Happy Reading and Vote Comment
•
•
Hari yang semakin gelap, membuat Dirgha dan Gema yang berada di dekat pantai berniat untuk membuat api unggun di tengah dinginnya malam.
Rein membersihkan tangannya yang terlihat kotor karna serbukan dari kayu. Kedua matanya juga sesekali melihat ke dalam hutan yang terlihat sangat gelap.
"kenapa mereka ga datang-datang?" gelisah Rein yang menunggu kehadiran orang yang menulis pesan itu di sebuah batu.
"lo benar" celetuk Gema yang ikut melihat ke dalam hutan, berharap seseorang akan segera muncul dimatanya. "mereka ga kesasarkan?"
Pertanyaan Gema berhasil membuat Dirgha merasa tergerak untuk masuk ke dalam hutan.
"lah bang, lo mau ngapain?" tanya Gema ketika melihat Dirgha mengambil sebuah kayu bakar.
"gue mau ke dalam"
"Dirgha!" Rein membangunkan badannya. "lo gila?! lo mau masuk sendirian di dalam sana?"
Gema berpikir. "kalau lo mau masuk gue ikut"
"heh!" tegur Rein mengeplak punggung Gema dengan kuat. "maksud lo apa?! lo berdua mau ninggalin gue sendirian dipantai ini? gue perempuan loh!"
"ya habis, gue lebih greget lihat mereka ga datang-datang" gerutu Gema dimana Rein langsung menggeleng kuat.
"engga engga, lo berdua ga boleh kemana-mana" larang Rein, kini tatapannya beralih ke arah Gema. "lo ga lihat luka gue," tunjuk Rein ke arah betisnya.
"luka gue belum sembuh Gem"
Dirgha menghela nafasnya. "gini aja, lo jagain Rein disini"
"lah!" kaget Gema. "terus lo sendirian ke dalam sana?"
Dirgha mengangguk. "gue kan cowo, Rein cewe. dan juga gue bisa jaga diri gue sendiri"
"bang"
"Dirgha"
Keluhan yang terdengar begitu jelas ditelinga mereka membuat kelimanya kompak mengangkat kedua alisnya dengan ekspresi yang begitu terkejut.
"bang Gema!" panggilan dengan suara yang cukup familiar, membuat perhatian ketiganya langsung teralihkan ke arah Jidan yang sedang berlari menghampirinya.
"hohhh!" kaget Gema ketika mendapat serangan pelukan dari sesosok Jidan saat ini. "l-lo selamat?! ini beneran lo? orang yang gue temui di UNED??"
Jidan mengangguk kuat sembari melanjutkan pelukannya ke Gema.
Sementara Bella yang menemukan perempuan yang ia kenal ditengah-tengah kedua laki-laki itu perlahan tersenyum kikuk dengan tatapan tak percaya.
"lo!" tunjuk Lami ke arah Dirgha. "lo pilot pesawat itukan? lo pilot yang dimaksud sama bang Naufal kan?" tanyanya lagi ketika melihat seragam pilot masih melekat di badan Dirgha.
"Naufal?" ulang Dirgha menaikkan kedua alisnya. "lo tau Naufal?"
Lami mengangguk. "tadi pagi kita semua disini, sebelum kita berpencar buat cari penyintas di dalam hutan"
Sreekk
Suara gerisik membuat perhatian mereka semua langsung teralihkan ke arah lima orang yang baru keluar dari dalam hutan dengan kondisi yang sedikit aneh.
"bang Dirgha" gumam Naufal dimana Elea yang dirangkul olehnya ikut terkejut ketika melihat Dirgha berada di depan matanya saat ini.
"ohhh??" kaget Gema dan Jidan yang ikut mendapati Adnan berada ditengah-tengah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOST BOY
Mystery / Thriller▪︎T H E L O S T B O Y▪︎ Bagaimana jadinya kalau suatu hari nanti pesawat yang kamu terbangkan hilang kontak? Bagaimana jadinya kalau saudara kandung kamu yang selama ini menghilang tanpa kabar tiba-tiba muncul dengan status yang berbeda? Bagaima...