[08] ▪︎2 PULAU YANG BERDEKATAN

31 4 0
                                    

Happy Reading and Vote Comment




Malam yang dingin, dimana ketiganya memutuskan untuk berteduh di sebuah pepohonan yang terlihat sangat lebat dan ditemani oleh sebuah api unggun yang berhasil dibuat oleh sesosok perempuan yang dipanggil Alina oleh Elea dan Lami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam yang dingin, dimana ketiganya memutuskan untuk berteduh di sebuah pepohonan yang terlihat sangat lebat dan ditemani oleh sebuah api unggun yang berhasil dibuat oleh sesosok perempuan yang dipanggil Alina oleh Elea dan Lami.

Ketiganya saling terdiam dengan pandangan yang tertuju ke arah api kecil di depannya.

Mungkin badannya masih merasa kedinginan namun berkat kehangatan api itu membuat Lami tiba-tiba merasakan kehangatan kamar tidurnya.

"kita harus bertahan hidup" ucap Elea sambil melihat ke langit malam. "jika kita bertahan, pasti akan ada seseorang yang akan datang menyelamatkan kita" lanjutnya dimana Lami dan Alina segera menatap Elea dengan ekspresi yang berbeda.

"lo yakin bakalan ada yang selamatin kita disini?" tanya Lami kurang yakin. "lo bisa lihat sendirikan kalau di pulau ini ga ada penduduk ataupun rumah. bahkan ga ada cahaya apapun di ujung laut sana" lirih Lami.

"heh" Elea segera melempar tatapan datar ke arah Lami. "lo sendiri ga berpikir, di pesawat itu ada beberapa petinggi Indonesia dan ga mungkin pemerintah disana malah diam ketika melihat antek-anteknya menghilang!" geram Elea yang langsung membangunkan badannya di depan Lami.

Sementara Alina yang melihat Elea tersulut emosi akibat ucapan dari Lami hanya bisa terdiam dengusan kecil.

"wah" Lami berdecak sambil melempar ranting yang ia pegang ke arah bawah. "lo ini benar-benar pramugari atau bukan sih?" tanya Lami yang kini membuat Elea melempar tatapan heran.

"lo lupa? kejadian satu tahun yang lalu" sebut Lami tidak lupa ia menekan setiap katanya. "di pesawat Bulvaira yang menghilang selama tiga bulan lebih" lanjutnya lagi dimana Elea yang mendengar tiba-tiba terdiam.

"lo yakin pemerintah turun tangan buat cari keberadaan pesawat itu?" pertanyaan Lami berhasil membuat Elea semakin menatapnya heran.

"tragedi itu sama persis dengan tragedi kita!" kesal Lami yang sekarang ikut membangunkan dirinya dan berhadapan langsung dengan Elea. "bahkan salah satu penumpang pesawat adalah wakil presiden!"

Deg!

Alina dan Elea kompak memalingkan wajahnya.

"tapi apa usaha dari pemerintah?" lanjut Lami dengan bola mata yang terlihat hampir keluar. "engga ada!"

"mereka cuma pura-pura melakukan pencarian tapi nyatanya engga!" hardik Lami dengan emosi yang mulai meluap.

Sementara Alina langsung ikut membangunkan badannya dan menarik pelan bahu Lami agar melihatnya.

THE LOST BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang