ten

1K 74 6
                                    

[Warning: Explicit Sex Scene]

18+ scene

Under 18 don't read this part, okay?

Thank you







"Yaudah, ka. gua duluan ke mobil, mau naruh barang-barang." Sharka menganggukan kepalanya, "iya, sha. jagain kakak gua."

Maresha langsung bergegas menuju parkiran, untuk menaruh barang-barang yang ia bawa. Tak lama kemudian,

Drrtt...

Drrtt...

Drrtt...

ponsel miliknya bergetar. Ia lihat ke arah ponselnya, dan ternyata Alze yang menelfonnya. Saat itu juga, Marsha langsung mengangkat telfon tersebut.

Maresha's slut.

"hey? kenapa nelfon. aku gabisa nyusul ke toilet kak, I'll wait on my car, okay?"

*Alze starts to moan at the call

"Oh... haha. stop moaning, cepetan keparkiran. aku tunggu didalam mobil."

*still moans with a little beg

"ugh... a naughty girl. berhenti mendesah, sayang. cepetan jalan keparkiran. desah di telinga aku ya?"

Tit... Tit... Tit...









On Maresha's Car





"hi, baby." sapa Maresha saat Alze memasuki mobilnya. Alze benar benar dipenuhi dengan sekujur keringat yang terus terusan membasahi tubuhnya.

Wajahnya yang memerah, dan gerak geriknya yang gelisah, "I can't... uhh.. Mareshaa.." eluhnya saat ia baru saja menduduki dirinya di kursi mobil.

Maresha langsung saja menjalankan mobilnya, lalu mengelus paha Alze dengan tangan kirinya.

"You are such a naughty girl. kenapa desah terus di call tadi?" Alze menggelengkan kepalanya berkali-kali, "aku ga kuat Maresha.. gerah banget."

Jawabannya membuat Maresha terkekeh gemas, "memangnya, aku se hot itu ya? makanya kamu cepet turn on, haha" tanpa Alze sadari, ia mengangguk dengar ucapan Maresha.

Maresha yang menyadari itu pun, sedikit meremas paha milik Alze, karena tak kuasa menahan rasa gemas, dan terus terusan di bayang bayangi oleh suara desahan milik Alze.

sang empunya sedikit melenguh saat pahanya di remas, "eunghh, jangan remas... aku ga kuat"

"sensitive banget kalau lagi horny. ga kuat banget ya? udah ga tahan, ya? mau aku mainin pakai ini, ga?" ucap Maresha, seraya memainkan jari jarinya di hadapan Alze. Alze yang melihat gerakan dari tangan Marsha yang panjang itu, membuatnya susah menelan ludah.


Glek...



Alze melihat ke arah Maresha, dengan tatapan penuh harapan miliknya itu. tatapan nafsunya begitu memburu.

Tanpa berlama lama, Maresha memberhentikan mobilnya di suatu tempat yang lumayan sepi. "kenapa berhenti, sha?"

Tanpa menjawab, Maresha memundurkan jok mobilnya, dan sedikit ia tidurkan.

lalu,

Puk...

Puk...

Puk...


My Lil Sis Loves MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang