fifteen

478 55 16
                                    

Sharka's POV

Setelah selesai makan, aku memutuskan untuk kembali ke kamar dan membersihkan diri.

"Apa yang terjadi padanya? Apa aku terlalu kasar dan jahat padanya?" monologku, sambil membereskan tempat tidur.

Saat ingin beristirahat, aku sama sekali tidak bisa memejamkan mata karena memikirkan Alze. "Apa aku harus menemuinya saja, ya? Ke kamarnya... That's the good choices!" Aku langsung bangun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar Alze.

Saat sampai di depan kamar Alze, aku mulai mengetuk pintunya, sekitar tiga kali aku ketuk, tidak ada jawaban sama sekali dari dalam kamar itu. Akhirnya, aku memutuskan untuk masuk ke dalam kamar Alze, tanpa sepengetahuannya.

Sharka's POV End




"Alze?" Panggilnya dengan lembut, di ranjang sama sekali tidak ada Alze. Matanya memutari sekitar kamat Alze, akhirnya Sharka menemukannya sedang berdiri di balkon kamarnya.

Tanpa ba-bi-bu, Sharka langsung menghampiri Alze, "Ah... There you go, Alze. Kenapa di panggil ga nyaut, hm?" Tanya Sharka, sembari ikut bersandar di pagar balkon, Alze melihat ke arah Sharka, lalu menghadap kembali ke arah depan.

"Ngapain?" Tanya Alze dengan datar, "Siapa? Gua?" Alze mengangguk kecil dan berdehem, "Hm." Sharka tersenyum tipis, "Buat nemuin lo, gua kangen soalnya." Sharka mencolek dagu Alze,

"Ck! Gue ga suka di kangenin sama orang jahat." Orang yang di sebelah Alze pun langsung menatapnya secara intense, "Orang jahat? Siapa? Ada yang jahatin lo? Tell me, je. Biar gua gebukin, gue penggal, gue mutilasi, orang nya." Sharka dengan kesal menjawabnya.

Alze mengerutkan alisnya, "Memang bisa ya, orang ngemutilasi dirinya sendiri?" Sharka terlihat kebingungan, dan sedetik kemudian, ia menyadari apa yang di maksud dengan apa yang di katakan Alze,

"Maksud lo, gua jahat?" Alze mengangguk, berjalan masuk kedalam kamar, tanpa menoleh ke arah Sharka.



Sharka merasa frustasi, "WhatWhat terrible thing makes you like this? Jeee! Oh, Lord..." Sharka pun menghampiri Alze, lalu duduk di samping ranjang miliknya, "Je.. Gara-gara tadi siang ya? Sorry, Je... I didn't meant to,"

"Sorry, kalau siang tadi gua terlalu kasar ke lo, Je. Tapi gua beneran kesel sama lo, gua bener bener ga suka kalau lo terlalu deket sama Maresha, Je. Gua tau lo se suka, se naksir itu sama dia, gua tau, Je. But, please, please, Je... Denger, dan nurut apa kata gua, sekali ini aja, ya?" Ucap Sharka dengan hati-hati, takut jika nanti akan kelepasan seperti sebelumnya.

"Je, look at me and answer all my words."

Alze bersandar di headrest ranjang miliknya, menatap Sharka sedikit lama... Sharka menatap mata Alze balik, dan menaikan satu alisnya, sedikit merasa gemas. "Hm? What's wrong, Je? Do you want to follow up on my previous statement?"

"Mau peluk dulu..." Ucap Alze, dengan suara yang begitu menggemaskan, Sharka tersenyum, "Aku peluk, tapi nurut ya, mau?" Alze mengangguk. Sharka segera merentangkan tangannya, "Come here." Alze masuk kedalam dekapan hangat milik Sharka.

"Jangan tinggalin Jeje kayak tadi siang, Sharka..." Sharka mengangguk, mengelus kepala Alze dalam dekapannya, "Iya, Jeje. Tapi bisa kan bawa mobilnya? walaupun pake tantrum selama perjalanan, hahaha." Sharka tertawa, lucu sekali jika di ingat ingat, apa yang di ceritakan Adera tentang Alze.

"Pasti di ceritain sama Adera, kan? Kok bisa main sama dia? Memangnya kalian deket, ya? I told you before, jangan deket sama temen temen aku, Sharka. Apalagi si Adera Adera anjing itu-"



Plak!



"Awsh.."

"Mulut nya kok nakal? Minta di cipok manja, ya?" Ujar Sharka, "Apa sih, Sharka! Lagi serius juga."

"Iya iya, sorry. Jadi, sebenarnya... Kamu tuh, Jealous, ya? Kita pacaran aja, biar aku ga main, dan ga deket deket temen kamu lagi, gimana?" Alze langsung melepaskan pelukan nya, "Ah! Kocak nih orang nih, dibilang aku naksirnya sama Maresha,"

"Naksirnya sama Maresha, kok minta peluk nya ke aku? Gimana sih, dasar freak." Sharka ingin beranjak pergi dari kamar Alze, namun tangannya di tahan oleh sang pemilik kamar.

Sehingga, Sharka tak dapat menjaga keseimbangannya, saat tangan miliknya tertarik. Ia jatuh tepat di atas tubuh Alze.

Alze yang tertindih pun, memejamkan matanya dengan kuat.


Chup...


Sharka mencium bibir Alze sekilas, "Buka dong matanya. Kalau mau kiss itu bilang, Jeje. Mau cipok ganas ga?"

"Sharka mesuumm!!!" Alze memuku-mukul dada milik Sharka, di bawah sana, saat itu juga, Sharka membengkam mulut Alze, menggunakan bibirnya.

Lumatan lumatan lembut mulai terjadi, Alze yang tadi nya menolak, mulai membalas ciuman dan lumatan dari Sharka.

Suara ciuman, dan sedikit lenguhan terdengar memenuhi seluruh kamar Alze. Untungnya, seluruh kamar di kediaman Algerio sudah di fasilitasi dengan peredam, sehingga tak ada seorang pun yang dapat mendengarnya dari luar.

"Eumh.." Tangan milik Alze sudah melingkar dengan sempurna, di leher milik Sharka, dan tangan Sharka pun tak berdiam diri saja, ia mulai menjelajahi seluruh tubuh Alze, dan berhenti di leher milik, ia sedikit mencekik leher Alze, sebelum ia menciumi seluruh leher Alze.

"Sharka... uhh.."










To Be Continued

My Lil Sis Loves MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang