Isi dalam Wattpad dan novel ada banyak perubahan. Tentunya di novel lebih lengkap daripada di Wattpad.
Info beli novelnya bisa langsung ke Instagram aku ya!
@senjakuindah_12
@nur_amal12
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di pagi hari cerah dengan sinar matahari yang masuk menembus jendela. Terlihat seorang gadis mulai terusik tatkala sinar itu mengenai wajah cantiknya.
Perlahan ia mengerjapkan matanya dan merubah posisinya menjadi duduk sambil bersandar di sandaran kasurnya, ia melirik handpohonenya yang sedari tadi bergetar.
"Halo."
"Vi, lo mau nggak temenin gue beli kado buat Monica?" terdengar suara seorang gadis di sebrang sana, yang sudah di pastikan gadis itu adalah Dian.
"Oke gue mandi dulu, ketemu dimana?"
"Gue ke rumah lo, abis itu kita ke mall bareng."
Viona langsung memutuskan panggilan tersebut tanpa menjawab ucapan Dian. Viona memang gadis yang malas basa-basi jika tak perlu, menurutnya itu hanya membuang-buang waktu saja.
Viona pun beralih mengambil handuknya lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk memulai ritual paginya. Kurang lebih 20 menit berlalu, ia sudah siap dan langsung turun ke bawah untuk sarapan sebelum berangkat ke Mall bersama Dian.
"Pagi Non Viona, sebentar ya Bibi siapkan makanannya," ucap Bi Iyem tersenyum ramah
"Pagi juga Bi, Bibi masak apa?" tanya Viona juga tersenyum ramah. Baginya Bi iyem sudan ia anggap sebagai ibunya sendiri, karena beliau lah yang merawat Viona dan lucas sedari kecil di saat kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya seingga lupa memberi kasih sayang terhadap kedua anaknya.
"Maaf Non, Bibi cuma masak sayur sama ikan goreng. Bahan masakan di kulkas sudah habis."
Viona menepuk jidatnya pelan. "Ahh, yaampun Bi, maaf, Viona lupa ngasih uang bulanan. Sebentar ya Viona ambil di kamar dulu." Viona lalu berlari menaiki tangga untuk ke kamarnya. Ia lupa jika sekarang orang tuanya sudah tidak tinggal di sini lagi, jadi otomatis tidak ada yang memberikan Bi Iyem uang bulanan. Untungnya semalam ayahnya sempat mengirimkan uang pada Viona, dan mulai hari ini juga Viona yang mengatur keuangan mereka.
"Ini Bi, maaf ya, saya lupa kalau mulai sekarang saya yang ngasih uang bulanan, bukan mama lagi." Viona memberikan uang belanja bulanan pada Bi Iyem.
"Iya Non, silahkan di makan makanannya."
Viona mengangguk lalu menyantap masakan Bi Iyem dengan lahap, walaupun cuma sayur bening dengan ikan goreng. Tapi, menurut Viona ini adalah makanan paling enak. Viona memang terbiasa hidup sederhana, walaupun harta kedua orang tuanya yang berlimpah gadis itu tidak pernah boros karena sejak kecil dia di didik oleh Bi iyem jadi anak yang hemat.