"Tandanya?" Tanya Reuben, senyum seringai menghiasi bibirnya. "Aku menginginkan kamu." Jawabnya sendiri pula.
Minley mengerutkan keningnya, kejadian ini terus berulang, ia merasa tidak menyuarakan apapun bahkan menggerakkan bibirnya pun tidak, tapi mengapa Reuben seakan selalu bisa mendengar suara hatinya? Kamu mendengar aku? Tanya Minley dalam hati.
Reuben secara mengejutkan mengangguk. "Aku mendengar kamu. Aku mendengarnya..." Tegas Reuben.
Minley membelalakkan matanya lebar. "Tidak mungkin!"
"Apa yang tidak mungkin? Aku bisa mendengar apa yang kamu ucapkan dalam hati?"
Minley kesal, Reuben seakan tengah mengejeknya!
"Aku tidak mengejek kamu, Minley. Awalnya aku pun heran, tapi ini juga bukan kemauanku, kemampuan ini hadir begitu saja." Jelas Reuben.
"Ini tidak adil!" Minley merasa dirinya ditelanjangi oleh Reuben!
Reuben terdiam seraya terus menatap Minley. "Kalau bisa memilih, aku lebih memilih kamu yang bisa mendengar suara hatiku, agar kamu tahu dan percaya. Bagiku hubungan kita nyata, perasaanku pun padamu... Nyata."
"Mulai dari kapan kamu menyadari kamu bisa mendengar... Suara itu?" Alih-alih menggunakan kata suara hati, Minley memilih untuk menggantinya.
"Kemarin." Jawab Reuben santai.
"Tapi... Bagaimana bisa? Apa yang kamu lakukan? Ah... Bawa aku ke tempat orang yang memberimu kemampuan ini!" Ujar Minley berapi-api, lebih ke kesal.
Reuben sejenak terdiam, tak lama setelahnya ia seakan mendapat ilham untuk memanfaatkan situasi ini. "Oke... Aku setuju membawa kamu kesana tapi dengan syarat, Minley."
Minley mendelik sebal ke arah Reuben. "Apa?"
"Besok temani aku, family gathering."
"TIDAK!" Tanpa memikirkan terlebih dulu, Minley dengan tegas segera menjawab. Acara-acara tersebut adalah hal yang paling dihindari Minley.
Seperti sudah menduga jawaban Minley, Reuben menatap Minley dalam. "Yakin?" Tanyanya dengan alis yang diangkat sebelah, menantang.
"IYA!" Lagi, Minley menjawab dengan tegas tak terbantahkan.
Reuben menganggukkan kepala seraya mendekatkan wajahnya pada telinga Minley kemudian berbisik. "Baiklah, kamu mungkin tidak keberatan kalau aku tahu apapun yang sedang kamu pikirkan, kamu... Tidak ada yang bisa kamu tutupi lagi dari aku, Minley."
Setelahnya Reuben berlalu, dalam hati Reuben berhitung satu... dua... Sampai akhirnya...
"Tunggu!"
Langkah Reuben terhenti, senyum puas menghiasi wajahnya, menunggu Minley menghampirinya.
Derap langkah tidak sabar dari Minley membuat Reuben semakin senang meski nantinya Minley akan marah bila tahu yang sebenarnya.
"Kamu tidak malu mengajak aku pergi ke acara itu, ha?"
Reuben menatap Minley dalam untuk kesekian kalinya. "Malu? Apa yang membuatku malu mengajak kamu, Minley?" Reuben meraba lembut bekas luka bakar di wajah Minley yang entah mengapa Minley biarkan begitu saja tanpa menghalau. "Luka ini merupakan bukti masa lalu kamu yang tidak ingin kamu ubah. Aku menerimanya, seluruhnya. Bagaimana dan apapun itu kamu."
Reuben tersenyum tipis, tipe senyuman yang diam-diam Minley sukai. "Ini kan alasan kamu enggan menerima aku selain aku yang juga mencintai Runa?"
Minley terdiam, tebakan Reuben tepat meski tidak sepenuhnya.
"Aku sebutkan hanya itu karena kini kamu tahu, aku sudah memiliki perasaan ke kamu."
Sial! Umpat Minley dalam hati.
Reuben terkekeh. "Sial, hm?"
Minley memilin bibirnya gelisah dan itu terbaca jelas oleh Reuben.
"Kamu mau terus seperti ini? Dimana perasaan kamu terbaca jelas olehku?" Reuben merasa diatas angin atas kemampuannya ini.
Minley menatap Reuben dengan pandangan selidik. "Tapi... Ada yang aneh disini, kenapa pernyataan dan tindakan kamu mengenai ini bertolak belakang? Kamu sempat berkata ini bukan kemauan kamu, bahkan kamu juga berkata bahwa lebih memilih agar aku yang bisa membaca suara itu? Tapi kamu juga tidak mengelak saat aku mengira kamu menemui seseorang untuk mendapat kemampuan ini. Di bagian manakah kamu jujur soal ini?"
Reuben meneguk ludahnya, segera memikirkan alasan serta jawaban yang tepat. "Soal kemampuan ini, memang bukan kuasaku, kan? Aku pun penasaran, bagaimana bisa bukan kamu yang bisa membaca suara hatiku tapi malah aku yang bisa membaca suara hati kamu? Bukankah lebih baik kita pergi bersama untuk tahu jawabannya?"
#
07 Agustus 2023 - 09:57
Terima kasih,
Salam,
Kalingagnia

KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTSTRINGS
FantasíaKisah harmonis dari cinta segitiga antara Minley, Reuben dan Runa.