Part 9

484 66 9
                                    

Part 9
(He hates Her)
——————————————————————-

Sudah seminggu lebih sejak Sofie diusir dari kediaman keluarga Winston dan sudah satu minggu lebih pula Sofie menghabiskan hari-harinya yang sederhana bersama anak panti asuhan.

Walaupun Sofie hanya tinggal di rumah keluarga Winston dalam waktu singkat tapi dia sudah terbiasa dengan kehidupan mewah. Entah itu dengan interior mansion, taman, makanan, bahkan kebiasaan orang-orang di sana. Tapi Sofie yang awalnya begitu terkesan dengan dunia emas itu tidak merasa ingin kembali ke sana lagi.

Mungkin karena perlakuan yang sangat dingin, penyiksaan, bahkan sorot kebencian yang mereka sorotkan pada Sofie membuatnya lupa bahwa panti asuhan adalah tempat yang sangat hangat.

Semua orang menerimanya, bermain dengannya, saling membantu sama lain. Walaupun tidak ada makanan mewah dan hanya ada lauk sederhana, tapi rasanya sangat nikmat tidak seperti makanan basi yang pernah pelayan Winston berikan padanya. Dan yang paling penting adalah tidak ada Rexion yang selalu mencari cara untuk membully psikis dan fisiknya.

"Sofiee! Sofiee ...! Habis menjemur baju kamu akan menemani kita bermain di pantai kan? Kamu sudah janji loh!"

Viona dan beberapa ada anak panti asuhan lain yang berumur 4 tahun berjingkat-jingkat kecil mengitari tubuh Sofie yang sedang menjepit pakai basah di jemuran.

Mereka terkikik satu sama lain sambil memainkan dress hijau sederhana yang Sofie pakai.

Melihat kelakuan mereka yang sangat manis, Sofie mengambil keranjang yang sudah kosong lalu ikut tersenyum oleh mereka.

"Iya, ayo kita ke pantai sekarang! Tapi, kalian semua sudah mandi kan? Kalau belum Elioth bakal ngomel, loh."

"Sudah!"

"Sudah, dong!"

"Aku sudah mandi tadi setelah Pia selesai mandi!"

Semuanya menjawab dengan bersemangat tapi hanya Viona yang hanya diam-diam cengengesan di tempat. Dari sana Sofie sudah menebak kalau dia satu-satunya orang yang belum mandi.

"Viona?" panggil Sofie dengan mata menyipit, penuh selidik.

"U-uh, aku memang belum mandi. Soalnya air panasnya sudah habis." Viona beralasan. Dia adalah satu dari sekian banyaknya anak panti asuhan yang paling benci mandi air dingin. Jadi wajar kalau dapat antian terakhir, mereka tidak dapat air hangat.

"Huuu, Viona kenapa belum mandi?"

"Ih, bau kak Viona."

Anak-anak mulai mengejeknha membuat Viona bersemu malu.

"Aku janji akan segera mandi setelah main ke pantai! Sofieee, huee aku boleh main bareng, kan? Tolong jangan bilang pada Elioth!"

Karena Sofie sendiri juga hanya anak kecil berumur 7 tahun, dia bisa memahami rasa frustasi Viona kalau jadi satu-satunya orang yang ditinggal main sendiri karena belum mandi.

Menghembus nafas, "Ya sudah, deh. Tapi kali ini saja, ya."

Viona bersorak senang.

"Ayo, Sofie! Ayo!" anak-anak panti asuhan mulai menarik-narik tangannya, tak sabar bermain bersamanya ke pantai.

"Iya, iya," Sofie terkekeh geli dan terus mengikuti kemanapun mereka membawa.

Saat Sofie dan anak-anak yang lain turun dari loteng tempat jemuran, mereka berjalan menuju ruang depan, dan tiba-tiba langkah mereka terhenti saat melihat ada tamu yang duduk manis di ruang tamu bersama Elioth yang sedang menundukkan kepala.

Claiming You BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang