[03] ▪︎AKU PAMIT DULU

49 5 1
                                    

Happy Reading and Vote Comment

(H-16 Jam)

Pukul 01.00 a.m

Di sebuah Pelabuhan Tanjung Selatan. Lebih jelasnya di tempat yang terlihat sangat sepi, sesosok orang berjas hitam tiba-tiba tersenyum lepas dari balik topinya.

"akh" ringisan hebat ketika matanya tidak sengaja melihat kearah perut sebelah kirinya yang tertusuk oleh benda tajam.

Tangannya dengan cepat memeras kuat bahu kanan orang itu dengan energi yang masih tersimpan di dalam tubuhnya.

"keparat—"

BRUKK!!

Belum selesai bicara orang itu langsung menjatuhkan badan dari sesosok pria yang berpakaian seragam kepolisian di depannya.

Derasan darah yang tidak berhenti keluar dari perutnya setelah ia mencabut kuat pisau yang tertancap di perut kirinya.

Detik berganti menit, wajahnya kini sudah mulai kelihatan pucat dan di dahinya terlihat keringat yang mengalir begitu deras.

"siapa yang nyuruh lo?" tanyanya sambil menahan rasa sakit yang begitu hebat di perutnya. "siapa backingan lo?"

"woah, lo masih bisa bicara disituasi kritis kayak gini?" tanyanya dimana polisi itu hanya bisa melihat senyuman dari orang itu. "anak buah Pak Harka hebat juga ya" lirihnya sembari menginjak perut polisi itu dengan kuat.

"AKH!!"

Ringisan yang terdengar kuat membuat beberapa orang yang sedang berlari kompak berhenti setelah melihat kode dari sesosok perempuan yang merupakan Pemimpin dari kelompok orang itu.

"disana" tunjuknya ke arah selatan pelabuhan. "semuanya berpencar dan dengarkan arahan dari saya"

"Siap Komandan!"

Semuanya mulai bergerak dengan hening tanpa ada suara. Semuanya bersiaga agar malam ini tidak terjadi pertumpahan darah di Pelabuhan Tanjung Selatan.

Perempuan yang disebut Komandan tadi sekarang mulai berjalan pelan dan menyentuh sebuah earplug di telinga kanannya. "sepertinya benar, orang itu menjebak Pak Harco" ucapnya yang berkomunikasi dengan seseorang dari balik earplug-nya.

Disisi lain, orang yang memakai jas hitam itu segera menurunkan kaki kirinya dari atas perut polisi itu.

"hukum?" ulangnya sambil tersenyum miris. "lo percaya dengan keadilan di dunia ini? kalau gue pribadi engga" gelengnya.

"gue ga percaya di dunia ini hukum bisa berjalan dengan caranya sendiri" ujar orang itu sambil memandang polisi yang semakin kritis di bawahnya.

"JANGAN BERGERAK!" teriak seseorang yang segera menodongkan sebuah pistol ke arah orang itu.

Telapak tangannya terlihat menutup dimana hal itu merupakan sebuah kode agar anggotanya berhenti di tempat dan mulai bersiaga.

"ohh shitt, S.W.A.T" sebutnya ketika melihat sebuah seragam yang melekat ditubuh perempuan itu.

"jangan bergerak kalau kamu sayang akan nyawamu" perintahnya dengan tatapan yang begitu tajam.

Bisa dilihat dengan sangat jelas dari orang itu, kalau perempuan di depannya saat ini tidak tanggung-tanggung untuk menarik pelatuk pistol kalau dirinya bergerak.

THE LOST BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang