Keping 53

8.2K 348 50
                                    

Now Playing

Nagita Slavina - Hadiah Tuhan

Happy Readingg 😘

Iya iya update, awas aja ga rame ya kelyen udah diturutin👊

___________

Ruang Persalinan, 26-03-2026

11.00 WIB

Salma terus merapalkan dzikir untuk mengurangi rasa sakitnya, walaupun sesekali masih menyeringai.

"Astaghfirulloh, Ya Allah, Allahu Akbar" rintih Salma sembari meringis kesakitan.

Rony dengan setia menggenggam tangan Salma dan mengelus pucuk kepala Salma. "Sabar ya sayang, yang kuat ya sayang. Sebentar lagi kita ketemu adek" tutur Rony.

"shhhh, awwww Dokkk saya udah gakuat dok, udah pengen ngeden banget" tutur Salma.

Dokter itu sudah bersiap. "oke Bu, kakinya ditekuk yaa, matanya jangan merem tapi dibuka dan fokus ke perut. Pas ngeden giginya iii seperti ini ya" Dokter Ivan memberikan intstruksi. "kalau dateng mulesnya, ambil nafas terus dorong ya, pant*tnya jangan diangkat ya" titah Dokter.

Salma mengangguk paham, tak lama kemudian rasa mules kembali datang. Salma langsung menarik nafas dan mendorong sekuat tenaganya. "Huuuuhhhhhh haaahhh, hufttt Astaghfirulloh, argghhhhhhh, emphhhhh"

"okee, bisa yuu sambung lagi pinter nih maminya" tutur Dokter.

Salma menarik nafas kembali dan mendorong. "shhh huuuhh hhaaa, huftttt, eeeghhhhhh, emphhhh"

"pinter, oke istirahat duluu yaa" Dokter memberikan instruksi.

Rony memberikan minum untuk Salma menggunakan gelas dan sedotan.

Air mata Rony sedari tadi sudah menetes melihat perjuangan Salma. Rony mengelus perut Salma. "Adek, papi tau di dalem situ nyaman, tapi adek harus tau di luar sini banyak hal-hal indah yang menanti adek. Di sini banyak yang nungguin adek loh, jadi kerja sama ya dek sama mami. Kita satu tim ya sayang" Rony mencium perut Salma.

Salma memperhatikan Rony. "Masss" lirihnya.

Rony menatap Salma, lalu tangan Salma terulur menghapus air mata di pipi Rony. "jangan nangis dongg, nanti aku sama adek ikutaan sedih" tiba-tiba mulas itu datang kembali, Salma langsung mengernyit. "shhhh ahhhh, huuuhhh haaahhhh, erghhhhhhhhh, huuff haahhh erghhhhhhhh" Salma mengambil nafas dan mendorong sekuat tenaganya.

"pinter Bu, oke ini kepalanya udah mau keluar, jadi pelan-pelan ya, biar ga robek" tutur Dokter. "oke ambill nafassss"

Salma mengambil nafas. "dorongg' titah Dokter.

"erghhhhhhhhhh ahhhh, ss-sakit dokkk, Ya Allah gakuat" rintih Salma.

"bisa ayo bisa sedikit lagi yaa" ucap Dokter.

Rony menciumi wajah Salma. "Bismillah sayang sedikit lagi yaaa"

Salma mengangguk lemas lalu kembali menarik nafasnya. "arghhhhhhhhhhhhhh"

"ooeeeekk oeeekkk oeekkk" suara tangisan bayi menggema di seluruh ruangan hingga luar ruangan bersamaan dengan erangan Salma yang terakhir.

"Selamat bayinya perempuan dan sehat tidak ada kekurangan suatu apapun" ucap Dokter sembari mengangkat bayi mungil itu ke arah Salma dan Rony.

"Alhamdulillah" lirih Salma dan Rony bersamaan keduanya menumpahkan haru mereka dengan menautkan dahi keduanya. "makasih Ca, makasihhhh" Rony mencium kening Salma.

PelangikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang