Keping 27

11.3K 308 13
                                    

Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta

Pesawat yang ditumpangi oleh Salma dan Rony baru saja mendarat dengan sempurna di tempat tujuan. Salma dan Rony lanjut mengambil barang-barang, keduanya dijemput oleh Bang Edo. Setelah mengecek kelengkapan barang, keduanya langsung menghampiri Bang Edo. Salma menggandeng lengan Rony karena kedua tangan Rony membawa koper milik mereka. 

Rony menangkap keberadaan Bang Edo dan mobilnya. "Bang" Rony melambaikan tangan

Bang Edo menghampiri Rony untuk membantu membawa koper. "sini gua bantu bawa"

"wess tumben lo pengertian tanpa disuruh, Bang" ledek Rony.

"Rony ih gaboleh gitu, makasih ya Bang udah jemput" Salma menepuk bahu Bang Edo.

"Emang bu boszt terbaik, sama-sama Sal" 

"Dih, alus lo sama bini gua, coba aja sama gua ngajak berantem mulu heran" protes Rony.

"Ya Allah udah ah, jangan berantem. Baru juga sampek" Salma mencoba menengahi keduanya.

"maap Sal abis laki lo mancing. Yuk balik"

Setelah koper dan barang lain masuk ke bagasi, mereka langsung berlalu dari bandara. 

'Ca, kamu mau makan dulu nggak?" 

"kita langsung ke rumah sakit aja yu Ron, aku pengen ketemu Bunga" Salma mengatakan dengan nada memohon.

"Jangan sekarang, Sal. Bunga belum begitu stabil, dia masih labil-labilnya" Bang Edo memberikan saran.

"tuh dengerin, Ca. Aku tau hati kamu sebaik itu, cuma pikirin juga keselamatan kamu di sana Ca. Aku gamau sampai kamu kenapa-kenapa karena Bunga"

"huft" Salma membuang nafas dengan kasar.

"gaboleh buang nafas kaya gitu ah, gabaik sayangg. Nanti kalau Bunga udah lebih calm down aku janji anter kamu buat jenguk dia" Rony memberikan ketenangan pada Salma.

"nah lo tenang aja Sal, Bunga ditangani dengan tepat kok. Lo sekali-kali jangan terlalu peduli banget Sal sama dia. Jangan terlalu baik jadi orang, ntar lo dimanfaatin, Sal" Bang Edo memberikan sedikit peringatan untuk Salma.

"Ya perbuatan jahat gaperlu dibalas jahat, Bang. Kalau gua jahat, apa bedanya gua sama dia" Salma membela diri.

"Ca udah ya sayang, Bunga aman"

"oiya bang, si Diman gimana? dia juga harus bertanggung jawab atas ini semua dong, dia juga andil di dalamnya" ucap Salma.

"Nah untuk Diman kemarin udah dipanggil sama pihak yang berwajib, tapi sayang dia lolos karena menurut polisi dalang semuanya tetap Bunga" Bang Edo menjelaskan.

"loh gabisa gitu dong, Bang. Ini ga adil, kasihan Bunga nanggung sendirian" 

"Udah nanti kita bahas lagi, sekarang kita pulang dulu ke rumah ya, kerumah kita" 

"Loh kita ga balik ke apart Ron? kan barang-barang kita masih di apart" Salma kebingungan.

"Aman Sal semua udah berpindah ke rumah kalian, kemarin dibantu sama papa mamanya Rony plus abang dan adek Rony" jelas Bang Edo

"loh kok aku gatau sih"

"Sengaja, Ca supaya kamu ga kepikiran, pokoknya kamu terima beres" Rony tersenyum ke arah Salma.

"ih kasihan dong mama papa, Ron. masa mereka yang bantu kita pindahan" 

"Mama papa cuma mantau doang, Ca. Amannn, yang kerja Diva, bang jo, bang gef" 

"hmmm baiklahhh" 

Rumah Salma dan Rony

Kawasan Pondok Indah

PelangikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang