Hari yang di nanti telah tiba, siang ini Stela ditemani Apollo pergi ke rumah Malfoy untuk menghadiri undangan dari pasangan Malfoy.
Surat yang sempat di bacanya tidak di ambil hati. Padahal Apollo sudah khawatir Stela akan emosi setelah membacanya.
Mereka datang di sambut oleh pelayan yang menyuruh mereka langsung menuju taman yang berada di samping rumah, tepatnya di depan kamar Draco.
"Kenapa disini?" Bisik Apollo yang di hiraukan oleh Stela yang sudah tersenyum menatap ke arah Narcissa yang berjalan ke arah mereka berdua.
"Selamat datang," Narcissa memeluk Stela, mencium pipi kanan dan kirinya seperti kebanyakan ibu-ibu di dunia muggle. Ketika melihat Apollo, dia juga melakukan hal yang sama kecuali mencium pipi.
Tidak lama setelah makanan disajikan, Lucius datang dengan gayanya yang seperti biasa. Dia terlihat senang ketika Stela berada disana.
Yang tidak Stela dan Apollo sadari adalah, Hermione masih ada disana.
Draco masih berada di kamarnya. Ketika dia membuka jendela untuk membiarkan angin masuk ke dalam kamarnya, barulah dia menyadari bahwa Stela sudah berada di rumahnya.
Saat itu dirinya dan Hermione sedang akan menonton film bersama. Ketika melihat Draco mematung memandang ke arah taman, Hermione penasaran.
"Mantan kamu kayanya di sayang banget sama orangtua kamu," komentarnya, dari nadanya Draco tahu bahwa pacarnya itu sedang cemburu.
Dia mendekati Hermione, dalam sekejap perempuan itu sudah ada dalam dekapannya. Dia menenangkan pacarnya dengan menepuk pelan punggungnya.
"Kamu lucu kalau cemburu gini," ucapnya.
Hampir saja Stela memecahkan gelas yang sedang di genggamnya dengan kuat itu. Apollo merasakan apa yang di rasakan Stela sekarang.
Dia bisa melihat menembus dinding kamar Draco bahkan mendengar apa yang Draco dan Hermione bicarakan, karena Apollo sengaja melakukan mantra yang sebenarnya tidak di setujui oleh Stela sebelumnya.
"Permisi," Stela berpamitan ke kamar mandi karena tidak kuat melihat pemandangan yang tepat di depannya itu.
Dia berjalan melewati lorong kamar Draco, dia di kejutkan oleh Hermione yang tiba-tiba membuka pintu kamar. Mau tidak mau dia harus menyapanya.
"Loh, Hermione?" Kata Stela, berpura-pura tidak tahu kalau Hermione juga ada disana.
"Kok lo bisa ada disini?" Tanya Hermione, merapikan rambut dan pakaiannya. Dia sengaja membuat seolah-olah dirinya habis melakukan sesuatu dengan Draco.
Saat itulah Draco keluar dari kamarnya. Tentu terkejut dengan adanya Stela disana, dia juga menyapanya hanya untuk basa basi.
"Gua di undang sama orang tuanya Draco, masa dia gak bilang sama lo? Oiya mana mungkin, kan gua mantannya bukan sahabat lo lagi."
"Maksud lo?"
"Lo nyadar gak, setelah gua ngaku salah, lo jadi menjauh dari gua, Ron, sama Harry. Gua yang salah, tapi jangan salahin Harry juga."
***
Di dalam kamar mandi Stela mengutak-atik gelang yang di pakainya, dia berusaha agar bisa menghubungi Ron sekarang.
"Kenapa?" Tanya Ron.
"Mau ketemu," jawab Stela, padat dan jelas.
"Gua lagi ada di Romania ngunjungin ayah, bisa kesini emang?"
"Bisa, kalau gua pulang dari sini nanti langsung kesana."
"Gua tunggu."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Dracosta ➤ Draco Malfoy
FanfictionStela J. S. Slytherin adalah keturunan dari penyihir pendiri Hogwarts, Salazar Slytherin. Dia memasuki Hogwarts seperti penyihir pada umumnya. Di tahun ketiganya bersekolah di Hogwarts, mulailah tugas yang sudah di bebankan kepadanya harus segera d...