Chapter 18

184 42 16
                                    

Hari Jumat ini adalah hari terakhir untuk dua puluh mahasiswa dan mahasiswi Universitas Nusa Bangsa menjalankan kegiatan KKN mereka. Besok mereka harus membereskan semua barang bawaan juga catatan evaluasi terakhir yang Minggu pagi nya mereka langsung pulang ke kota.

Jujur, hari ini bikin beberapa peserta KKN merasa sedih, salah satunya adalah anak-anak PGSD. Sekolah yang menjadi tempat mereka mengajar mengadakan acara perpisahan kecil-kecilan di ruang kelas 2B saat ini.

"Terima kasih untuk adek-adek sekalian yang sudah membantu para guru untuk mengajar murid-murid di desa kami. Semoga ilmu yang kalian berikan bisa membantu para murid untuk belajar lebih giat lagi. Dan, semoga kalian semua, para mahasiswa, kami doakan kalian selalu sehat serta sukses di masa depan. Amin."

"Amiiinnn." jawab Jihan, Liz, Jaehee, Alex, Danielle, dan para bocah SD yang ada disana. Kelima anak muda tersebut bersalam-salaman dengan Pak Nufus, sang kepala sekolah, dan guru-guru yang hadir disana. Setelahnya, mereka lah yang disalamin anak-anak murid.

"KAK JEYIII!!! HUHUHU..." Salah satu murid yang Jaehee tau namanya adalah Myah itu memeluk pinggangnya seraya menangis. Jaehee mencebikkan bibir lalu menyesuaikan posisi berdirinya agar sejajar dengan anak kecil itu, "Myah, jangan nangis..."

"Kak Jeyi nanti kesyini lagi, kan? Hiks..." ujar Myah sambil mengusap air matanya. Jaehee tersenyum lalu menganggukkan kepala. "Nanti kakak usahain dateng kesini lagi, yaaa."

"Hiks— Ini Miyah ada pelmen buat kakak." ucap Myah dengan aksennya yang masih cadel, Jaehee menerima permen itu kemudian mengelus rambut si anak kecil.

"Makasih banyak, yaaa."

Pindah ke sebelah, ada Liz yang nangis bareng Echa. Ketua geng versi cewek nya para bocil kematian.

"KAK LILI— HIKS... KAK LILI TINGGAL DISINI AJAAA!!! DISINI BANYAK COWOK YANG GANTENG, KOK!!!" ujar Echa membuat Liz sontak tertawa. Ia mengusap air matanya kemudian menggelengkan kepala, "tapi kakak harus ngelanjutin kuliah... Kamu yang baik disini, ya. Jangan berantem terus sama kembaran kamu!"

Echa menyengir sebentar kemudian manyun lagi. "Kak Lili jangan lupain aku, ya."

"Iya, kakak gak akan ngelupain kamu, kok." jawab Liz. Ya gimana bisa lupa, Echa aja sering bikin dia bolak-balik ngadep orang tua murid lain gara-gara anak kecil itu suka usil ke warga sekolah.

Geser dikit, ada Alex yang lagi dikasih satu toples kue kering sama Maki.

"This is for you, bro. Thank you for teaching me and make me have the best score in final exam." ujar Maki dibalas acungan jempol oleh Alex. Kekasihnya Jei itu menepuk bahu Maki beberapa kali seraya mengucapkan terima kasih. Maki pun beralih ke Danielle, bocah itu juga menyerahkan satu toples kue kering ke Danielle.

"Nah, this is for the most beautiful teacher ever! Thank you for teaching me, Miss Danielle." ucap Maki membuat Danielle tersenyum lebar seraya mengambil toples kue kering yang disodorkan Maki. "Thank you so much, Maki. Don't forget to increase your English score, ok?"

Maki membalasnya dengan acungan jempol. Dan tiba di bagian ujung, ada Jihan yang lagi ketawa karena ucapan ngaco nya Daniel.

"Ibu Guru ngajar disini aja!!! Biar bisa Daniel liat-liat terus Ibu Guru gak deket sama kakak cowok yang pendek itu!!!" ujar Daniel. Ye, untung aja Jungwon gak ada disitu, cil.

Jihan kembali tertawa, ia pun mengusap rambut Daniel yang lepek karena keringat kemudian mencubit pelan pipi tembam bocah laki-laki itu.

"Kakak harus pulang soalnya kakak masih punya banyak tugas kuliah. Nanti, kalo kakak udah selesai sama semua tugas kuliah kakak, kakak balik kesini buat ketemu sama Daniel. Jadi, Daniel jangan nangis, ya? Kalo Daniel nangis nanti diketawain Jihoon, loh. Mau emang diketawain Jihoon?"

[✅️] KKN : Kuliah, Kerja, Nyinlok | 0405 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang