Isi dalam Wattpad dan novel ada banyak perubahan. Tentunya di novel lebih lengkap daripada di Wattpad.
Info beli novelnya bisa langsung ke Instagram aku ya!
@senjakuindah_12
@nur_amal12
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana riuh di kantin terdengar sangat jelas, para siswa dan siswi SMA bhinabakti sedang menikmati makan siangnya. Ada juga yang hanya ribut dan mengganggu temannya yang lain seperti di meja yang ada pojok kanan, di sana terlihat Elvano bersama teman-temannya yang sedang menikmati makan siang, sedangkan Bara yang selalu menganggu Dion.
"Aelah lo ngapain sih duduk di kursi gue, noh banyak yang lain. Sana-sana!!" usir Dion saat Bara menduduki kursinya sambil membawa semangkuk soto.
"Emangnya disini ada nama lo, lagian kursi disini bebas mau di dudukin sama siapa, lo aja yang ribet," jawab Bara sewot sambil menyantap soto kesukaannya.
Dion bersiap melayangkan satu pukulan ke arah Bara namun tangannya di cekal oleh Felix. "Ngapain sih ribut mulu heran deh gue, setiap kali kita kumpul kayak gini kalian selalu berantem. Gue kawinin aja lu berdua," Felix mengomeli mereka berdua.
“Heh! Enak aja main ngawinin gue aja, gue masih normal, maunya sama Neng geulis,” ucap Dion.
“Idih, siapa juga yang mau sama titisan dajjal kayak lo, gue juga masih normal gila!” balas Bara.
"Udah,udah, makan tinggal makan, gausah banyak bacot kalian!" lanjut Felix.
Berbeda dengan mereka bertiga yang selalu ribut dimanapun mereka berada, di depan mereka Angkasa dan Elvamo hanya diam sambil memainkan ponselnya tak ada salah satu diantara mereka yang membuka suara membuat ketiga sahabatnya yang tadi beradu mulut itu hanya menghela napas.
"Gausah dipikirin mulu tu cewe bro, masih banyak yang lain. Kok bisa seorang Angkasa wijaya galauin satu cewe doang," ucap Dion yang tau kenapa sahabatnya itu diam karena masih memikirkan kejadian beberapa hari yang lalu, akhir-akhir ini Angkasa memang terlihat seperti orang galau, padahal ini pertama kalinya ia jatuh cinta pada seorang wanita tapi wanita itu sudah memiliki pacar.
Angkasa hanya mengangguk lemah dan masih memainkan ponselnya. "Tapi gapapa juga sih, kalau lo mau sikat tu cewe, soalnya pacarnya juga bukan siswa sini," ucapan Bara membuat teman-temannya terkejut.
"Gila lo, coba lo di posisi cowoknya, kalo cewek lo di ambil gimana perasaan lo." Sewot Dion menjitak kepala Bara.
"Awsss sakit njing," umpat Bara mengelus kepalanya.
Mereka berlima melanjutkan makan siangnya walaupun sesekali Bara membuat keributan dengan otak dangkalnya itu.
Tanpa mereka sadari sedari tadi gadis yang ada di ujung kantin mengepalkan tangannya kuat saat mendengar ucapan mereka, karena suaranya yang cukup keras hingga anak-anak di kantin dapat mendengar ucapan Bara dengan jelas.
Viona meremas tangannya kuat karena kesal dirinya jadi bahan olokan dari teman-teman Elvano.
"Gausah dipikirin Vi, mereka emang suka gitu," Monica mengelus tangan Viona.
"Iya nih, mereka emang suka ribut kalo di kantin, makanya gue males kalo ada mereka," Dian juga ikut kesal dengan keberadaan Elvano dan teman-temannya itu.