[05] ▪︎BELAVIA BELARRUS AIRLINES

41 5 1
                                    

Happy Reading and Vote Comment

(H-1 Jam)

"maksudnya bom apa?" kaget Naufal setelah mendengar penuturan dari Alfian.

"gue awalnya juga kurang yakin bang" timpal Alfian dengan perasaan khawatir. "tapi pas gue dengar ada suara aneh di dekat mesin belakang pesawat dan setelah gue lihat dengan pasti itu benar-benar bom bang"

Naufal dan Dirgha sontak saling bertukar tatapan gelisah.

"bom itu darimana? siapa yang taruh di mesin pesawat ini?" pertanyaan Dirga langsung diberi gelengan oleh Alfian.

"gue juga ga tau bang"

Sial. Begitu sungguh sial.

"Mayday, mayday" panggil Naufal yang berusaha untuk tetap menghubungi tower controlling Jakarta.

"Alfian, lo ke luar, tenangin semua penumpang agar tidak khawatir—"

"mereka semua sudah gelisah" potong Elea yang ikut masuk ke ruang Pilot. "ada getaran hebat di sisi sayap sebelah kiri" tuturnya yang kali ini membuat Naufal dan Dirgha kembali melempar tatapan kaget.

DUAARR!!

"HAAHHH!!" teriakan histeris membuat para penumpang yang duduk disebelah kiri kompak melihat ke luar jendela pesawat.

Getaran yang begitu kuat, dimana terlihat dari luar pesawat mesin di sayap kiri sudah mulai terbakar dan membuat pesawat tidak seimbang antara sebelah kanan dan kiri.

"Elea Alfian! kembali ke belakang dan tenangkan para penumpang" perintah Dirgha dimana Alfian langsung mengangguk sambil membantu Elea untuk segera berdiri.

"anjir" gelisah Gema ketika melihat mesin di sayap kiri mulai terbakar.

"Dok" panggil Jidan dengan perasaan khawatir akan keselamatannya.

"PRAMUGARI!" sebuah teriakan keras membuat perhatian para penumpang langsung tertuju ke salah satu orang yang berusaha untuk tetap berdiri tegak. "ada masalah apa ini? kenapa pesawat ini tidak berjalan dengan normal?! kenapa harus selalu ada getaran!? memangnya kalian ingin membunuh kami apa!?"

"Bapak, tolong tetap tenang dan jangan berdiri" ucap Elea yang baru keluar dari ruangan pilot dan berusaha untuk menenangkan pria yang cukup umur di depannya.

"HAHH!" tepisan kasar membuat dorongan kasar kepada Elea.

Brukk!

Lami yang melihat benturan kepala dari pramugari itu langsung membulatkan matanya lalu melihat ke arah pria itu dengan tajam.

"mana bisa saya tenang kalau penerbangan pesawat ini kacau!!" marahnya.

"ahh" ringis Elea sambil memegang kepalanya yang habis terbentur oleh tumpulan kursi.

"El—" Alfian beralih melihat ke arah pria itu. "Pak, mohon tetap tenang dan percayakan kepada Capten yang membawa pesawat ini"

THE LOST BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang