Pada pagi hari, sebelum Alze berangkat kuliah, ia akan sarapan terlebih dahulu dengan papanya.
"Adek, kalau papa nikah lagi gimana?" Tanya Sezan secara tiba-tiba, "Adek terserah papa aja, toh papa juga butuh pendamping" Jawab Alze, lalu lanjut menyantap makanan miliknya.
Sezan tersenyum, "Anak papa udah gede ih, bisa ngertiin papanya" Sezan menoel pipi Alze dengan gemas.
"Aje mah udah gede, papanya aja yang nganggep aku kecil terus" Ujar Alze kesal, "Kamu di mata papa tuh bayi terus, Aje. Orang kamu nya aja manjanya minta ampun" Ucapan tersebut membuat Alze memutarkan matanya malas.
"Adek jangan marah ya?" Ujar Sezan, Alze menaikan satu alisnya, "Kenapa adek harus marah sama papa?" Tanya Alze, ia menyingkirkan piringnya, dan menatap mata Sezan dengan intens.
Sezan menghela nafas panjang, "Papa udah ada calon. Papa tunangan tanpa kamu tau, dan calon papa ini punya anak perempuan juga, selisih satu tahun sama kamu" Ungkapan dari Sezan membuat Alze sedikit terkejut.
"Papa? Papa udah punya calon, dan udah tunangan? Kenapa papa ngga bilang sama Aje dulu? Aje ngga marah kok kalau papa jujur sama Aje dari jauh-jauh hari, kalau gini caranya... Aje malah ngga suka" Jawab Alze.
"Aje, maafin papa ya sayang? Papa kayak gini karena takut kamu ga ngerestuin papa sama calon mama kamu" Sezan menggenggam tangan Alze.
"Papa tau dari mana kalau Aje bakalan ngga ngerestuin papa? Sekarang gini deh, mau papa gimana, adek ikut apa mau papa" Jawaban Alze membuat Sezan tersenyum.
"Papa tetap mau melanjutkan hubungan papa kejenjang yang lebih serius, boleh?" Alze mengangguk, menandakan ia setuju dengan keputusan sang papa.
"Kamu bakalan punya adek, Aje... Anak papa jadi kakak"
"Iya kah? Dia udah tau mamanya mau nikah sama papa?" Sezan mengangguk, "Dia tau duluan, bahkan setiap kita ketemu dia selalu ikut"
"Tuhkan, pada dasarnya papa memang jahat sama Aje" Sezan tertawa renyah mendengar jawaban anaknya yang sedang cemburu.
"Yaudah, gini deh... Dinner nanti bareng mereka mau? Kamu kenalan sama mereka dulu, setelah itu... Papa mau urus pernikahan papa"
"Iya, okay. Aje setuju... Berarti setelah Aje ngampus langsung berangkat?" Sezan mengangguk.
"Iya dong. Nanti papa jemput kamu di kampus ya?" Alze meng'iya'kan perkataan Sezan.
At The Restaurant
"Papa, anaknya tante Nesa kuliah dimana?" Tanya Alze sembari menunggu calon adik dan mamanya.
"Niatnya dia mau pindah ke kampus kamu setelah papa nikah nanti, setuju ga menurut kamu?" Alze berfikir sejenak, lalu mengangguk, "Aje setuju, biar enak juga pendekatan nya"
"Bener juga kamu, nanti coba papa bilang ke mamanya ya"
Setelah 15 menit kurang mereka menunggu, akhirnya Nesa dan Sharka sampai ke tujuan.
"Hei! Apa kabar?" Ucap Sezan saat melihat calon istrinya, Nesa.
"Baik mas. Ini anak kamu? Lucu banget sih" Nesa mencubit gemas pipi Alze sambil tersenyum. Alze yang di perlakukan seperti itu pun tersenyum.
"Iya Nes. Aje, kenalan dulu dong sayang"
"Halo Tante, halo kamu... Nama saya Alzeria, panggil aja Alze tan" Ucap Alze, tiba-tiba ada yang tertawa setelah Alze memperkenalkan dirinya.
Alze melihat itu merasa kebingungan, "Eh, kenapa kamu ketawa?" Tanya Alze, orang itu hanya menggelengkan kepalanya sembari terus tertawa kecil... "Ga, gapapa... Kamu lucu banget, nama aku Asharka, panggil aja Sharka, jangan kamu" Alze merasa malu, setelah itu Sharka mengajak berjabat tangan dengannya.
"Sorry ya ka, aku belum tau nama kamu" Sharka menggelengkan kepalanya, "Santai aja kali Ze"
"Kita selisih satu tahun, tapi kamu jangan manggil aku kakak ya? Aku ngga biasa di panggil kayak gitu soalnya, jadi nama aja ya Ka" Sharka mengangguk faham.
"Pa, Tan... Aje permisi ke toilet dulu ya" Pamit Alze, Nesa dan Sezan mengangguk, "Hati-hati kepleset ya dek" Ucap Sezan, "Papa jangan mulai ya, aku malu sama Tante"
"Mama kamu kali"
"Soon ya Tante, hehehehe" Alze langsung berjalan menuju toilet.
Setelah dari toilet, Alze mencuci tangannya di wastafel... Tiba-tiba ada orang masuk kedalam toilet, Sharka.
"Hai" Ucap Sharka pada Alze, Alze tersenyum manis, "Hai Sharka, gue harap kita bisa terus akur ya" Jawab Alze...
"I hope too" Sharka mendekati Alze, "Btw, Lo kuliah dimana?" Tanya Sharka, "Gue kuliah di Shandra Univ, Deket rumah gue"
"Gua mau pindah kesana, biar bisa terus Deket sama Lo" Alze tersenyum, "Iya deh, tau gue tujuannya biar pdkt an nya gampang"
"Itu salah satunya, tapi ada satu alasan lain yang bikin gua mau pindah kuliah" Alze mengangguk.
"Lo cantik, btw" Sharka mematikan keran wastafel, menatap mata Alze dengan intens.
"Thanks, u too... U more prettier than me" Alze menatap Sharka balik, "Gua suka"
"Suka apa?" Tanya Alze, "Suka Lo" Ucapan Sharka membuat Alze sangat terkejut, tetapi ia memastikannya, "Gimana Ka?"
"Gua, suka, Lo, Alzeria Nagelina" Sharka semakin mendekati Alze, "Lo suka gue?" Sharka mengangguk, "Mm-hm, I like u Alze"
"W-when?"
"Sejak papa ceritain semua tentang Lo dan ngasih tunjuk foto-foto Lo ke gua" Ia sekarang berada di depan Alze, ia melingkarkan tangannya di pinggang milik Alze.
"Jangan deket-deket, Sharka. Singkirin tangan Lo dari pinggang gue, jangan aneh aneh" Ujar Alze, "Gua suka Lo Alze" Ia menarik Alze untuk lebih dekat dengannya, sampai....
Cup...
Sharka mengecup bibir Alze, Alze membulatkan matanya. Ia memukul-mukul pundak Sharka agar ia berhenti dan menjauhkan bibirnya dari bibir milik Alze.
"Mmmhh!! Shar... Ka!!" Alze saat ini benar-benar mendorong tubuh Sharka menjauh darinya, ia mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.
To Be Continued
___________________________
____________________
__________
The first chapter... Hope u like it guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lil Sis Loves Me
RomanceSang adik berusaha melawan norma dunia terhadap sang kakak tirinya. "Lo gila ya?! Kita kakak adek bego!" A "Iya gue gila, gila karena Lo" S "Gila" A GxG Area! 100% Fiction!