Part 3

709 90 5
                                    

Malam ini hujan turun dengan begitu derasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini hujan turun dengan begitu derasnya. Bunyi rintikan hujan yang mengetuk jendela kamar membuat Sofie terbangun dari tidurnya.

Ia tidak dapat memejamkan mata kembali dan memilih menurunkan kakinya dari kasur.

Sofie berjalan kearah jendela dan menatap pemandangan luar yang gelap gulita. Kalau bukan karena lampu jalan, Sofie tidak akan bisa melihat pepohonan yang menari karena angin atau kerlipan embun hujan yang menempel di jendela.

Nafasnya berhembus pelan. Ia menumpu wajah diatas bingkai jendela tanpa melepaskan sedetikpun pandangannya dari kaca.

Tiba-tiba ia merindukan teman-temannya di panti asuhan. Ia merasa brengsek karena baru mengingat mereka setelah beberapa minggu berlalu, itupun karena situasinya sedang susah dan menderita.

"Aku ingin bertemu Kak Elioth ..." gumam Sofie pelan.

Elioth adalah kakak tertua yang ada di panti asuhan. Umurnya 15 tahun dan dia lah yang bertanggung jawab merawat anak-anak panti asuhan.

Pria itu adalah sosok yang lembut dan hangat tapi sayang mudah sakit-sakitan.

Sofie jarang bisa bermain dengan Elioth. Misalnya seperti hujan sekarang. Biasanya Sofie dan anak-anak lain akan bermain hujan-hujanan sampai basah kuyup dan masuk angin. Tapi Elioth lebih sering menonton adik-adiknya bermain.

Setiap kali diajak, anak itu selalu beralasan malas mandi, walaupun Sofie tau dia pasti mau bermain juga. Mungkin dia berbohong karena harus menjaga citranya yang dewasa dan bijaksana di depan adik-adiknya atau karena tubuhnya mudah sakit. Mungkin juga keduanya.

Sofie tidak tau darimana muncul keberanian, tapi tiba-tiba saja hatinya terdorong untuk keluar kamar dan menyusul teman-teman panti asuhannya.

Tekadnya telah bulat.

Kalau Sofie ingin menemui mereka, sekarang adalah waktu yang tepat. Tidak akan ada orang yang tau ia menyelinap keluar karena semua sudah tidur. Dan setelah itu ia bisa kembali ke sini sebelum ada yang sadar.

Di akhir cerita, Sofie memutuskan untuk benar-benar keluar dari rumah.

Sayang sekali ia tidak menemukan payung atau jas hujan di kamarnya. Tapi itu tidak masalah, justru bagus karena sudah lama ia tidak main hujan-hujanan.

Untung saja jarak rumah keluarga Winston tidak terlalu jauh dari panti asuhan. Walaupun tidak bisa dibilang dekat namun Sofie bisa menempuh dengan berjalan kaki.

Kecipak!

Sofie merasa hidup ketika kakinya melompat pada genangan air.

Kepalanya menengadah ke atas langit dan membiarkan rintikan hujan menggelitik wajahnya.

Ia tersenyum puas, "Ayo pergi sekarang."

Claiming You BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang