Sinar mentari menyelinap masuk ke kamar Salma dan Rony. Salma mengerjapkan matanya, dilihatnya suaminya masih terlelap dengan posisi memeluk dirinya. Salma bersyukur malam tadi Rony tidur dengan nyaman tanpa gangguan mual, tampaknya suaminya itu sudah bisa mengendalikan rasa mualnya.
Salma mengelus pipi Rony. "ganteng amat siii, kalau tidur gini jadi keliatan bayik mukanya" Salma terkekeh pelan.
Salma perlahan melepas pelukan Rony karena ia harus menyiapkan sarapan untuk suaminya. Salma bergegas turun ke dapur setelah mencuci mukanya dan menggosok gigi. Sudah dua hari ini rumahnya bertambah penghuni yaitu Bi Ira dan Pak Dadang. Salma menghampiri Bi Ira yang tengah sibuk dengan masakannya.
"Pagii bii" Salma menyapa Bi Ira. "wangi banget masakannya, Bi. Saya jadi laper" ucap Salma sembari melihat masakan Bi Ira di atas kompor.
"pagii, Non. Hehe sabar ya Non sebentar lagi matang masakannya" ucap Bi Ira dengan senyuman yang merekah.
"Saya bisa bantu apa nih Bi?" tanya Salma.
Bi Ira menggeleng. "Non Salma duduk saja, bibi udah buatin susu hamil buat non Salma di meja makan" Bibi menunjuk sebuah gelas berisi susu di meja makan.
Salma mengikuti arah yang ditunjuk Bi Ira. "MasyaAllah bii, terima kasih banyak ya. Saya bangun sudah siap semua masakan dan printilannya" Salma memeluk Bi Ira.
"aduh non, saya masih bau dapur" ujar Bi Ira.
Salma terkekeh. "gapapa bi, bau dapur itu aroma favorit. Kalau gitu aku ke ruang keluarga dulu ya Bi" ucap Salma.
Salma berjalan menuju meja makan untuk mengambil susu buatan bibi, setelah itu Salma memilih bersantai di ruang keluarga. Salma menyandarkan tubuhnya di sofa dan meluruskan kakinya.
Salma mengelus perutnya yang mulai membuncit. "pagi kesayangan mica, pagi ini mica kasih kamu susu dulu ya sambil menunggu sarapannya siap. Nanti mica makan yang banyak biar kamu sehat" Salma berbicara kepada bayi dalam kandungannya.
Salma pun meminum susu yang tadi dia bawa dari meja makan. Tak butuh waktu lama, susu itu sudah tandas. Sejauh ini makanan apapun bisa diterima oleh tubuh Salma, berbanding terbalik dengan Rony yang mengalami mual muntah. Salma hanya akan merasa mual ketika dia lapar.
Saat sedang bersantai tiba-tiba Rony menghampiri Salma dengan bibir cemberut dan kaki dihentak-hentakkan seperti anak kecil. Salma hanya bisa menahan tawanya, akan ada drama apalagi dari suaminya pagi ini.
Rony langsung menidurkan kepalanya di paha Salma, sedangkan kedua tangannya sudah melingkar di perut Salma.
(Gambaran Sofa Ruang Keluarga Salma Rony by Pinterest)
Salma membelai rambut Rony. "kenapa siii papi onyyy ini, pagi-pagi udah ditekuk aja mukanya? coba cini ceritaaaa" ucap Salma dengan nada lucunya.
"abis kamu ninggalin aku mulu, hobi banget deh ninggalin suaminya tidur sendiri" keluh Rony. "adek bilang dong sama micanya, kan papi mau ditemenin terus" ucap Rony di depan perut Salma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangiku
FanfictionCerita ini hanya fiktif belaka. Cerita yang ada di dalamnya merupakan sebuah haluan fans yang berharap menjadi doa baik untuk keduanya. Cerita ini merupakan kisah Salma dan Rony setelah selesai dari ajang pencarian bakat dan mulai terjun ke dunia e...