"Ini buat cor-an yang diatas nih, gue aja dah yang kerjain."
"Iya boleh, tapi ntaran dulu. Gue sama Leehan masih nyelesaiin cor-an yang di luar, nanggung."
Haruto yang mendengar jawaban santai dari Baekseung mendengus kesal. "Maksud gue menawarkan diri buat ikut nguli bareng kalian tuh, biar kerjaannya cepet selesai. Malah di suruh tungguin kalian dulu." balas Haruto geram. "Udah, lo berdua lanjutin aja cor-an yang diluar, biar gue ngerjain yang disini." lanjutnya.
"Ini tuh ngerjainnya harus make tangga, Uto. Harus di pegangin tangganya. Biar gak kejadian hal-hal yang tidak diinginkan." balas Baekseung lagi yang diangguki sama Leehan yang berdiri disebelahnya, tidak menyetujui perkataan Haruto.
"Ah elah, gini doang. Gapapa ini mah, jangan khawatir lo sama gue. Bisa kok ini bisa." ucap Haruto lagi dengan santai sambil mulai mengambil sedikit adukan semen sebelum cowok itu menaiki tangga.
"Ntar lo takabur loh." celetuk Leehan.
Baekseung yang melihat Haruto sepertinya tidak menghiraukan larangan dari mereka pun langsung menarik tangan Leehan untuk keluar dari toilet umum itu. "Udah biarin aja Han, ini anak gak bisa di tegur pake bahasa manusia emang."
Akhirnya Baekseung dan juga Leehan pergi keluar toilet meninggalkan Haruto yang sudah sibuk sendiri dengan pekerjaannya. Setelah tiba di luar, kedua mahasiwa jurusan Teknik Sipil itu kembali melanjutkan pekerjaan mereka yang tadi sempat tertunda.
"Eh Baekseung, tadi gue kan lewat rumahnya pak Asep, terus dari tembok rumahnya kedengaran suara 'tuktuktuk' gitu. Berisik astaga." ucap Leehan ke Baekseung yang tengah sibuk dengan adukan semen yang sedang diratakan ke tembok toilet itu.
"Lagi malu kali. Kan rumahnya beliau mau di renovasi."
Mendengar jawaban dari sang lawan bicara, membuat Leehan seketika mengerutkan keningnya bingung. "Kok malu? Kenapa?" tanyanya lagi.
"Malu kok kenapa? Ya malu."
Leehan dibuat makin bingung, cowok berambut gondrong itu lantas menggaruk kepalanya yang tak gatal saking bingungnya. "Aneh banget malunya pake ngetok-ngetok tembok."
Baekseung yang sudah geram dengan segala pertanyaan bernada polos yang dilontarkan Leehan, seketika meninggalkan pekerjaannya dan menghadap ke Leehan dengan dengusan jengkel. "YA MALU! MEMALU TEMBOK PAKE PALU! LU KIRA MALU DIMANA?! DI EMPANG KESAYANGAN LO?!" ucapnya dengan emosi yang sudah tak tertahankan lagi.
"Ohh..... Memalu tembok..." balas Leehan dengan wajah datarnya, cowok itu bahkan keliatan tak berdosa sama sekali padahal sudah memancing emosi Baekseung di tengah siang bolong yang terik ini.
Tabahkan lah Baekseung Tuhan. Baekseung kuat, Baekseung anak biskuat.
BRUKKK.
"AKKHHH!!! MAMIIIIII!!!"
Baekseung dan Leehan terkejut ketika mendengar suara gedebug yang sangat kencang dari dalam toilet umum. Keduanya sontak langsung melihat ke sumber suara dengan wajah paniknya.
"Lah itu si Haruto beneran di tegur tuhan ta?" Ucap Baekseung sebelum ia dan Leehan bergegas ke dalam toilet untuk melihat keadaan teman sekelompok prokernya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅️] KKN : Kuliah, Kerja, Nyinlok | 0405 line
FanfictionLika-liku dua puluh mahasiswa dan mahasiswi dalam menjalankan KKN --- KKN with: JUNGWON - JIHAN HARUTO - MAY JEONGWOO - YOON BAEKSEUNG - LIZ ALEX - J KYUNGMIN - JAEHEE TAESAN - ARAN LEEHAN - PHARITA JO - DANIELLE JAMES - HIYYIH --- Highest rank: 1 i...