muasal dari tatapan mereka itu

Para tuan muda Uchiha? Oh, mereka juga sempat melirik Sakura sejenak. Namun setelah itu melanjutkan kegiatan mereka masing-masing layaknya tidak terjadi apa-apa. Bahkn tidak ada raut wajah bersalah sama sekali

Cehh, jangan geram dulu kawan-kawan. Mereka memang terlihat seperti saudara yang sangat brengsek dicerita ini

Merasa semua aman sentosa selain dari para pelayan yang kadang kala masih curi-curi pandang kepadanya, Sakura pun mulai menduduki tempat duduknya yang biasa dimeja makan itu dan mulai menyantap sarapannya

Beberapa waktu kemudian. Sarapan ala keluarga Uchiha itu telah usai. Merasa tidak ada lagi yang harus dilakukan ditempat itu, Itachi, Izuna, dan Sasuke memutuskan untuk beranjak

Namun belum mereka sempat mengangkat pantat dari kursi, suara satu-satunya gadis dimeja itu terdengar. Yang membuat mereka urung pergi dan --entah kenapa-- membuat mereka memutuskan untuk mendengarkan apa yang ingin dikatakan gadis itu

"Kalian tidak perlu khawatir aku akan mengganggu kalian, aku akan hidup dengan tenang. Ah, ini bukan karena perkataanmu itu"

Diakhir perkataannya Sakura sempat menggulirkan tatapannya kepada Izuna yang berada disebelah Itachi sambil menampilkan raut wajah sedatar mungkin padanya. Hanya sekejap, lalu tatapannya kembali fokus kepada ketiganya dan melanjutkan ucapannya

"Tapi itu karena aku bahkan terlalu malas untuk melakukan hal merepotkan seperti itu"

Sakura lalu langsung beranjak meninggalkan ruangan tersebut usai mengucapkan kalimatnya dengan raut wajah yang masih sama datarnya tanpa harus repot-repot mencari tau bagaimana reaksi ketiganya

Ah, jangan lupa pula raut sinisnya yang ia tampilkan pada ketiga pemuda itu ketika berbicara tadi

Hanya satu kata yang bisa mengungkapkan sikapnya saat ini

Savage!

=========

Brak

1

2

3

"Kyaaaaa!! Aku tidak percaya aku berhasil mengatakannya!?"

"Aku? Seorang Sakura? Mengatakan hal semacam itu pada ketiga Uchiha brengsek itu!?"

Hanya membutuhkan waktu loading beberapa detik bagi Sakura setelah memasuki kamarnya untuk memuntahkan kegemasannya pada situasi yang ia ciptakan dimeja makan tadi. Selain sisa perasaan gugup yang bertalu-talu dijantungnya sehingga membuatnya sempat urung mengatakan hal-hal tadi. Kini setelah berhasil mengatakannya perasaannya diliputi rasa lega sehingga rasanya begitu menyegarkan melebihi mata air dipegunungan. Berlebihan memang, tetapi seperti itulah adanya

Mari kita langsung melanjutkan kewaktu limabelas jam kemudian. Dimana waktu saat ini menunjukkan jam sepuluh malam

Diwaktu yang sudah bisa dikatakan larut tersebut, ada Sakura yang terlihat keluar meninggalkan kamarnya. Dengan tenang, ia mulai mengitari mension tanpa adanya orang yang berlalu lalang, bahkan pelayan sekalipun, sebab mereka sudah kembali ke asrama yang disediakan dibangunan terpisah dari mension Uchiha. Karena para pelayan memang sudah harus menyelesaikan pekerjaan mereka tepat jam sembilan malam yang merupakan peraturan Uchiha lainnya

Kebiasaan mengelilingi mension dimalam hari ini sudah Sakura lakukan semenjak ia mulai tinggal disini--terkecuali dua malam terakhir. Gadis itu melakukannya dengan tujuan untuk dapat mengetahui seluk beluk tempat yang akan jadi tempat tinggalnya kedepannya

Dan dari hasil penjelajahannya setiap malam itu, dapat diketahui bahwa. Mension ini memiliki tiga lantai-- tidak termasuk rooftop--, lantai pertama ada ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur, dan kolam renang outdoor. Dilantai dua adalah tempat kamar tidur, ada kira-kira dua belas kamar dilantai ini termasuk kamar milik Sakura, Sasuke, Izuna, Itachi, serta kamar utama milik Fugaku dan Mebuki. Dilantai ketiga terdapat ruang musik, perpustakaan, ruang gym, kolam renang indoor, ruang kerja pribadi masing-masing milik Fugaku, Itachi, serta sikembar Izuna dan Sasuke. Terakhir ada rooftop, disana ada ruang santai yang terdapat berbagai permainan layaknya game center, ada juga kolam renang outdoor yang lebih kecil--kira-kira setengahnya dari kolam renang besar outdoor dibawah, ditepi kolam renang juga dihiasi rumput buatan serta sebuah gazebo yang menyajikan pemandangan langit. Bahkan mansion ini juga punya taman bunga sendiri dan kebun buah dan sayur dibelakang mansion

Sejauh ini itulah yang dapat diketahui dari mension tersebut, mungkin masih banyak lagi fasilitas-fasilitas yang wow dari mansion ini. Tetapi jika harus menyebutkannya satu-persatu maka minimal harus menghabiskan satu chapter, dan itu melelahkan. Sungguh. Sakura saja butuh seminggu untuk mengetahui sejauh itu tentang mension ini

Dan disinilah Sakura, tempat favoritnya di mension ini. Rooftop. Tepatnya, pada gazebo yang terdapat di rooftop. Karena seperti Yang telah disebutkan tadi, dari gazebo ini langit nampak lebih jelas. Pemandangan langit itu semakin mengagumkan dimalam hari, karena hamparan bintang dapat terlihat dengan baik dari sini. Sehingga itulah yang membuat Sakura menyukai tempat ini ketika malam hari

Ya, Sakura suka bintang. Hal lain yang ia sukai setelah suara ombak. Entah kenapa setiap melihat benda langit yang mirip taburan bubuk pixy Thinkerbell itu ia selalu refleks melengkungkan senyum

Begitu sesuatu yang menakjubkan, sebab bahkan tanpa kata-kata pun bintang dapat membuatnya bahagia. Setidaknya bintang bisa membuatnya lupa sejenak tentang masalahnya dan membuatnya lebih santai

Dan tanpa Sakura sadari, dibelakang sana, tepatnya didalam ruang rooftop... Ada seorang pemuda yang terpaku menatapnya dengan raut wajah yang... gusar(?)

Tbc

.

.

.

.

.

Mulai sangat buntu😔

Btw mo mintol vote in dong guys, bgsnya second male nya Shikamaru, Gaara, atau Sai?

Thank you

Byee😘

Brother + Twin Brother = Triple BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang