Sang adik berusaha melawan norma dunia terhadap sang kakak tirinya.
"Lo gila ya?! Kita kakak adek bego!" A
"Iya gue gila, gila karena Lo" S
"Gila" A
GxG Area!
100% Fiction!
Suara jejak langkah terdengar. seseorang wanita menggunakan sepatu heels itu menuruni tangga, ia berpakaian dengan rapi.
Wanita tersebut menghampiri seseorang yang sedang berkutik di dalam dapur, "morning, love." ia memegang pinggang sang wanita tersebut.
"jangan mulai deh, ka. masih pagi" wanita tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah Sharka, tertawa kecil.
"btw, lo wangi dan rapi banget. mau kemana?" tanya Alze, sembari membawa piring, lalu menaruhnya di meja makan.
Sharka pun duduk di kursi meja makan tersebut, ia menepuk nepuk kursi disebelahnya. "gua mau photoshoot. temenin gua lagi dong, je." Alze yang sedang mengunyah makanannya itu, menatap mata Sharka,
"gue mau mau aja. tapi gue lagi makan, takut lo telat." Sharka menggelengkan kepalanya, "telat sih engga, cuma gua jadi bau aja nanti. keringetan nungguin lo makan, setengah abad" Sharka langsung berlagak menutup mulutnya.
Plak...
Satu pukulan mendarat di lengan Sharka, yang membuat Sharka meringis. "Bercanda ih. pukul pukul mulu, ringan tangan amat... untung yang mukul lo, je."
"bercanda lo ga lucu"
"galak amat. udah, cepetan makannya... gua tungguin. soalnya rugi kalau mau ninggalin lo, ga bisa liatin muka lo yang indah ini." ucapnya, lalu menoel hidung mancung sang empunya.
Alze yang mendengar kata kata gombalan tersebut, sedikit tersenyum.
"cie cie in gua sama lo, please. rugi kalau ga pacaran," Ia langsung mendapat tatapan tajam dari sang wanita cantik di depannya itu, "bercanda gua. tapi serius juga"
"freak. udah ah, gue ganti baju dulu. tunggu."
10 Minutes Later
"Oh, God..." ucap Sharka saat Alze menuruni tangga, ia menggunakan kemeja dengan rok pendek
"ur'e such a hot girl... can u be my slut?" tanpa ba-bi-bu, sebuah sepatu melayang begitu saja kehadapan Sharka.
"bangsat lo. gue jahit juga mulut lo lama lama, lo kira gue cewe apaan, kampang" Alze kembali mengambil sepatu tersebut, lalu menatapnya tajam.
In The Car
"sumpah ya, ka. lo tuh kalau nyetir tangannya bisa diem ga? gausah ngelus ngelus paha gue gitu." protes Alze, saat Sharka mulai menaruh tangannya diatas paha miliknya.
"I can't. ur tight is a good place for my hands. I am known for all that hand placement. u didn't like it?" jawab Sharka.
"shut the fuck -eunghh" lenguhan Alze lolos begitu saja, saat Sharka dengan sengaja menyentuh bagian intim miliknya.
tanpa rasa bersalah, tawa Sharka mengglegar di dalam mobil tersebut.
"stop with that shit laugh!"
"can u moan like that again, at night?"
"lo mau gue bunuh, atau gimana?" jawab Alze dengan nada mengancam.
At The Photoshoot Place
Alze membuntuti Sharka memasuki tempat photoshoot tersebut. tiba tiba langkah nya terhenti saat melihat Marsha berada di tempat itu, dan bersapaan dengan Sharka.
"hey! supp bro! how's life?" ucap Sharka menyapa Marsha, "I'm good, I'm good" jawab Maresha lalu berjabat tangan dengan Sharka.
"wow, gila... mimpi apa gue semalam, ketemu Maresha... mana cakep banget lagi, hot banget, uhh! mau dimanjain Maresha." ucap Alze dalam hati, "tadi Sharka nanya, can i be her slut... i can't. but i can be Maresha's slut" lanjutnya, saat itu juga ia langsung menghempas pikirannya yang sangat kotor itu.
Maresha pun menyadari keberadaan Alze disana, "eh, kak Zera? ikut Sharka kesini juga?" basa basi Maresha, "hehe, iya Sha. Sharka manja, minta aku temenin" jawab Alze kikuk.
'uhuk uhuk...
"lo naksir sama kakak lo ya, ka? jealousy, hahahaha" celetuk Maresha, saat mendengar batukan tanda dari Sharka.
"apaan sih lo. udah, ayo cepetan" Sharka menarik tangan Maresha menjauh dari pandangan Alze.
Saat photoshoot berjalan, Alze benar-benar tak memalingkan pandangannya dari Maresha, "ada ya, orang secakep, dan se attractive dia?" batin Alze. dia benar benar sedang fell in love dengan Maresha.
Maresha menghampiri Alze yang sedang duduk menunggu Sharka selesai. Ia memberikan sebuah jaket, untuk menutupi paha indah milik Alze.
Maresha menaruh jaketnya tepat di atas paha Alze, "ka zer... paha nya terlalu ke ekspos" Alze sedikit terkejut, "eh, iya sha. Thanks ya..." Maresha mengangguk. sebelum ia meninggalkan Alze, ia sedikit mengelus paha milik Alze,
yang membuat Alze langsung Turn On begitu saja. hawa yang ia rasakan sekarang, begitu panas.
Alze bergerak kesana kemari dengan gelisah.
"gue horny di waktu yang ga tepat. oh, fuck!." Alze memang sangat lemah kalau soal Maresha. Maresha bergerak sedikit saja, membuatnya Turn On dengan cepat.
Cting...
Cting...
Cting...
Dengan cepat, ia merogoh tasnya, mencari ponselnya yang sedari tadi bergetar. Ia mengerutkan alisnya heran, kenapa Maresha memberinya pesan?
Ekspresinya berubah begitu cepat, saat melihat isi pesan dari sang wanita yang sangat ia sukai
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.